Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Pendekatan Realistik

Strategi Mengajar Belajar Matematika Jurusan Pendidikan Matematika PPs UNM Makassar Oleh: Firmansyah, S.Pd , Ir.Khaeril Anwar , dan Samsumarlin, S.Pd Tujuan pendidikan matematika dalam PERMEN DIKNAS nomor 22 tahun 2006, yaitu siswa: Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah  Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah  Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta

Pendekatan Kontekstual

Strategi Belajar Mengajar Matematika Jurusan Pendidikan Matematika PPs UNM Makassar Oleh: Nurhidayah, S.Si , Ari Wibowo, S.Pd , Andi Indrah Hatta, S.Si, S.Pd , dan Marilyn Lasarus, S.Pd Pendidikan merupakan sarana bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia di suatu negara. Melalui pendidikan, sebuah negara dapat meningkatkan kualitas hidup yang ada di negara tersebut. Menjadi negara yang kaya akan sumber daya alam bukanlah jaminan bahwa negara tersebut bisa bersaing dengan negara lain, dan bukan pula sebuah keniscayaan bahwa negara tersebut akan makmur dan berprestasi. Dunia telah melihat bahwa ada banyak negara yang sebenarnya jika dilihat dari sumber daya alam yang dimilikinya sudah tentu tidak akan bisa menjadi negara yang sangat maju, tetapi pada kenyataannya negara tersebut tampil di kancah internasional sebagai negara yang banyak memberikan pengaruh kepada negara lain. Pengaruh disini bukan hanya karena kekuatan politik tetapi lebih kepada kekuatan sumber daya manusia

Strategi Mengajar Belajar Matematika

Strategi Belajar Mengajar Matematika Jurusan Pendidikan Matematika PPs UNM Makassar Oleh: Nurhidayah, S.Si , Marilyn Lasarus, S.Pd , Ari Wibowo, S.Pd , dan  Andi Indrah Hatta, S.Si, Defenisi Strategi Strategi berasal dari kata Strategos (Yunani) atau Strategus. Strategos berarti jenderal atau berarti pula perwira Negara (state officer). Jenderal inilah yang bertanggungjawab merencanakan suatu strategi dan mengarahkan pasukannya untuk mencapai kemenangan (Dedikbud; 1999: 40). Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian akan menyusun tindakan yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang har

Manusia Langit

Tergugu diri ini membaca kisah-kisahmu, mengetuk hati tuk koreksi diri. Seberapa besarkah cintamu pada-NYA? Disana ada dimensi keindahan yang tak bisa didefenisikan, mengajarakan akan makna cinta Ilahiyah yang tak bertepi. "CINTA YANG MEMBIUS". Menggugah imani. Mereka sungguh malu pada Rabb-nya, tak berambisi dikenal/dipuja manusia tetapi sungguh yang di bumi tak mengenalnya tapi yang di langit justru sangat mengenalnya. Mengarungi kehidupan dengan kezuhudan.  Pesona Manusia-manusia Langit...

Bersantai Sejenak

Ingin rasanya bersantai sejenak... keluar dari lingkaran rutinitas ini... rutinitas yang rasanya menggrogoti hari-hariku. Penat, mumet,.... monoton.... dan tubuhku pun semakin menolak semua rutinitas itu... kasihan dia.. tubuh yang semakin kurus bahkan semakin ringkih... wajar jika ibuku menganggap aku seperti benang...

Gemercik Air

"gemercik air jatuh di pancuran. kicauan burung bersahutan..." He..he.. tapi sekarang bukan gemercik air di pancuran, tapi di sungai belakang rumah. begitu damainya duduk sambil mendengarkan irama gemercik air. Sejenak sakit kepalaku yang tiba-tiba saja kumat terlupakan. Entah sudah berapa kerikil yang kulemparkan, tapi aku senang melihat air yang mengalir tanpa beban, bening menenggelamkan riuh di sekitarnya termasuk riuhQ.  Andai maghrib belum akan menyapa, kuingin tetap disini memandang dan mendengar riuhnya, dan bercengkrama dalam diam. Semua seakan damai..

Capres menurut kaum muda...??

Jangan mengenyampingkan suara kaum muda, karena suara kaum muda 50% dr jumlah seluruh suara. Tidak mesti harus militer, karena militer pun tdak selalu lebih tegas dari yang calon umum.bisa jadi calon pilihan rakyat akibat images yang diciptakan media.. pencitraan media... politik adalah persepsi, walaupun persepsi tidak selalu sesuai dengan realita...  Rakyat akan memilih sesuai dengan apa yang dijumpai.. so, jangan coba bermain sinetron dengan masyarakat,,, kaum muda punya suara, kaum muda berhak bersuara dan kaum muda pun bisa mengambil alih sorotan massa..  Saatnya yang muda berbicara....

Trima kasihku guruku....

Terkadang kita begitu angkuhnya. Begitu sombongnya berjalan di dunia, bangga dengan harta, bangga dengan kekayaan, bangga dengan jabatan yang dipunyai.   lupa menengok ke belakang.. ada sosok yang sangat berjasa kepada kita. Dialah yang mengajar kita, membimbing kita, dan tak kenal lelah memberi setumpuk pengetahuan kepada kita, walaupun terkadang kita acuh terhadapnya. Dialah guru kita.. guru adalah pahlawan kita.. pahlawan yang tanpa tanda jasa.. begitu sabar menghadapi semua tingkah laku kita.. berterima kasihlah kepada mereka.. mereka pantas untuk selalu dikenang.. karena bagaimana kita saat ini.. kesuksesan kita saat ini, punya andil besar dari guru kita.. trima kasih guruku... jasamu selalu ku kenang............

Gradasi

Hanya sebuah kabar... hinggap sjenak diterbangkan angin dan ketika angin berlalu, ia pun pergi... tapi bukan brarti tak berbingkai.  ada gradasi di sana...  indah terpahat dalam lukisan bernuansa pelangi menarik...  takjub... yah, hanya sebuah gradasi..... akankah nyata dalam potret melodi kehidupan? nggakngertidotkom :D

Milad 1 Abad Muhammadiyah

Alhamdulillah... seratus tahun sudah persyarikatan ini malang-melintang di nusantara ini. Sudah banyak lika-liku yang dihadapi, perjuangan pun sudah banyak yang dilalui. kini umur sebanyak itu, diharapkan menjadi acuan untuk menjadi lebih baik. Muhammadiyah tidak hanya sekedar organisasi, tetapi Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi. Kini 1 abad sudah pergerakan ini, namun sang surya tetap saja bersinar terang, memancarkan sinarnya menerangi seluruh penjuru negeri bahkan sudah sampai keluar negeri. Mari rapatkan barisan, satukan tujuan, dan tetap ingat cita-cita kita. lanjutkan perjuangan KH. Ahmad Dahlan.

Musywil Nasyiah Sulsel

Tanggal 15 November bertepatan dengan 1 Muharram 1434 H, Nasyiah Sulsel kembali mengadakan Musyawarah Wilayah untuk kembali merefleksi kinerja selama 4 tahun. Jika Musywil sebelumnya diadakan di Polewali Mandar, maka sekarang diadakan di kota Makassar dan sudah tidak mengikutsertakan Sulbar karena telah dimekarkan dan berdiri sendiri. suasana pembukaan, tampak dua PP NA duduk di barisan depan Pembukaan dilaksanakan di Auditorium Al-Amin Unismuh Makassar yang langsung dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Acara pembukaan yang awalnya terlihat sepi dan sunyi mulanya membuat panitia dan bahkan protokoler dari gubernur menjadi panik. Panitia pun uring-uringan nelpon sana-sini. Ternyata peserta dan undangan barulah menuju lokasi, dan alhasil beberapa menit kemudian Auditorium menjadi penuh dan dibanjiri oleh manusia. Selain itu juga banyak tokoh-tokoh muhammadiyah yang hadir dan juga ketua-ketua ortom. Alhamdulillah panitia bisa bernafas lega.

Dari SEbuah Dialektika

Hari ini belajar tentang arti keikhlasan. Ketika kerja tidak dihargai dan keberadaan pun seakan tidak dihargai. Yang bisa dilakukan hanyalah berbuat apa yang bisa dilakukan, demi sebuah amanah. Kuhargai sebuah kolektifitas, sebuah kebersamaan, tetapi ketika semua harus diciderai oleh ketidakpercayaan, ketidakjujuran, maka apalah arti semua itu?. Mungkin tak terlihat ada power, dan juga sama sekali tidak merasa punya power seperti yang lainnya, hanya butuh penghargaan saja. Apa susahnya? Apakah keterlibatan hanya ada ketika dibutuhkan? 

Tertawa dengan keluguan mereka

Bersama mereka adalah dunia baru yang sekarang kugeluti. tiap hari melihat senyum, tawa, canda dan keluguan mereka. Dunia mereka mengajarkanku akan arti ketulusan dan kebahagiaan. Mereka belum mengenal kata dendam, sakit hati. Bagaimanapun mereka ditegur bahkan dimarahi, mereka bukan menarik diri tetapi hanya hitungan menit mereka kembali melebur seperti biasa, kembali menampakkan keluguannya. (Gak sadar kalau tadi dimarahi, eh... datang lagi......:-)). Mentari yang semakin tersenyum dengan riak sinarnya seakan tidak mempengaruhi aktivitas kami. aku dan wajah-wajah itu terus saja menyibukkan diri dalam ruang itu. Mereka sedang asyik ngobrol, membaca, dan ada juga yang bermain. walaupun kali ini mereka belajar agama, guru agama mereka sudah berceloteh panjang lebar.. eh, mereka masih juga banyak yang ngobrol.. bahkan dengan entengnya bermain.. yah..gitu deh... namanya juga dunia anak-anak... terkadang mendapatkan mereka dengan dunia yang penuh dengan ocehan membuat lelah juga, ha

Cerpen Untuk Dua Wajah yang Selalu Kurindukan..

Awal pekan dengan aktivitas yang sama seperti pekan-pekan kemarin. tak ada yang beda. kembali menyapu pagi dengan langkah sedikit terburu, mengejar waktu bersaing dengan mentari pagi yang telah menampakkan sinarnya dengan malu-malu.  Pagi ini, rasanya seperti ada puluhan kilo beban yang menghinggapi tubuhku. Rasa malas kembali muncul, dan sudah tentu bisikan untuk tidak segera bangkit memulai aktivitas kembali terdengar. Tetapi mengingat banyak hal yang masih terus harus diperjuangkan, semua dihempaskan. Keletihan, ngantuk, malas, bosan dan kawan-kawannya. Aku teringat impanku, aku teringat dua wajah yang selalu mendo'akanku dan selalu kurindukan. Aku masih punya sebuah harapan untuk mereka. Jika aku tidak menghempaskan semua rasa itu, bagaimana aku bisa membuatnya kenyataan..??

Pendekatan Open Ended

Kali ini Giliran membahas "pendekatan Open Ended", dengan pemakalah Irawati A. Bustam, Hasrini Jufri, Ahmad jayani, dan Najihah. Hari Sabtu, Hari pahlawan dibuka dengan membahas masalah ini.. Lumayan hidup dan membuka cakrawala berpikir. Ternyata Open Ended, tidaklah hanya sebatas yang selama ini kita ketahui sebagai "menyelesaiakan suatu masalah dengan berbagai cara". Dalam Open Ended, bukan hanya caranya (proses) yang beraneka ragam, tetapi ada tiga jenis open ended yaitu: Open Ended proses Open Ended Hasil Open Ended Pengembangan

Tamparan untuk Ilmuwan Matematika

Pada abad ke 16, di Jerman ada seorang anak yang di panggil “jaws”. Jaws adalah seorang siswa yang cerdas, sehingga dengan kecerdasannya membuat banyak hal yang luar biasa pada dirinya, apalagi ketika belajar matematika. Di sekolah, setiap kali guru matematikanya bertanya tentang suatu persoalan matematika, dialah yang lebih dahulu menjawab pertanyaan itu. Sehingga menghalangi teman teman-teman sekelasnya mendapat kesempatan untuk berfikir menjawab pertanyaan tersebut.  Pada suatu hari, guru matematika itu bertanya tentang suatu pertanyaan yang sulit. Maka jaws pun menjawab pertanyaan tersebut dengan cepat yang membuat sang guru menjadi marah.

Dakwah Adalah Cinta

 Lama Tak ngomong masalah ini.... rindu dengan aktivitas yang dulu..... .............................................................................. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai... Memang Seperti Itulah Dakwah Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

Bila belum Siap, Cintai ia dalam Diam

Ar Risalah min Akhina Ifa Alhaqqu Mirrabbika Check this Out.. Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ... karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ... kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.. karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

Catatan Kecil Menjadi Pendidik

Foto bersama dalam kegiatan "Athirah Jumpa Tokoh" Awal tahun ajaran baru telah datang... petualangan baru kan dimulai lagi. Mengasah diri, mengasah ego, kasih sayang, kesabaran dan kreativitas. Mengapa? Karena menjadi sosok pendidik, banyak hal yang mesti diasah dan juga direm. Teringat sebuah pepatah : dunia ini ajaib, semakin kita menjauhi sesuatu maka ia akan mudah mendekati kita. Menjadi pendidik, memang ada dalam benak. Tapi menjadi pendidik di jenjang pendidikan dasar, bukanlah mimpi yang pernah ada. Tak pernah terbayangkan!. Sosok yang terbiasa dengan lingkungan yang jauh dari lingkup anak-anak, dilengkapi kondisi keluarga yang juga tidak pernah dekat dengan anak kecil, melengkapi kenyataan yang tak pernah diimpikan! Namun ini adalah kenyataan, harus dilakukan. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, semua harus dijalani. Bagai globalisasi! Apakah demi hidup? Entahlah!!!.

Perlawanan

Sebuah kata penuh dengan makna. Sarat akan pilihan. Bukan hanya sekedar kata tuk unjuk diri, bukan sekedar simbol untuk pembebasan. Ada banyak hal yang mesti dimaknai dalam sebuah perlawanan. Apakah ia adalah sebuah pilihan terbaik dari realita yang ada? Adakah ide atau konsep yang jelas dari perlawanan yang dilakukan, dan siapkah kita akan semua akibat yang akan ditimbulkan? Perlawanan mengajarkan diri untuk kritis melihat realita. Tidak hanya ikut beramaikan kata ”ABS” asal bapak senang, tetapi mencoba meretas semua hal dan menemukan sari-sari kebenaran yang ada. Perlawanan mengajarkan keadilan, karena jika tidak maka banyak hal di dunia ini yang dilakukan hanya dengan perasaan, bukan karena asas keadilan. Perlawanan mengajarkan diri tuk kreatif, mencari solusi yang tepat dan alternatif dari sebuah kondisi. Dan perlawanan tentu mengajarkan keberanian, adakah sebuah perlawanan akan bisa terwujud jika ketakutan dan kecemasan masih setia menggrogoti alam fikiran kita?

Kebahagiaan itu sederhana

Bila Kekayaan tidak mampu membahagiakan semua orang kaya, dan kemiskinan tidak mampu menyedihkan semua orang miskin, maka..kebahagiaan itu PASTI bukanlah sesuatu yg bersifat spektakuler dan ekstrim..Kebahagiaan itu sederhana.. Kebahagiaan bukanlah suatu kebetulan, bukanlah sebuah kejadian tidak terduga dan bukan pula sebuah kecelakaan..tetapi kebahagiaan adalah sesuatu yang harus anda putuskan.. Kebahagiaan itu sekarang, menunggu untuk merasa berbahagia nanti adalah menunda untuk berbahagia, yang juga berarti memperpanjang masa untuk bersedih.. Kebahagiaan itu sesuatu yang tidak bersyarat, karena kebahagiaan sebetulnya adalah sebuah hak yang diperintahkan untuk dimenangkan..

Ukhti, Ku Teringat Dirimu

Aina, Aku Jatuh Cinta Semester Satu, Saat Kuliah Kalkulus ”Aina, aku lagi jatuh cinta nich !” Waktu itu ekspresi Aina terlihat kaget banget dan dia beristighfar. ”Dilut...kenapa bisa kena virus merah jambu ? jangan menambah daftar panjang nya dong.” Waktu itu aku pingin banget ketawa gede.... ”aku jatuh cinta sama bunga krisan merah.” Dan aku pun langsung di hujani cubitan olehnya. +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Rumahku Sedingin Gerimis

Taman ini telah ditumbuhi gerimis Hingga batu bata menjadi telaga Menghanyutkan lukisan bunga mawar Yang menempel di kanvas rumah kami Rumah yang dingin Sedingin rinduku pada padi dan bumi Tapi.... Di Taman itu telah ditumbuhi gerimis Membuat dahan-dahan menjadi banjir Dan burung-burung taman jadi angsa Tak pernah lagi terbang ke rumah kami Yang dingin pada matahari

Penantian Ibuku dan Ibunya

Membuka catatan di facebook yang sudah lama nggak pernah ditengok.. Hm... aku  tertegun membacanya, dan kuingat kembali kejadian itu. Serasa kali ini berada di masa itu... my sister.. Don't be Sad... Insya Allah ada yang terbaik untukmu, walaupun Allah telah mengambil keduanya sebelum bertemu denganmu.. yakinlah, di akhirat kelak engkau akan bertemu dengannya...  semoga kali ini, kesehatan masih diberikan oleh Allah, begitu pun kekuatan.. dan semoga pula Allah berkenan mengabulkan keinginanmu untuk yang ketiga kalinya... insya Allah.. 'aamin ya Rabb.... ...................................................

Mengenang Semuanya

Malam semakin merangkak bersama dingin dan juga gelapnya... semua sudah lelap dalam mimpi, tapi dsini tdk denganku. melihat dan membaca semua tulisanku membuatku mengenang semuanya, mengenang perjalanan sebelumnya, bergelut dalam dunia yang bernama organisasi, tak terasa semua telah berlalu tiga tahun lamanya. walau kini ku masih masuk dalam organisasi, tapi semua sudah tak seperti dulu. ada tembok amanah dan pekerjaan yang menanti, ada asa lain yang ingin dicapai, walau aku tahu bukan berarti aktif dalam organisasi tidak bisa dilakukan. semua telah berubah, semua telah beda, apakah karena aku semakin tidak mengenali semuanya?

Love My Dad

Ayah.. Baktiku mungkin tak prnah ckup mnutupi kasih syang yg engkau berikan Ayah.. Cermin menatapmu sayu Wajah n tubuhmu tlah tua dimakan usia Guratan hidup terpancar jelas dari wajahmu Kerasx hidup tak prnah Mengurangi kasih sayangmu Ayah.. Terkadang tak sanggup kumenatap wajahmu Ku tahu dirimu kini butuh kasih sayang, perhatian Ayah... Maafkan aq yg masih berada disini Tak berada di sampingmu Saat usiamu sangat membutuhkan anak2mu smoga Allah slalu melindungimu, menyayangimu...

For My Mother

ibu... dikau menempati sebuah ruang terindah dalam diriku begitu banyak cerita hidup yang tak luput dari ingatan betapa besar sayang n cinta yang engkau tuangkan dlam kehidupanku kebahagiaan untukmu, kutahu dpat melalui do'a anak-anakmu rekaman kasih sayangmu terbalut dalam detak waktu slalu ada sampai akhir dunia tak habis dikikis masa ibu.. belum banyak yang bisa kuberikan sebagai baktiku belum cukup waktu tuk membalas kasih sayangmu hanya teriring do'a agar dikau kelak mendapat jannah-NYA..

Merantaulah

Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang Pergilah 'kankau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.   Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan Jika mengalir menjadi jernih jika tidak dia 'kan keruh menggenang Singa tak kan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kan kena sasaran

Aku Bukanlah

Aku bukanlah pemilik sayap yang bisa mendekap dengan hangat aku kini hanya ilalang meliuk di padang nan gersang dalam kesendirian badai keras mnghantam tubuhku kaku membeku dalam derasnya hujan Aku bukanlah bidadari apalagi tak bisa dilukai andaikan pun padi bulir kan pergi karena benalu terus membayangi andaikan pun karang di lautan lambat laun tergerus badai yang terus mnghantam andaikan pun rembulan di langit malam cahayanya redup temaram tak indah secerah bintang....

Hari ini adalah Abadi

Seorang bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu anda khawatirkan. Yang pertama: hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja.

Sederhana Saja

Tatkala engkau berjalan melewati orang-orang, apakah engkau merasa orang lain melihatmu? Sehingga kau buat seolah-olah dirimu menjadi hebat didepan mereka, dengan begitu dirimu merasa lebih baik. Ketika engkau berbicara dihadapan orang lain, apakah engkau merasa mereka memperhatikan dirimu? Sehingga kau tinggikan kata-katamu seolah-olah dirimu yang terbaik diantara mereka, dengan begitu dirimu merasa lebih baik. Bila engkau melakukan berbagai pekerjaan entah itu makan, minum, membaca, berolahraga, beribadah, atau bahkan ketika engkau diam, apakah engkau selalu merasa orang-orang sekitarmu menatap dirimu? Sehingga engkau jadikan seakan-akan semua pekerjaanmu itu panggung tontonan yang menampilkan sosok dirimu dibalik topeng buatanmu sendiri, dan lagi-lagi dirimu merasa lebih baik!!! Begitukah dirimu?

Bersyukur sebagai Pengenalan Diri

Bersyukur adalah salah satu ciri keistimewaaan seorang mukmin. Rasulullah saw pernah bersabda, "Sungguh ajaib urusan orang mukmin itu, sesungguhnya segala urusannya baik baginya. Dan itu tidak ada kecuali bagi mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ia ditimpa musibah/bencana, ia bersabar dan itu menjadi kebaikan baginya." (HR Muslim) Bersama kesabaran, rasa bersyukur merupakan attribute yang melekat pada kepribadian seorang mukmin yang menjadikannya istimewa. Salah satu manfaat yang didatangkan oleh rasa syukur adalah, dengan rasa syukur seseorang mampu dengan tepat mengukur potensi dirinya. Tidak overestimate, dan juga tidak underestimate. Sebab, apabila seseorang tidak bersyukur, maka ada dua kemungkinan. Yang pertama, mungkin dia akan sombong. Atau kalau tidak sombong, maka dia merasa inferior. Kedua-duanya buruk dan merugikan diri sendiri.

Let's Smile.....

Sepertinya akhir-akhir ini aku selalu merenung bahkan menghayal. Menghayal apa coba..?? ha..ha... nggak tahulah... ada-ada aja nih pikiranku, ngelantur kemana-mana. Kok jadi nggak karuan gini..?? Mana tulisannya juga... always curhat in blog he..he... Eits.... apa ini yang namanya galau..? apa iyya..? Sudah galau tingkat apa nih? Tingkat desa? tingkat kabupaten? atau tingkat propinsi? ha..ha... ada-ada saja.... :D. Emang sih, sekarang istilah galau makin marak dipakai. Asal ada yang mukanya manyun dikit aja, sudah disangka lagi galau? sedih dikit atau ada perubahan dikit, udah dmasukin dalam kategori galau. Apa sih defenisi galau..? Kata “galau” di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Perhatikan definisi galau berikut: ga·lau a , ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau Bisa kita simpulkan sementara bahwa pada kenyataannya, “galau” lebih dekat artinya dengan kegiatan beramai-ramai, atau dalam kamus di

(¯`v´¯)✿`*•.¸❤ PESAN CINTA UNTUK KAUM HAWA ❤¸.•*✿. `·.¸.·``(´'`v´'`)

♥ ღ☆ღ* ♥ ...♥♥...♥`•.¸.¸.•´¸.•*♥ ♥ .:|:. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ:. ♥  ♥ .:|:. ♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥♥♫•*¨*• Wahai Hawa….... Kenapa.. engkau tak menghargai nikmat Iman dan Islam itu ? Kenapa.. mesti engkau kaku dalam mentaati ajaran-Nya ? kenapa.. masih segan mengamalkan isi kandungan-nya ? dan kenapa.. masih was-was dalam mematuhi perintah-Nya ? Wahai Hawa…. Sadarlah.. Tangan yang mengoncang buaian.. boleh mengoncang dunia, kau boleh mengoncang dunia dengan melahirkan manusia yang hebat!! yakni yang Shaleh dan Shalehah, kau boleh menggegar dunia dengan menjadi isteri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan Islam di mata dunia. Tapi hawa.. Jangan sesekali kau cuba menggoncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu wajahmu, dengan lengguk tubuhmu. Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk menyatakan kehadiranmu. Jangan Hawa … Jangan sesekali cuba menarik perhatian kaum Adam yan

Doa Agar Diteguhkan Hati dalam Ketaatan

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ “Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ala thoatik” [Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!] Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash berkata bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ