Menjelajahi dunia ini, seperti mencari jejak dengan ribuan simpangan-simpangan bagai akar serabut. Penuh liku, desahan, keluhan, harapan, impian dan asa. Namun tiap orang kan berbeda dalam menyikapinya. Manuisa dengan akal dan egonya, terkadang membuatnya lupa akan orang lain, lupa akan etika, lupa akan petunjuk. Yah, agar semuanya dapat tercapai. Hidup bersanding dengan orang lain dan masyarakat, tak lepas dari tarik menarik kepentingan, nebubtut hak tapi melupakan kewajiban. Demi sebuah ego dan ambisi memudahkan segala jalan menuju kesuksesannya. Padahal manusia bukanlah hewan yang hanya mengetahui hajat makan dan nafsu, manusia punya akal untuk memperlakukan orang lain dengan sebaik-baiknya. Apakah dengan modal “karena kita adalah manusia” sering salah, maka seenaknya pula melakukan justifikasi ketika berbuat sesuatu. Bukankah wajar ketika amnusia berbuat kesalahan, tetapi akan tidak wajar ketika kesalahan itu menjadi kesalahan? Yang berarti kita terjatuh pada lubang yang sama ba
Mengukir sejarah dengan pena. Membentuk peradaban dengan ide. Tinggalkanlah jejak dan mimpimu dengan tulisan. Dengan begitu, benar bahwa engkau pernah ada.