Langsung ke konten utama

Dalam Dekapan Ukhuwah

Dalam dekapan ukhuwah, kita mengambil cinta dari langit. Lalu menebarkannya di bumi. Sungguh di surga, menara-menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencinta.
-----------
Karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa
karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran
karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus
sejuta kebaikan yang lalu
wasiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali:
"jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara"

Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja
menjadi kepompong dan menyendiri
berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam
bertafakkur bersama iman yang menerangi hati
hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari
melantun kebaikan di anatara bunga, menebar keindahan pada dunia

Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah
mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi
dengan persaudaraan suci: sebening prasangka, selembut nurani,
sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji.

Karena saat ikatan kita melemah, saat keakraban kita merapuh saat salam terasa menyakitkan saat kebersamaan serasa siksaan .saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai. Aku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kita hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengkerdil. mungkin dua-duanya, mungkin kau saja tentu terlebih sering, imanku lah yang compang camping
~
Pernah ada masa-masa dalam cinta kita kita lekat bagai api dan kayu bersama menyala, saling menghangatkan rasanya hingga terlambat untuk menginsyafi bahwa tak tersisa dari diri-diri selain debu dan abu pernah ada waktu-waktu dalam ukhuwah ini kita terlalu akrab bagai awan dan hujan merasa menghias langit, menyuburkan bumi, dan melukis pelangi

Namun tak sadar, hakikatnya kita saling meniadai di satu titik lalu sejenak kita berhenti, menyadari mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan di atas iman bahkan saling nasehatpun tak lain bagai dua lilin saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api.

Kini saatnya kembali pada iman yang menerangi hati. Pada amal shalih yang menjulang bercabang-cabang. Pada akhlak yang manis ,lembut dan wangi. Hingga ukhuwah kita menggabungkan huruf-huruf menjadi kata. Yang dengannya kebenaran terbaca dan bercahaya
~
Persaudaraan adalah mu’jizat,wadah yang saling berikatan. Dengannya Allah persatukan hati-hati yg berserakan. Saling bersaudara ,saling merendah lagi memahami. Saling mencintai dan saling berlembut hati (Sayyid Qutb)
~
Malam berlalu,tapi tak mampu kupejamkan mata dirundung rindu kepada mereka. Yang wajahnya mengingatkanku akan syurga. Wahai fajar terbitlah segera,agar sempat kukatakan pada mereka “aku mencintai kalian karena Allah” (Umar Ra)
~
Dalam dekapan ukhuwah kita tersambung. Bukan untuk saling terikat membebani. Melainkan untuk saling tersenyum memahami. Dan saling mengerti dengan kelembutan nurani
Dalam Dekapan Ukhuwah ,Kita mengambil cinta dari langit. Lalu menebarkannya di bumi,sungguh di syurga menara-menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencinta. mari membangunnya di sini, dalam dekapan ukhuwah (Salim A.Fillah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap