Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Menikmati Kekalahan dalam Kebersamaan

Pernahkah kalian merasakan kekalahan? oww.. hampir semua orang pernah merasakan sebuah kekalahan. tetapi pernahkah kalian merasakan kekalahan yang rasanya nano-nano? Bukan kekalahan yang hanya berasa kekecewaan, tetapi juga berasa kebahagiaan. unik kan? Itulah yang kurasakan kali ini. Kebersamaan selama 2 hari menghasilkan kekalahan, namun tetap saja berbuah kebahagiaan. ^_^ Dua hari ini, kami bersama dalam sebuah dinamika organisasi kepemudaan. Tersebutlaj KNPI. Per-tanggal 24-24 Mei, dilaksanakan Musyawarah Daerah KNPI kota Makassar. Arena ini bukan lagi murni arena kami. Disini ada banyak organisasi yang bergabung dalam sebuah lapak. HEterogen bukan hanya dari perbedaan asal kecamatan dalam satu kota, tetapi heterogenitas dalam ideologi, agama, dan kebiasaan organisasi. Karenanya, warna-warni akan terlihat jelas, terkadang menghasilkan komposisi yang indah, tetapi terkadang juga menghasilkan komposisi yang kontras. tergantung benturannya. kepentingan pun diutamakan, tawar-

Edisi Massaleo "Tampakkan Saja"

Tak perlu bersepekulasi dengan keadaan. Tampakkan saja apa yang ada dan apa adanya. Mungkin akan terasa lain dan aneh, namun dengan begitu engkau akan keluar dari rantai masa lalu. memang tak mudah. Dan tak banyak yang mau melakukannya. Karena melakukannya mesti melawan ego dalam diri. bukankah akan tampak baik jika menampakkan topeng emosi yang berantonim dengan faktanya? iya, akan seperti itu tapi tak akan bertahan lama dan justru menambah massa kesedihanmu. Betapa tidak, berspekulasi itu justru membuat gunung es kebahagiaan. Tampak indah, namun jauh di dasarnya tertimbun lebih banyak kesedihan. lamat-lamat akan hancur juga.

Kajian Jurnal : "Penelitian Pendidikan Matematika"

Pandangan Guru Pre-Servis dan In-Servis tentang Sumber Kesulitan yang Dialami Siswa dalam Belajar Matematika Erhan Bingolbali (University of Guanzep) Hattice Akkoc (University of Marmara) M.Fatif Ozmantar (University of Guanzep) Servet Demir (University of Guanzep) Dikaji oleh : Nurhidayah , Sitti Raehana , Wardah Abubakar , Sumardin I. LATAR BELAKANG  Siswa diseluruh tingkatan menganggap matematika itu sulit. Beberapa hasil penelitian yang dilakukan pada empat dekade terakhir dalam bidang pengajaran matematika dengan mudah menunjukkan hal ini. Semua penelitian ini (Hart dkk, 1980; tall, 1991) menunjukakan kurangnya pemahaman siswa tentang konsep matematika juga kesulitan yang dihadapi siswa untuk memahami konsep tersebut. Dengan kata lain, penelitian-penelitian ini sepakat menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan di seluruh tingkatan pendidikan untuk memahami konsep matematika yang diajarkan. Sehingga timbul pertanyaan mengapa hal ini bisa terjadi dan apa yang

Defenisi, Konsep, dan Simbol

Tugas Makalah Matkul Filsafat Lanjutan Semester 1 PPs UNM ( Firmansyah , Ummy Salmah , Sitti Raehana , Irawati A. Bustam , A. Indrah ) Defenisi, Konsep, dan Simbol Apakah sebenarnya hakekat matematika itu? Definisi matematika mana yang diterima secara mutlak? Menjawab hal ini memang tidaklah mudah, sama tidak mudahnya dengan seorang buta “menggambarkan bentuk tubuh gajah” bila ia hanya meraba sebagian-sebagian dari tubuh gajah itu. Mungkin sewaktu meraba kaki gajah ia mengatakan gajah itu seperti tiang rumah atau pohon besar. Sewaktu meraba belalainya dia mungkin mengatakan bahwa gajah itu seperti seekor ular, demikian seterusnya. Jadi tidak mengherankan jika dalam mendefinisikan matematika para ahli akan memberikan definisi yang berfokus pada tinjauannya masing-masing. Ada yang tertarik pada perilaku bilangan sehigga melihat matematika dari sudut pandang bilangan. Ada yang memfokuskan perhatiannya pada struktur-struktur sehingga ia melihat matematika dari sudut pandang stru

Filsafat Wetgenstein

Tugas Makalah Filsafat, Semester 1 PPs UNM ( Nurhidayah , Ikrimah , Rahmawati , Asmawati , Marylin Lasarus ) A. Biografi Ludwig Wetgenstein 1. Sejarah Hidup Wittgnstein Ludwig Wittgenstein lahir di Wina (Austria) pada tanggal 26 April 1889 sebagai anak bungsu dari delapan bersaudara, empat laki-laki dan tiga perempuan yang semuanya berbakat musik. Wittgenstein anak dari Karl Wittegenstein. Ayahnya berasal dari keluarga Yahudi dan telah memeluk agama Kristen Protestan dan ibunya beragama Katolik. Ayahnya adalah seorang pemimpin industri baja besar yang mempunyai bakat musik dan bertempat tinggal di rumah yang menjadi semacam pusat musik di Wina. Pada tahun 1903 Wittgenstein mulai menjadi siswa di sekolah Linz, kemudian menjadi mahasiswa di Technical University of Berlin dalam bidang mesin pesawat terbang, dan sejak 1908 menjadi mahasiswa di University of Manchester Inggris untuk melakukan riset penerbangan. Setelah mengikuti kuliah dari ahli matematika Gottlob Fr

Entah

entah.. sudah berapa lama cahaya itu meredup menghilang, pergi dan jauh.. di sini hidup adalah rangkaian harapan setiap detak wktu tanya pun mengaduh coba berfantasi dengan sebuah kemungkinan kuberharap pada bintang namun cahayanya kian redup indah dan cahayanya hanyalah menghiasi langit nun jauh di sana bintang pun tak bisa menemaniku di pagi nan cerah, ia pasti kan berlalu ku berharap pada embun pagi pemberi spirit penyejuk tirai dunia pembuka cakrawala di pagi hari...

Tak Berdimensi

Mengukir dalam air Sama dengan mencari ujung dari sebuah ketakterhinggaan Coba tersenyum tapi tergugu Coba berteriak tapi tertunduk Apa arti sebuah ekspresi Karena smua hanya ada dalam tarian kemungkinan Berdiri tegap dalam sebuah prinsip Melawan riak Harap Dalam Ruang Tak Berdimensi  #membongkarcatatan

Pelatihan Jurnalistik PD IPM Gowa

All Peserta & Fasilitator Kegiatan 3 Bidang PD IPM Gowa Kembali turun gunung menyambangi amanah. Kali ini berada di tengah-tengah kawanan IPM Gowa. Alhamdulillah masih bisa bermanfaat bagi orang lain. Kali ini bukan pelatihan kader, tetapi kembali bergelut di pelatihan yang berbau tulisan "pelatihan jurnalistik. Mungkin ini efek dari tugas fasilitator di pelatihan Karya Tulis Ilmiah sebelumnya yang diadakan oleh PW IPM Sulsel. Whatever that, saya sangat senang berada di tengah-tengah mereka dan juga berada di kegiatan-kegiatan IPM. Temanku sempat berkata " tidak bosan apa selalu di IPM, perasaan sejak SMA, kuliah S1, bahkan kuliah S2 dan selesai pun masih saja bergelut dengan IPM. apa sih enaknya di IPM? ". sejenak tersenyum mendengarnya lalu berkata " di IPM saya mendapatkan semuanya. mendapatkan bahagia, senang, pengalaman, motivasi, teman, canda, tawa, ilmu, bahkan di IPM pun saya menangis, kecewa, dan marah. Namun, mungkin IPM telah menyatu padaku, wa

Women Remain Women

Wanita tetap wanita. Mau bagaimanapun wanita tetap saja sebagaimana fitrahnya. Benar, bahwa wanita lebih berperasaan, lebih mengedepankan perasaan dibandingkan logika. Inilah yang menjadikan wanita sebagai makhluk yang lembut. Tapi, bukan b erarti wanita adalah lemah, justru dengan kelembutannya, wanita membuktikan bahwa kelemahlembutan bisa meredam amarah, bisa membuat senyum merekah, bisa membuat mulut yang terbungkam menjadi fasih dalam bercerita. Ahhh… iya, wanita pun adalah ahli sejarah. Seberapa pun sebuah peristiwa yang hinggap di peluupuk matanya akan selalu dikenang. Olehnya, berhati-hatilah dalam berjanji padanya, ia akan selalu mengingat setiap jengkal kata-katamu. Jagalah atas segala ucapan manis yang kau layangkan padanya, bertanggungjawablah atas harapan yang kau tanamkan di hatinya, selagi ia dapat menatap dunia, setumpuk harapanmu akan selalu dinanti dan ditagih. Berhati-hatilah dalam memperlakukannya, karena setiap sikap yang kau tampakkan padanya akan selalu diuki

Adalah Benar

Adalah benar.. yah sedikit banyaknya itu benar Benar bahwa kemarin waktu telah tersenyum memaknai aktivitas kita Benar bahwa orang telah mengerti nada yang telah tercipta Benar bahwa siluet senja semakin indah dalam sebuah akhir setiap kebersamaan Benar bahwa mungkin nada indah selalu beriringan mempercantik melodi kita Ketika kuanggap, semua biasa saja dan tak ada yang memandang biasnya Dentang waktu cukup sigap berkata akan sebuah pilihan Mungkin itu benar Engkau berdiri di persimpangan jalan, dengan wajah datar dan tetap tersenyum Mungkin akan mudah menarik sebuh langkah lain dari jalan persimpangan yang kau pilih Mungkin hanya menunggu waktu tuk berkata Atau,.. menunggu pemakluman dari sebuah fakta

Mengenang Masa SMA #SMANSA PALOPO#

Malam semakin gelap menutupi malam. manusia telah terlelap bersama sejuta kelelahan dari aktivitas siang tadi. yang ada hanyalah suara cekikikan burung malam beserta sesekali deru pesawat yang melintasi atap rumah. tetap disini, di tempatku melihat dunia luar. tempat bercerita pada alam, tentang hidup.  Tak ada yang spesial dilakukan, hanya duduk dan memandang bintang. Langit seperti lukisan permadani yang ditaburi intan permata. kerlip bintang tak bosan memperindah panorama malam. seperti kali ini, aku pun tak lelah memandang bintang. sungguh indah.. yah.. sangat indah.. namun sekaligus sadar bintang tetaplah bintang. jauh...........  3 IPA 1 SMAN 1 Palopo '03' Malam ini bagiku spesial. what..? yah.. spesial dengan kehadiran teman SMA. Lama tak bersua dan bercengkrama dengan mereka. inilah dunia modern, reuni versi dunia maya. akhirnya kembali ke masa lalu. memutar memori yang masih tersisa.

*Menangislah Saat Hujan

Suka sangat dengan syair bang #TereLiye berikut ini... Ane Copas ya Bang Tere... Like sangat... ^_^   *Menangislah Saat Hujan Berteriaklah di depan air terjun tinggi, berdebam suaranya memekakkan telinga agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi, pucuk2nya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari Termenunglah di tengah senyapnya pagi, yang kicau burung pun hilang entah kemana agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu   Dan, menangislah saat hujan, ketika air membasuh wajah agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan Perasaan adalah perasaan, Tidak kita bagikan dia tetap perasaan Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan Tidak berkurang satu helai pun nilainya Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya Perasaan adalah perasaan, Hidup bersamanya bukan kemalangan, Hei, bukankah dia memberikan kesadaran betapa indahnya dunia ini? Hanya orang2 terbaiklah yang aka

Pada Siapa Kau Gantungkan Harapanmu..?

Trauma berharap. Karena yang ada hanya kekecewaan dan penyesalan. Box PHP makin padat. Mangsanya makin banyak. Dunia alay makin ramai. ahaaaaa..... Setiap orang punya harapan. tentu saja ketika harapan itu terjadi bahagia akan menghiasi diri. apakah harapanmu? apapun itu, takkan sama dengan orang lain. pertanyaan penting adalah kepada siapakah harapanmu? kepada siapa kau gantungkan harapanmu? sekuat apa harapanmu kau berikan?  Sekali lagi, harapan akan berjalan beriringan dengan kenyataan. itu artinya di balik harapan, mestinya bersedia tuk mengoleksi kata kecewa. mengapa? karena jika harapan tak sesuai dengan kenyataan maka kata-kata itulah yang akan menghiasi.namun, akan berbeda keadaannya tergantung kepada siapa kita bergantung. apakah kepada manusia? apa kehebatan seorang manusia? sehebat mana ia mengatur hidupnya dan merencanakan masa depan? sekuat mana manusia mengatur titah taqdir? selihai apa mengatur gradasi perasaannya? tak banyak.... manusia boleh berencana

Masih di Sini

Aku masih disini. Tak beranjak dan pergi. Dan aku tahu titah taqdir telah didentumkan untukku. Aku telah mengetahui rahasia tabir. Di sini, kunyanyikan lagu sendu menghantarkanku pada titik sadarku. Lihatlah syair hidup yang terdendang untukmu.  Aku masih disini. Di tempat yang sama ketika kutemani hatiku merajut noktah positif. Bercengkrama dan tersenyum bersama. Tenang... esok akan bahagia. Disini, kujejari waktu dan bergerilya pada sebuah gelombang pembawa harapan. Dunia maya seolah mahligai indah yang menari bersama jemari tak letih menuliskan bait demi bait. Berselancar halaman demi halaman. Meski terkadang sia-sia, namun harapan tetap menghibur.

Idealis

Idealis? Kapankah timing seseorang berada pada kejayaan idealis? Kalau menurutku pada saat sedang kuliah. Ada yang mau protes? Silahkan hehee....  Dari pengamatan, saya berkesimpulan demikian. Karena terlihat orang akan sangat ghiroh ketika berada pada masa ini. Mungkin karena saat kuliah kita berada di tengah-tengah komunitas kita, paling tidak ada yang mendorong, memopong, memotivasi, dan tentu mengiyakan apa yang kita lakukan dan kita perbuat. Secara alamiah, perilaku dan pendapat kita akan punya chimestry dengan teman di lingkungan dimana kita berada. Makanya, merasa punya power. Disinilah puncak Idealis...