Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

PD NA Kota Makassar 2012 - 2016

Berawal dari pelantikan di Balai Prajurit Manunggal Makassar ke Rapat kerja hari ahad, 6 Oktober do12 di mesjid Baiturrahman Panaikang. inilah all crew pengurus Nasuatul 'Aisyiah Kota Makassar. Smoga bisa mengemban amanah dengan baik.  Albirru Manittaqo..........

Jangan Ge-eR dong..!

Menjadi GR...? mungkin terkadang kita alami. Mengakui diri mendapat perhatian.. mengakui diri disukai.. mengakui diri disenangi.. mengakui diri disayangi.. mengakui diri diharapkan.. eits... virus GR makin merambah. Dan jadilah diri dibayang-bayangi oleh perasaan melambung sendiri... senang yang berlebihan.. pendugaan yang berlebihan.. berpikir yang tidak rasional lagi.  betapa tidak, segala alasan yang dapat meruntuhkan anggapannya dianggap angin lalu. Dianggap Cuma mimpi. Padahal.. harapannyalah yang diliputi oleh mimpi berbalut ilusi. Justifikasi perasaan yang berlebihan. Segala perbuatan, sikap, tingkah, pandangan si sumber GR-nya dianggap bagai angin segar yang membawanya terbang dan melambung tinggi. Sapaan dianggap perhatian. Ketemu dianggap emang berjodoh. Dipuji dibilang suka, cinta.. dan tatapan dianggap hujaman cinta... ciyatttt..... jadilah klepek-klepek sendiri....

Si Sopan dan Si Sadis

Pagi itu kulangkahkan kakiku keluar dari kost-an dengan langkah yang sedikit kupercepat. Mengejar pukul 10.00, menunggu dosen pembimbingku. Hari ini aku harus mendapatkan tanda tangan dari beliau. Bisikku dalam hati. Matahari telah meninggi. Sinarnya pun sudah terik, panas dan kering menghujam kulit. Kulit yang sudah mulai terbakar, semakin terbakar, dan semakin matang... kulit bukan lagi sawo matang khas indonesia, tetapi sawo kematangan.. alias sawo gosong ha..ha..ha.....

Perempuan-Perempuan Mahal

Ada apa dipikiran anda membaca judul di atas? Jangan salah sangka dulu... ini bukan tentang wanita malam dengan bayarannya. Tetapi ini tentang wanita-wanita di suatu tempat. Dimanakah ia? Dimana lagi kalau bukan di sulawesi. Bukan rahasia lagi mengenai adat dan kebiasaan orang sulawesi, apalagi menyangkut pernikahan. Orang dari daerah lain sudah mensetting dipikirannya bahwa wanita sulawesi itu MAHAL !!!. Makanya, jangan dekat dengan mereka, jangan coba-coba tertarik pada mereka . Hufft.... memang telah mengakar adat tentang pernikahan di sulawesi. Adat yang mengharuskan pihak lelaki yang akan meminang untuk mempersiapkan “uang Panaik” istilahnya. Uang ini digunakan oleh pihak wanita dalam menyelenggrakan pesta pernikahannya, bukan uang mahar dan berbeda dengan maharnya.