Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Lebaran 1435 H

Alhamdulillahirabbil'aamin...  akhirnya bisa pulang kampung tuk lebaran bersama keluarga. meski malam lebaran baru bisa pulang. alhamdulillah... ada keluarga yang bisa bersama pulkam, jadi tidak khawatir kalau dijalan ada apa-apa mengingat kesehatan belum pulih betul. awalnya ragu tuk pulkam,  betapa tidak, Makassar-Palopo lumayan jauh, perjalanan paling cepat 8 jam itu kalau tidak macet dan jalanan mulus. saking maunya pulang, sempat bilang begini: "doraemon, datanglah membawa pintu ajaib, saya mau pulkam tanpa melalui perjalanan panjang yang melelahkan". whatever that, alhamdulillah pada akhirnya bisa pulkam. yuhuuu............ ^_^

Pada akhirnya adalah Keluarga

Ramadahan masih beberapa hari lagi. mestinya ibadah makin dikencangkan, tilawah makin diseringkan dan munajat terus dipanjatkan. namun qadarullah, nikmat sehat kembali diambil oleh yang empunya. menurutku aktivitasku tidak begitu padat seperti tahun lalu, makanku pun sudah mulai tuti sejak memilih pindah denan kakak. tetapi sakit tetap saja menghampiriku. mungkin saya yang belum bisa menjaga kesehatan dengan baik, atau mungkin ini jalan bagiku agar bisa memuhasabah diri tuk mensyukuri nikmat sehat.

We Will not Go Down *Duka Palestina Duka kita semua*

Teringat kembali lagu ini. Lagu tuk Gaza kembali kudendangkan, teriring do'a semoga saudaraku di Palestia sana selamat, dilindungi dan dijaga oleh Allah... aamiin yaa Rabb.... kami adalah saudaramu, meski kami jauh, meski tak bisa melihatmu, meski tak bisa membantumu bersama berperang melawan zionis keji itu, namun dukamu, lukamu, tangismu, kesedihanmu, kemarahanmu, deritamu adalah milik kami juga... yakinlah saudaraku, Allah selalu menjaga kita.. Allah selalu menolong orang-orang yang selalu membela agama-Nya... Allahu Akbar......  #savepalestine #savegaza #prayforgaza

Let's Pray for Gaza

Seyogyanya ramadhan adalah bulan penuh nikmat, bulan penuh kebahagiaan, dan bulan penuh kebahagian dengan banyaknya ganjaran pahala yang diberikan atas setiap amal dan ibdah yang kita lakukan, maka ummat muslim akan menyambutnya dan melewatinya dengan penuh suka cita. Namun, lagi-lagi di negeri sana, negeri para nabi, Palestina tidak seperti itu. ketika ramadhan mestinya dilewati dengan penuh kebahagiaan, kenyamanan dan keamanan tuk menjalankan ibadah, disana saudara kami sibuk melawan kematian yang tiap saat mengintai mereka. Tak ada waktu yang bisa terlewati tanpa kewas-wasan. karena setiap detik, bom bisa saja memborbardir, senjata bisa saja menodong, injakan, tendangan, pukulan, tamparan, bantaian adalah hal yang selalu mengintai gerak langkah mereka. tak ada yang terkecuali, entah lelaki atau perempuan, entah tua atau muda, bahkan anak-anak pun bagai musuh bebuyutan bagi mereka. tak segan-segan mereka membantainya, merenggut kebahagiaan mereka, merampas hak mereka tuk menikmati m

Menjelang Pilpres 2014

Hari ini, 9 Juli 2014. Hari bersejarah untuk indonesia selama 5 tahun mendatang. dan bagi saya pribadi, diantara semua pemilihan yang penah kudapatkan dan kusaksikan, yang inilah paling menegangkan, paling ribut, paling memiriskan, dan paling heboh. Beberapa bulan menjelang pemilihan ini, media sudah ramai dihuni oleh para tim hore, kalimat dukungan bertebaran, tapi tak keinggalan kalimat cacian, hinaan, hujatan, black campaign, hujatan, sindiran, kepoan, dan merasa paling benar, paling bersih pun ikut mewarnai hari-hari.  Dimanakah anda? sisi kiri atau sisi kanan? yang manakah anda? nomor satu atau nomor dua? salam manakah anda? salam satu jari atau salam dua jari? jargon manakah anda? indonesia hebat atau indonesia bangkit? up to you. it's your choice... kita semua berhak memilih dengan bebas, aman, dan nyaman tanpa paksaan, tendensi atau suruhan dari siapapun. dan tidak mesti, saudara harus sama, berteman mesti sama, bahkan pasangan pun tidak selalu sama. apalagi kalau buka

Serba-Serbi Bang Tere #inspirating

  Kalian mau tahu betapa "sakti mandraguna-nya" waktu? Ini salah-satu contohnya: Sekarang sudah tahun 2014, tahu film "2012"? Nah, saat film tentang kiamat ini diputar berkali2 di televisi, gambarnya ternyata semakin tidak menarik, ceritanya semakin biasa saja dibanding film2 fantasi terbaru. Dan hei, yang lebih penting lagi, kita semua selamat, kan? Sebentar lagi hampir dua tahun kita semua selamat dari kejadian tersebut Apalagi soal galau, sakit hati, kenangan, seseorang, sesuatu, dsbgnya. "Kiamat" saja kita bisa selamat, apalagi beginian. Berikan waktu menghabisi semua perasaan tersebut.

Wanita baik akan mendapatkan lelaki yang baik...??

Ini adalah jawaban atas pertanyaan, katanya wanita/pria yang baik akan mendapatkan pria/wanita yang baik, tapi kok kenapa sih ada yang tidak seperti itu..?? simak berikut ini.... Bismillaahirrahmaanirrahiim Apa betul wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik? Kalau kita lihat di Al-Quran surah An-Nuur ayat 26 telah disebutkan bahwa: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (syurga)"

BELAJAR KEIKHLASAN

Berbicara tentang keikhlasan, kita bisa belajar banyak dari sosok ayah dan ibu kita. Bayangkan, puluhan tahun membesarkan semua anaknya Tanpa mengeluh, padahal bebannya semakin berat. Saat anak lelakinya sudah semakin dewasa dan punya penghasilan. Mereka harus mengikhlaskan sang anak untuk membangun rumah tangga. Penghasilan Sang anakpun, dibagi untuk keluarga barunya.

Hidup Semakin Keras, diantara Pilpres dan Ramadhan ^_^

Darwis tere Liye Wrote: Berbeda pendapat boleh saja, tapi jangan sampai bertengkar, jangan sampai menghabiskan waktu sia-sia, menambah penyakit hati. Kalaupun merasa pendapat kita benar sekali, itu tetap tidak menghentikan kita menghormati, menyayangi dan "memeluk erat" saudara sendiri yang berbeda pendapat.   Apalah yang bisa kita banggakan di dunia ini? Ilmu hanya dititipkan, kepandaian bicara atau menulis hanya pemberian, apalagi soal kebenaran, itu mutlak milik yang maha memiliki kebenaran. Membaca tulisan ini, membuat tersenyum dan berkata "inilah yang beberapa hari kemarin in gin kusampaikan, dan akhirnya tersampaikan lewat tulisan bang Tere di atas. suka sangat dengan kata-katanya, menyentuh dan langsung menohok bagi pihak yang merasa menang sendiri, benar sendiri, paling hebat, dan tidak bisa menerima perbedaan dengan orang lain. apalagi dalam ajang pilpres kali ini. yang ada saling hujat, saling menjatukan, saling mencela, saling menghitamkan, dan bahkan

Mengenang Ramadhanku Tahun Lalu

berkawan dengan benda ini selama satu semester Teringat ramadhan tahun lalu. Disitulah starting insomnia akut melanda sebagai efek dari kejar tayang tesis. Bolak-balik kampus di siang hari, tidak mengenal siang atau malam mata tetap saja melotot depan laptop mencoba dan terus mencoba menganilis ulang data SEM yang bikin sakit kepala. Ketika ramadhan orang berlomba ke mesjid dan ngaji, saya malah terkurung di kamar dengan setumpuk kertas, jurnal, buku, analisis yang tak kelar-kelar, serta hanya bisa puas tarwih di rumah dan tadarrus seadanya. Inimi dibilang napakamma tesis.  Ujung-ujungnya bermata panda, badan makin kecil karena sahur dan buka puasa pun tidak dipeduli. Saat iu rasanya galau dan stress tingkat dewa.. mau menangis, menyerah, berhenti... tapi tetap sj menyemangati diri sendiri. Terkadang hanya bisa puas menangis sendiri di kamar kost karena bingung mau diapakan lagi data yang belum memenuhi uji kriteria analisis.  mau bertanya juga, bertanya pada sia

Senyum Kosong

Mengemas kekecewaan dan kesedihan dengan menghadirkan file-file kebahagiaan yang tidak berpihak pada diri. Untuk apa? Bukankah itu menyakitkan? Yah, itu menyakitkan sungguh menyakitkan.. bahkan rasanya ingin berlari ke lorong waktu dan menghentikan langkah peristiwa yang pernah hadir. Juga, kembali rasa kecewa yang bertumpuk-tumpuk itu hadir, menari-nari di hadapanku, seolah tersenyum sumringah disela sendu yang mungkin kusembunyikan. Hanya bisa menatap, hanya bisa tersenyum kosong, hanya bisa memasang leher tinggi-tinggi menyanggahnya agar tetap kuat menahan serbuan salju kesedihan. Tapi bisa apa?

Mencoba berspekulasi dengan takdir.. (Bingung sendiri...:D )

Pernahkah kalian mencoba memanipulasi takdir? mencoba berspekulasi dengan takdir? mencoba mendramatisir fakta? kalau saja bisa, maka mungkin akupun akan melakukannya. entah kenapa tiba-tiba saja berpikiran seperti itu. terkadang berpikir memahami keadaan, mengapa jalan yang kutempuh kuarahkan ke jalan yang selalu berbelok dan berkerikil? ada apa? bukankah ada jalan lain yang lebih mulus? lebih cepat sampai? lebih nyaman? lebih menjanjikan? lalu apa yang kucari disini? mengapa masih saja berjalan menyusuri jalan yang entah apa nantinya yang akan kutemui. bukankah sudah ada disana danau pelepas dahaga? mengapa masih mengejar fatamorgana?

Katanya inilah aku…

Beberapa hari belakangan ini fb ramai dengan postingan tentang kepribadian. Hm… jadi penasaran, saya kira2 kepribadiannya bagaimana ya? Coba ahhh………. Dan, inilah hasilnya… teredddd…….. Pemikir Analitis   Tipe Pemikir Analitis adalah orang-orang pendiam dan tidak banyak bicara. Mereka suka menggali hingga ke dasar masalah – rasa ingin tahu adalah dorongan terbesar mereka. Mereka ingin tahu apa yang menyatukan dunia jauh di dalamnya. Mereka tidak butuh lebih banyak untuk kebahagiaan mereka karena mereka adalah orang-orang yang rendah hati. Banyak ahli matematika, filsuf, dan ilmuwan merupakan tipe ini. Tipe Pemikir Analitis tidak suka kontradiksi dan ketidaklogisan; dengan kecerdasan mereka yang tajam, dengan cepat dan menyeluruh mereka menangkap pola, prinsip, dan struktur. Secara khusus mereka tertarik dengan sifat mendasar segala hal dan penemuan-penemuan teoritis; bagi mereka, tidak penting apakah mereka harus menerjemahkannya menjadi tindakan-tindakan praktis atau membagi pemiki