Langsung ke konten utama

Bersegera Menuju Ampunan

Manusia sudah selayaknya untuk selalu meminta ampunan kepada Allah, karena memang pada dasarnya kita adalah makhluk yang selalu berbuat salah dan khilaf. berbuat kesalahan itu wajar, tetapi terus menerus tenggelam dalam kesalahan itu yang tidak wajar. ketika berbuat kesalahan bagaimana pun besarnya maka segera memohon ampunan kepada-NYA. Allah sendiri mengatakan bahwa jika manusia berbuat kesalahan kemudian menyadari kesalahan kesalahan itu lalu meminta ampunan kepada Allah, dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan itu, maka Allah akan mengampuni semua kesalahannya bagaimana pun kesalhan itu. begitulah Maha Rahman dan Rahim-Nya. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa ampunan Allah itu seluas langit dan bumi.

Apapun kesalahan yang pernah kita lakukan, sebesar apapun itu, senista apapun, maka jangan khawatir, Allah akan selalu ada untuk hamba-Nya, DIA takkan kikir dengan ampunan-Nya selama hamba-Nya benar-benar bertaubat atas segala kesalahannya. Dosa apapun itu, apakah anda seorang pembunuh, pezina, pemabuk, pencuri, dll. tidak ada alasan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa kita. Olehnya jangan berkata bahwa "biarlah saya seperti ini, semua telah terlanjur. biarlah saya berlumuran dosa". ini mengindikasikan bahwa kita tidak yakin dengan ampunan Allah, padahal ampunan Allah selalu ada dan Allah sangat senang ketika seorang hamba memohon ampun kepada-Nya, melebihi kesenangan seseorang dalam sebuah kisah. ketika berada dalam sebuah perjalanan bersama kuda tunggangannya dan perbekalannya, ketika istirahat kuda tunggangannya beserta perbekalannya hilang, hingga kalutlah iya, dan bingung untuk melanjutkan perjalan di tengah perjalan tanpa bekal dan juga tunggangan. Karena bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, ia pun tertidur di bawah sebuah pohon. ketika terbangun, alangkah senangnya bukan alang kepalang, kuda tunggangannya ada di hadapannya lengka dengan perbekalannya. hingga saking senangnya ia berdo'a kepada Allah dengan do'a yang salah akibat senangnya. ia berkata "Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu". Kegembiraan orang dalam keadaan ini, masih melebihi kegembiraan Allah ketika hamba-Nya mau memohon ampunan kepada-Nya. Subhanallah.. sungguh maha pengasihnya Allah kepada makhluk-Nya.

Dalam A-Qur'an disebutkan :
"sesungguhnya manusia itu memang selalu berbuat kesalahan, dan sebaik-baik yang berbuat kesalahan adalah memohon ampun atas segala kesalahannya"

Salah satu kisah yang juga membuktikan Maha Rahman dan Rahim-Nya Allah yaitu kisah pembunuh 99 orang. Di kisahkan seseorang pembunuh yang ingin bertobat akan apa yang ia lakukan. selama ini ia telah membunh 99 orang. dan akhirnya timbullah keinginan untuk bertaubat. ia pun mencari orang 'alim untuk meminta nasehat bagaimana agar ia bisa bertaubat. ia pun pergi ke seorang 'alim dan berkata "saya ingin bertaubat atas apa yang saya lakukan, bagaimanakah caranya agar dosa-dosa saya bisa diampuni?". sang 'alim kemudian bertanya "dosa apakah yang telah engkau lakukan?". ia pun menjawab "saya telah membunuh 99 orang". orang 'alim ini pun berkata "dosa-dosamu sudah tidak bisa diampuni karena banyaknya manusia yang telah engkau bunuh, seorang saja yang engkau bunuh dosanya sudah luar biasa besarnya". Mendengar penuturan 'alim ini, si pembunuh tambah kecewa dan akhirnya membunuh orang 'alim ini, maka genaplah 100 orang yang telah ia bunuh. namnun dalam hatinya masih terbesit keinginan untuk bertaubat. Ia pun kembali mencari orang yang lebih 'alim. ketika mendapatkan orang 'alim lagi, ia pun berkata " saya ingin bertaubat atas dosa-dosa saya, saya telah membunuh 100 orang, dapatkan Allah menerima taubatku dan memberikan ampunan kepadaku?". orang 'alim ini pun berkata "jangankan 100 orang, leh dari itu pun Allah masih berkenan memaafkan segala dosa-dosamu. jangan khawatir karena Allah adalah maha pengampun. namun tinggalkanlah kampung halamanmu, karena di sanalah engkau selalu berbuat dosa, carilah kampung lain yang lebih baik". mendengar penuturan orang 'alim ini, si pembunuh sangat senang dan bertekad akan meninggalkan kampungnya menuju suatu kampung demi bertaubat akan segala dosanya. di tengah perjalanan  oleh Allah, ia dicabut nyawanya. dan di akhirat ia dimasukkan ke dalam jannah setelah diukur perjalannya, ternya jarak dimana ia meninggal, ia lebih dekat menuju kampung tempat tujuannya dibandingkan kampung halamannya, ini menandakan betapa kuat dan besarnya keinginannya untuk bertaubat. masihkah kita ragu atas ampunan Allah...???
http://jamilramadani.wordpress.com/2012/02/01/taubat/
Dari kisah ini juga memberikan pelajaran kepada kita bahwa jika kita ingin berubah, ingin bertaubat maka seharusnya kita berhijrah. hijrah dari tempat dimana kita berada selama ini. karena tempat itulah yang selalu menggiring kita untuk berbuat dosa dan kesalahan. bisa jadi lingkungan di sekitar kita adalah pemicu dosa itu, maka tinggalkanlah. berhijrahlah..... bagaimana bisa seorang pemabuk ingin berhenti dari aktivitasnya jika masih berkawan dan bersama dengan pemabuk lainnya, bagamana bisa seorang pezina bisa meninggalkan aktivitasnya jika ia masih berada di lingkungan tempat perzinahan dan bersama dengan pezina lainnya, bagaimana bisa pencuri bisa meninggalkan aktivitasnya jika ia masih selalu bersama kawanan pencuri lainnya. Mungkin saja ia bisa taubat beberapa saat, namun mampukan ia bertahan selamanya sedang ia masih berada dalam lingkungan itu?. Berhijrahlah........

Di balik Rahman dan Rahim-Nya Allah, ada kondisi dimana taubat itu sudah tidak akan diterima. kapankah itu?
1. Ketika ajal telah sampai di tenggorokan. 
Dikatakan bahwa ketika nyawa seseorang telah sampai di tenggorokannya, maka tidak ada gunanya taubat adan doa'anya. Hal ini pernah dikisahkan dalam sebuah hadist bahwa seseorang yang telah sampai ajal di tenggorokannya kemudian berdoa "ya allah, andaikata ajalku diundurkan barang sedikit, maka akau akan menedekahkan hartaku kepada orang lain". namun dikatakan bahwa do'anya ini sudah tidak ada gunanya, karena ajal tidak dapat dimajukan ayaupun dimajukan walaupun sedetik dari yang telah ditetapkan. maka selagi ajal belum datang, bersegeralah menuju ampunan-Nya.

2. Ketika matahari telah terbit dari arah barat. atau dengan kata lain kiamat qubra telah datang.
Jika kondisi ini telah sampai, maka tak ada gunanya taubat yang dikatakan oleh manusia. pada saat itu, melihat bumi yang dihancurkan dan segala isinya yang diluluhlantakkan, barulah manusia banyak tersadar dan memohon ampunan. namun, semua sudah tidak ada gunanya. pintu taubat telah tertutup rapat. 

Saudaraku... percayalah... Allah takkan pernah pergi dari hamba-Nya, takkan menolak segala permohonan ampun kita, takkan menyia-nyiakan taubat kita. Bersegeralah... jika kita telah berbuat dosa dan maksiat, jangan menunggu tua, jangan berkata nanti, karena ajal sama sekali tidak ada yang tahu. bersegeralah... bertaubatlah... pintu maaf slalu terbuka untukmu, dan Rahman dan Rahim-Nya seluas langit dan bumi.... 

Refleksi 13 Ramadhan 1433 H


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap