Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Semua atas se-izin-Nya :)

Entah,.... malam ini ingin ku posting pic ini. Suka.. sangat suka pic-nya.. juga makna katanya... :-)

Refleksi Duniaku

Kusembunyikan bulirku pada titik nadir. Berharap ia takkan menjumpaiku dengan mudah. Kutepis, kutolak, kuberlari... tetap saja ia begitu gigih menghampiri lalu kupoles dengan tinta kanvas terindah Dengan dengan latar pelangi dan taman senyum yang begitu manis. Dengan begitu, kuharap semua akan tampak samar. Meski telah kuletakkan pada titik nadir Ternyata ambang tanggul kekokohanku pun sampai pada titik itu kusembunyikan, Namun cermin masa lalu berduyung-duyung berdatangan Menari di retina mataku tampak kembali wujud abstrak semakin terlimitkan nyata mendeferensialkan bentuk ilusi dan meta menjadi deret kontinu

31 Desember 2014

31 Desember 2014. ................................................................... Apa yang istimewa...? sama saja. tidak ada bedanya. Tidak ada ngaruhnya. Toh, perayaan ini bukanlah perayaan yang mesti kurayakan. Dalam sudut historis, sosial, syariat, dan pikiran logis sederhana sekalipun, tidak dapat membenarkan bahwa tahun baru ini adalah istimewa untuk kurayakan. sama sekali tidak. Biasa saja.... Lalu kenapa masih banyak yang sangat ingin merayakannya? entahlah.. mungkin hanya mau hura-hura. ingin mengikuti orang kebanyakan yang berpesta. atau ingin turut merayakan karena menganggap wajib. atau karena memang tidak punya alasan sedikitpun. hmmm.... bukankah sebaiknya mata kita harus terbuka lebar? bahwa sebenarnya kita secara nasional sedang berduka. Tak sepantasnya membuang milyran uang dalam bungkus kembang api atau petasan. Bukankah akan lebih baik jika semua uang yang dibakar itu di sumbangkan ke korban bencana yang banyak menimpa rakyat Indonesia? Betul kan...? Lalu m

my Brother, Afwan...

ini tentang kakakku. diantara semua kakakku, mungkin dia adalah sosok yang terihat beda. Bedanya apa? dialah sosok yang palingkeras, paling ngotot, paling pemarah, paling mau menang, paling temperamen. Bahkan kami terkadang bahkan sering mesti makan hati karena kata-katanya yang keluar saja bagai jet. Tak kenal kami mau marah, sedih, atau menangis mendengar kata-katanya, dia tetap saja mengomel ketika ada hal yang tidak ia sukai. itulah dia, dengan karakter khasnya. But, di balik kerasnya dia. sebenarnya dia adalah sosok yang perhatian, peduli, penyayang dan rela berkorban. mungkin orang tidak sadar dengan sikap baiknya ini, karena hampir tak terlihat, tetapi jika orang yang dekat dengannya akan tau bahwa sebenarnya dia adalah sosok yang penyayang. itulah yang saat ini kurasakan. Betapa dia sangat menyayangi kami, mungkin terkhusus kali ini adalah saya. Dengan harapan bahwa saya bisa tercirat sukses sepertinya, dia berusaha sepenuhnya ingin mengawal prosesnya. Meski ia sadar bahwa

Desemberku Benar Kelabu

30 Desember 2014. Penghujung tahun 2014. Saat banyak orang merencanakan tahun baru dengan meriah, ingin berkumpul, ingin berpesta, ingin bepergian. Ternyata Allah malah menghadiahi bumi dengan hujan deras yang tiada henti. Seakan hujan ini akan awet sebulan kemudian. Derasnya hujan, menghilangkan jejak kesedihan yang seharusnya kutampakkan. Arghhhh.... saya sok tegar lagi.  Kali ini, tak ada telpon yang kuterima. Artinya, dia telah tahu apa yang terjadi. Dan saya pun rasanya tidak sanggup berbicara padanya. Mungkin dia akan menampakkan biasa-biasa saja, meski kutahu sebenarnya dia merasa sedih. Tetapi, mungkin dia Cuma menyembunyikan karena tak mau tampak kalau lagi brsedih atau mungkin karena tidak mau menampakkan padaku bahwa dia tak apa-apa. Sama halnya dengan diriku, berusaha tampak tak apa-apa meski apa-apa. Kutahu, ada sedih disana, ada kecewa disana, ada harapan yang hilang, ada keinginan yang tak terwujud, ada mimpin yang hilang, ada kebanggaan yang memudar. Saya tahu itu.

suka nih... ARR

Tak akan hadir rasa kehilangan, jika tak pernah hadir rasa memiliki. Bukankah tak bijak ketika kita merasa kehilangan, padahal kita tak pernah memiliki? Ibarat penyelam yg mengambil mutiara di dasar laut. Ada yg sadar bahwa tujuan utamanya adalah mengambil mutiara yg indah, sehingga dia memanfaatkan waktu yg terbatas itu tanpa banyak tergoda dg pemandangan laut yg memesona. Namun ada yg begitu menyelam, mereka terlalu terpesona dg indahnya pemandangan di dalam laut. Ia terlalu lama menikmati beragam ikan, terumbu karang, serta beragam tanaman yg tumbuh di laut. Ia terlupa dg tujuan utamanya mengambil mutiara. Setelah gas Oksigen dalam tabung tinggal sedikit, barulah ia menyesal. Selama ini sudah salah mengisi perjalanan. Tak ada kalah, tak ada jatuh, tak ada putus asa, selagi semangat hidup kita bertumpu dan berserah di atas sajadah. Jika tak ada pundak tempat bersandar, bukankah tiap saat ada lantai tempat kita bersujud. Kita hanya diminta berupaya.

Edisi Palopo

gagal foto berdelapan

Five in One

Petualangan tahun kedua: Zakiyah, Yuli, Yaya, Pak Asri, Eka, dan Jamal

Mother, Afwan Jiddan...

Mungkin, kali ini lagi-lagi akan mengatakan maaf. Dengan apa yang menjadi taqdirku kemudian. Memang belum ada info pasti, tapi rasanya, makin hari harapan semakin mendekati limit x --> 0, alias semakin kecil dan kecil.. semakin mendekati titik nol. Pesimis yang menghiasi, optimis telah beberapa saat lalu berpamitan denganku dengan melihat kenyataan di depanku. Rasanya, saya tak punya kekuatan apa-apa melihat setiap ruang utukku yang makin mampat.  Sesaat setelah lembar demi lembar itu kutelusuri, kudengarlah suaramu diseberang sana. dan entah kenapa, saya hanya bisa menyembunyikan air mata yang tiba-tiba berdesakan ingin berlarian keluar. Ada banyak alasan mengapa ingin menangis, namun yang paling membuat sesak adalah kesadaran bahwa kali ini, kayaknya saya belum bisa mewujudkan mimpinya. Mungkin saya gagal lagi.. lagi..dan lagi... semakin berat ketika kulirik, mungkin tak ada diantara kami yang berhasil mengukir senyum di wajahmu kali ini. betapa rasa ketidakenakan ini memaksa

Inikah Negeri Para Bedebah...?

Tema 3 hari ini masih tetap sama. Tentang CPNS. Semakin kuat arusnya, semakin kuat tarikannya. Semakin membuncah gelombangnya. Dan semakin ingin berteriak melihatnya. Rasanya, saya tidak yakin kalau saya ada di tanah airku sendiri. Saya berada di negaraku sendiri. Disini seperti alien yang berada dikerumunan orang. Asing, tak punya siapa-siapa. Negeri ini terasa dunia entah berantah. Ketika hak warga negara dikatakan sama. Ketika perbedaan dianggap bukan sebagai pembeda. Tetapi justru, semakin kesini makin jelas bedanya. Saya, mungkin kami yang bernasib sama denganku adalah kumpulan alien di negeri ini. Orang yang asing bagi hal yang bisa menjamahnya. Kami Cuma bisa melihat kilaunya dari jauh. Kenapa? Karena kami tak punya kekuatan. Kami hanyalah alien. Negeri ini semakin kejam. Ketika, Bhineka Tunggal Ika disuarakan untuk dijunjung tinggi. Pada kenyataannya dimuntahkan bahkan diinjak-injak. Mestinya, dimanapun berada, setiap warga negara punya hak akses yang sama. Tidak dibedak

Saya Benci Ketidakjujuran

Hari ini, menjelang siang berganti malam, di 15 detik batas waktu yang ditentukan, saya kembali galau tingkat internasional. arrgggghhhhhhhhhhhhh.......... ingin rasanya teriak dan entahlah apa namanya. ini menyangkut CPNS. Dan pada akhirnya sampai pada kesimpulan "saya benci ketidakjujuran". Benar, betapa susahnya menjadi orang jujur, dan betapa langkanya orang idealis. sebegitu makin menakutkankah dunia? sebegitu makin kejamnyakah dunia? hingga kejujuran sudah dianggap sampah dan idealis semakin ditertawai? kenapa semua pada apatis? katanya: yah.. begitulah... yah,.. terima saja... yah, sudahlah........ oh..no.... saya paling tidak bisa menerima alasan seperti itu, jawaban seperti itu....

PK TM II PR IPM Ponpes Ummul Mukminin

Hayo, Apa capaian TM II...?

Buruan Baru (BARR)

Hidup bukan untuk disesali. Bukan untuk ditangisi. Bukan untuk disedihkan. Hidup adalah perjuangan untuk terus bangkit dari kegagalan dan kejatuhan. Dan orang yang berada di puncak, adalah mereka yang sanggup mengelola jiwanya hingga kesedihan, kecemasan, kegalauan, berlutut menyerah tak berdaya. Sulitnya hidup terkadang merupakan jalan dari Tuhan untuk mengasah potensi yang ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam sepotong besi harus rela dibakar dan dipukul berkali-kali? Bukankah untuk menghasilkan mutiara seekor kerang harus rela menahan sakit yang berkepanjangan karena pasir yang mengendap di tubuhnya.

Aku dan Dia

Inilah kisah antara aku dan dia. Siapakah dia? Bukan pria cakep, atau ikhwan ganteng, dsb :D. Dia adalah seorang ibu yang akhir-akhir ini sering bersamaku. Beliau yang sering mengantarku kemana-mana kalau ingin keluar, baik ke sekolah maupun cuma keluar untuk mengambil pete-pete. Dan saya sangat bersyukur bisa mengenalnya. Melihatnya seolah-olah melihat ibuku. mungkin umurnya tidak jauh beda dengan umur ibuku. Semoga Allah memanjangkan umur ayah ibuku. aamin ya Rabb.... Apa kisahku dengannya? banyak. Meski kami baru ketemu beberapa bulan belakangan ini, tetapi sudah banyak pengetahuan dan nasehat yang kudapatkan. Tentang kesedrhanaan, tentang perjuangan seorang ibu. Tentang kuatnya seorang wanita, dan tentang kesabaran. Ia saat ini tinggal bersama anak dan cucunya. Namun, bisa dikatakan dialah tulang punggung keluarga. Dengan kegiatan sehari-hari mengojek, dia melangkahkan kakinya setiap hari mencari rejeki. Sungguh luar biasa pengorbanannya, bukan hanya sebagai seorang ibu, tet

Afwan for this Day

Desember..Desember... iya... bulan desember.... inilah bulan penuh air, hujan melimpah... hujan terus turun.. tanah selalu basah, dan mentari bermanja di peraduannya. Sudah siapkah dengan perubahannya? ternyata saya yang belum siap. Dengan jarak rumah dan angkutan kota yang jauh, membuat kalau hujan akhirnya begini. tidak bisa kemana-mana. Coba masih di kostan yang dulu, meski hujan deras, bahkan sampai angin kencang membuat payungku rusak, langkahku tidak terhenti menuju tempat ngajar sebelumnya. karena memang akses transportasi yang selalu ada. ada becak, ada bentor, dan ada pete-pete. so, bisa kemana saja... selalu bisa kemana-mana. Beda dengan sekarang, disini..... huwaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh....................

Desemberku

Desember...... Ternyata bulan Desember telah menyapa? rasanya tentang desember ini banyak lagunya. Ada desember ceria, ada desember kelabu, ada desember penantian. Hmmm.... lalu bagaimana Desembermu...? kalau Desemberku..? heheh.... biasa-biasa saja. sama saja dengan bulan lain, januari, februari, sampai november. Nothing special, coz all is special for me. Namun, bulan ini ada harap penuh cemas yang kunantikan. Kali ini akan tetap berjuang sampai benar-benar taqdir menyuruhku berhenti. Meski kegalauan masih menyapa, tetapi daripada saya menyesali hal yang tidak kulakukan, maka lebih baik saya menyesali hal yang sudah kulakukan. Setidaknya, saya telah berusaha. ^_^