Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Refleksi Akhir Tahun 2015 M

Malam ini adalah malam terakhir di tahun 2015. Apa yang mesti dilakukan? apa yang mesti dikatakan?. Apakah kita perlu merayakan pergantian tahun? apakah perlu membuat pesta? apakah perlu membakar kembang api?. ketahuilah, pergantian tahun, atau akhir tahun, atau awal tahun, atau apalah namanya bukanlah waktu yang mesti dilalui dengan pesta apalagi hura-hura. Dari segi ideologis, sudah jelas mengapa tak boleh merayakan pergantian tahun. dari segi kemanfaatan, apa yang kita peroleh?. Okelah, kita bahagia karena kita masih bisa melihat dan menikmati pergantian tahun, itu berarti kita masih diberi umur yang panjang. Tetapi, apakah kebahagiaan mesti diwujudkan dengan pesta yang berbau hura-hura?. Tidakkah kita bertanya-tanya, mengapa Allah masih membiarkanku menghirup udara di tahun baru? mengapa Allah masih memanjangkan umurku? Tidakkah kita berpikir bahwa itu karena Allah menginginkan kita bisa memperbaiki kesalahan, lebih mengumpulkan banyak bekal, dan agar kita bisa memuhasabahi di

Pidato Wada' yang Berkaca-kaca

Ada yang istimewa di penutupan musywil muhammadiyah dan aisyiyah tempo hari lalu. selain bahwa kota palopo sukses menjadi tuan rumah. hal ini ditandai dengan fasilitas yang memadai yang diperoleh, mulai dari penginapan dan juga akomodasi transportasi. ini membuat semua pihak, utamanya muhammadiyah palopo merasa berbahagia. hal lain, yang menarik adalah saat pidato wada' ketua umum pimpinan wilayah muhammadiyah, dalam hal ini pak Alwi Uddin . Beliau adalah sosok yang selalu kucitrakan sebagai ayahanda yang menakutkan, karena sejak berada di PW IRM 10 tahun yang lalu, beliau selalu datang menyatroni sekret dan memarahi sekecil apapun kesalahan kami. Dan saya waktu itu, hampir setiap ke pusdam selalu kena marahnya beliau. Kemarahan beliau, karena kami masih ada keluyuran di sekret di atas jam 8 malam. Kalau kedapatan sama beliau tunggu saja akan diceramahi habis-habisan dan langsung disuruh pulang. Tak ke nal siapa, tak kenal irmawan atau irmawati, akan kena marah juga. Jarak kost de

Mars Muhammadiyah Selalu Sukses

Sang surya telah bersinar Syahadat Dua Melingkar  Warna Yang Hijau Berseri Membuatku Rela Hati Ya Allah Tuhan Rabbiku Muhammad Junjunganku Al Islam Agamaku Muhammadiyah Gerakanku Di Timur fajar Cerah Gemerlapan Mengusir Kabut Hitam Menggugah Kaum Muslimin Tinggalkan Peraduan Lihatlah Matahari Telah Tinggi Di Ufuk Timur Sana Seruan Illahi Rabbi Sami'na Wa Atho'na

Let's Playing Pastels

Siang ini, mengisi waktu dengan bermain bersama 2 ponakan. Kali ini, bermain warna, pastel pun jadi media kami. Dia mencoret tak tentu yang katanya mobil, sedangkan saya berimajinasi sendiri. Agak kaku sih, lama tak memegang pastel. Waktu ngajar di SD sih sering pakai pastel, mewarnai bersama siswa. Dannn..... Inilah kami... dan inilah karyaku. Apakah sama dengan karya anak SD? hehehe.. maybe.... but, this day is very happy for us, specially for me. Maybe ini menjadi pengganti sejenak corel vector.Tapi ini lebih enakan di tangan daripada megang mouse menurutku. :)

Musywil Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke 39 Sulsel

Pembukaan Musywil Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke 39 @lapanganPancasila

Cuci darah

Sejarah cuci darah dimulai dari seorang ahli kimia asal Skotlandia bernama Prof Thomas Graham yang pada tahun 1854 menemukan prinsip pemisahan bahan /zat melalui membran semipermeable. Pada tahun 1912 dilakukan hemodialisis pertama kepada hewan dengan menggunakan ginjal buatan (Artificial Kidney) oleh Jhon L Abel, LG Rowntre dan BB Turner dari John Hopkins Medical School. Hemodialisis pertama pada manusia dilakukan oleh George Haas pada tahun 1914 di Jerman. Sedangkan di Indonesia hemodialisis pertama kali dilakukan pada tahun 1972 di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Hemodialisis adalah suatu tindakan membersihkan racun dalam tubuh, karena ginjal tidak mampu lagi membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Hemodialisis dilakukan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dan penyakit ginjal akut dalam kondisi tertentu.

Slamat Jalan Kak Alfan

Di sela kegiatan Dialog Hari ibu, saat kami sibuk menyukseskan kegiatan itu. dan saya pun larut dalam tulisan yang harus dibuat sebagai press realese, ada banyak mata yang sembab kulihat. dan mereka terdiam dan terbungkam. ada pertanyaan yang ingin segera kusampaikan. Ada apa? mengapa? apa yang terjadi? Sejenak, saya sibuk menduga-duga apa yang terjadi. hingga tiba pada pernyataan bahwa: "kak Alfan telah meninggal dunia". Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Serasa tak percaya, dan serasa ini masih berita yang simpang siur. Namun, di sosmed, benar berita itu telah tersebar. Saya tidak tahu kapan pertama kali akrab dengannya. namun yang kuingat bahwa, saya pertama kali melihatnya di forum IRM. saat itu saya masih SMA kelas 2, setelah 2 bulan mengikuti Training Center Ikatan Remaja Muhammadiyah, saya berkesempatan bersama teman-temanku yang lain mengikuti kegitan IRM tingkat propinsi yang bernama Konpida dan PKR. kegiatan ini merupakan 2 rangkaian kegiatan yang dgabung menj

Dialog Hari Ibu

Satu lagi kegiatan yang dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul 'Aisyiyah Sulsel, yaitu melaksanakan Dialog Hari IBu, dalam bentuk kemasan Dialog Lintas OKP dengan tema "Save Mothers and New Lifeborn". Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 22 Desember 2015 di Ballroom Lantai. 2 Gedung Phinisi UNM dengan menghadirkan narasumber yang mempunyai afiliasi dengan kegiatan ini yaitu BPJS, Dinas Kesehatan, DPRD, dan juga DPD RI yang dalam hal ini adalah bapak A. M. Iqbal Parewangi. Mereka akan mengurai beberapa hal yang ada kaitannya antara profesi mereka dengan bagaimana menyelamatkan dan menjaga kesehatan Ibu dan Anak. Sedangkan sebagai penanggap dari PW Nasyiah, Badko HMI, KNPI, dan Kopel.

Mother's Day

Bulan desember adalah bulan dengan banyak momen yang biasanyanya penting untuk dilakukan. Salah satu yang sering diingat orang adalah Tanggal 22 Desember yaitu "hari Ibu". Apakah benar hari itu hari ibu? apakah boleh merayakan hari ibu? apakah mesti mengucapkan happy mother's day? ada banyak pertanyaan ideologis da filosofis yang sering dilontarkan menenai hari ini. namun, satu hal yang penting bahwa, ibu adalah subjek yang yang tak tergantikan dalam perjuangannya untuk kehidupan kita. ada banyak rasa terima kasih yang ingin kita ucapkan kepadanya, dan ada banyak hal yang mungki ingin kita perbuat untuknya. namun, mungkin kita belum bisa berbuat banyak hal untuknya. inilah yang bisa menjadi salah satu hal yang bisa kita lakukan. "Selalu mengenangnya, berterima kasih padanya, dan selalu menyayanginya". yakinlah, seorang ibu tak membutuhkan materi tuk kita ulurkan setiap hari, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatian dan kasih sayang kita. benarkah kita telah ban

New Desain, after......

Setelah lumayan lama tak melirik Corel Draw lagi. Ini nih, 2 hasil desain dari hasil ke-iseng-an sekilas. Lagi pengen aja buatnya. Gimana hasilnya? apakah lebih baik atau lebih buruk setelah lama tak bermesra dengan Corel? :D. Comment please..... hehhe..... #peace Ketum PP IPM 2010-2012

Tentang Perjuangan

Yaya:  Kepingan hidupmu bukan satu. Ada banyak kepingan. Itu artinya, sepanjang hidupmu adalah perjuangan. Ketika lelah, istirahatlah sejenak. Namun jangan menyerah dan memilih berhenti. Karena berkata menyerah pun, dunia tetap sa ja berputar. Zaman tetap saja berubah. Dan Waktu terus berganti. Mau atau tidak, engkau harus tetap bergerak mengikutinya. Jika tidak engkau akan tergilas. Pak Khaeril: Buat teman-teman yang memperjuang sesuatu yang berarti dalam hidupnya, jangan menyerah..terus berjuang. Semboyan nenek moyang orang sulawesi selatan: Sekali layar terkembang Pantang biduk surut kepantai Sekali niat terucap Pantang menyerah sebelum asa tergapai....

SIHIR BUDAYA MASSA DALAM RELASI SOCIAL REMAJA MASA KINI

a. Sejarah Perkembangan Budaya Massa (POP) Awal perkembangan ide budaya massa muncul sekitar tahun 1920-an – 1930-an yang selanjutnya menjadi perspektif studi budaya pop. Namun bukan berarti budaya pop baru muncul belakangan ini. Dalam sebuah studi yang dikembangkan oleh Lowenthal (1957) yang kemudian diurai oleh serinati, dapat diketahui bahwa trend budaya massa telah muncul di abad 16 dan 17. Merujuk pada karya pascal dan Montaigne serta keterkaitannya dengan kelahiran pasar ekonoi, sehingga bukan hanya menjadi kerja budaya, tetapi juga kerja ekonomi- orientasi pasar: rugi laba. Peter Borke, mengemukakan bahwa pembentukan budaya massa dari konstruksi budaya pop, tidak terlepas dari usaha pendiri bangsa dalam menciptakan selera bangsa melalui lagu-lagu kebangsaan untuk memupuk kesadaran nasionalisme, sehingga terwujud sikap patriotis dan nasionalis. Hal ini berlangsung sekitar abad 18 yang dikomandoi oleh para penyair untuk menciptakan budaya massa melalui absorbs kebudayaan na

Kadang Perlu Tertawa

Kadang perlu tertawa dalam kesedihan. Meski marah Tertawa dan dan marah adalah dua emosi yang sangat berbeda dan bertolak belakang.Tertawa diidentikkan sebagai emosi yang menunjukkan kebahagiaan dan kesenangan.Sedangkan marah mewakili emosi yang menunjukkan perasaan tidak menerima.Dalam hidup ini, tidak ada manusia yang tidak pernah menunjukkan kedua ekspresi ini.Namun, pernahkah menunjukkan keduanya bersamaan? Ahh..itu tidak masuk akal. Mana mungkin?

Pelajaran Cinta dari seorang Ibu

Ini tentang cinta yang kulihat dan kurasakan dari sosok inspiratif dalam hidupku. Dialah ibuku. Bagi setiap orang di dunia ini, ibu adalah madrasah pertama dan penting. Kita banyak mendapatkan pelajaran cinta dimulai dari yang kita dapatkan dari ibu. Cinta yang kupelajari darinya adalah cinta seorang ibu, cinta seorang istri, cinta seorang nenek dan cinta seorang perempuan. Bukan cinta ketika memilah masa. Ketika keadaan baik, ketika kondisi memungkinkah, ketika kebahagiaan memihak maka ia hadir menyapa dan membuncah. Tidak seperti itu. Cinta ada dalam masa apa dan bagaimanapun. Bagaimanapun keadaan dan kondisinya, ia akan tetap menyapa dan bersemayam dalam diri. Tak mengurangi takarannya, tak mengurangi rasanya. Meski dalam kondisi memprihatinkan sekalipun, ia tetap saja bangga bersemayam. Justru dengan segala masalah, kondisi, halangan, rintangan, kesakitan, kesedihan, amarah, petaka, kekecewaan, justru semakin membuat rasanya semakin berasa. Mengapa? karena aneka keadaan itu

Google+ yang terlupakan

Saya penyuka media sosial. salah satu yang kadang kugunakan adalah Google+. yah, asik-asik aja. meski jarang yang komentar seperti nasibnya blogku ini, namun satu hal yang tetap indah menurutku. "Tulisanku adalah aku. dan itu membuatku bahagia". So, meski jarang yang komentari, atau jarang yang baca, atau jarang yang sekedar lihat. eits.. tapi Google+ ku banyak yang sering ngintip loh. Kadang heran juga, kok jumlah tampilannya sebanyak itu (untuk ukuranku loh ya). Whatever... meski tak begitu tersapa, Tak apa, saya tetap mencintainya dan puas akannya. Karena suatu saat, ketika melihatnya kembali selalu ada senyum yang merekah. mengingat betapa terkadang ekspresi kita terbaca lucu hari ini. tetapi bukankah dengan begitu kita akan tahu alur hidup kita sebelumnya? Lucu.. tetapi menyenangkan kan?. Tentu saja, yang suka nulis akan merasakan perasaan ini. Perasaan bahagia, meski hanya dengan menorehkan beberapa kalimat.  

ceria Ala Kami

Iklil dan Yaya

Malu Dong dengan Tetangga

Ada yang tahu tentang D’ Akademi Asia? Itu loh, kontes dangdut yang selevel Asia. Meski menurutku belum bias dikategorikan asia, karena hanya meliputi negara2 yang mengerti bahasa melayu, yang berarti Indonesia dan tetangganya. Seperti Malaysia, brunai dan singapura. Itu menandakan bahwa levelnya bukanlah level asia, tetapi level asia tenggara atau level Negara melayu. So, what…? Ah.. sudahlah.. itu bukan inti permasalahan yang ingin kita bahas kali ini. Meski masih nggak nerima kalau dibilang Asia. Saya adalah orang yang tidak suka dengan yang namanya dangdut. Kalau mendengar lagu dangdut disenandungkan, lihat saja kepala akan segera nyut-nyutan. Ada beberapa alas an mengapa saya tidak menyukai dangdut. Pertama karena goyangannya. Dulu, yang kusimpulkan temntang dangdut adalah lagu yang penuh cengkok dan juga penuh kesedihan. Lambat laun, dangdut bergeser nilai menjadi lagu yang penuh dengan goyangan. Muncullah goyang ngebor, goyang gergaji, goyang mujair, dan goyang-goyangan yang

Tentang Yaya

Kuceritakan lagi sedikit tentangku. Ini tentang diriku yang semakin kupahami aku orang yang seperti apa. Awalnya kupikir bahwa diriku memang lahir untuk menjadi orang yang kalem dan pendiam. Tanya saja pada teman sekolahku sejak SD sampai SMA. Temanku hanya sedikit dan bahkan suaraku akan jarang dijumpai terdengar. Aku hanya berteman dengan beberapa orang, tentu suaraku menjadi suara emas untuk didengarkan. Seiring waktu berlalu, aku menjadi pribadi yang banyak berubah. Mungkin dengan lingkungan sekelilingku yang menuntut lebih banyak ngomong, atau mungkin saya yang semakin dewasa. Aku akhirnya semakin menjadi orang yang cerewet, apalagi kalau diskusi, aku masuk dalam jajaran orang yang menjengkelkan bagi teman-temanku, karena sering bertanya, menguji, mengkritik, tetapi juga ngotot. Wajar kalau akhirnya aku terkadang menjengkelkan. Tetapi bagiku, itu sebuah perkembangan positif bagiku. Kupikir, aku akan tetap menjadi seperti sebelumnya, kalem, diam dan sunyi.

Yong Hwa Datang...?

Sebuah kegiatan besar. Banyak orang berdatangan dan meramaikan. Dari yang kulihat, dalam acara itu, saya menjadi panitia. Entah ini kegiatan amal, atau kegiatan apa. Saat waktu santai telah tiba, saya pun mencari makanan yang bisa menjawab perut yang sudah keroncongan. Keliling melihat tempat ngambil makanan, eh… lauk sudah pada habis. Hikzzz…. Kulihat sejenak, teman kerjaku saat ini ada diantra kumpulan orang yang juga sedang makan. Kulihat beberapa tatapan kasihan melihatku. Mungkin kasihan Karen wajahku sudah menampakkan kelaparan yang sangat, tetapi makanan yang kudapatkan tersisa nasi dan sambel. :D

KENAPA EMANGNYA?

Apakah salah mereka yang belum menikah saat teman-teman mereka telah menikah? Perlukah dicibir? Perlukah menempatkan mereka pada posisi social yang layak tuk diobrolkan dan diumbarkan? Jika ingin mencibir, maka sama saja telah mencibir takdir-Nya. Bukankah urusan jodoh adalah ketetapan-Nya? Meski sebagaimana kerasnya berusaha, namun tetap saja yang menentukan akhirnya adalah Dia. Lalu kenapa masih banyak yang seolah menempatkan mereka menjadi objek yang perlu tuk dikasihani? Itulah kenapa, akhirnya ada beberapa penulis dan motivator membuat malas tuk ngikuti tulisan dan postingannya. Kenapa? Bahasnya masalah jodoh dan menikah terus. Bukan hanya itu, bilangnya menikah muda itu inilah.. itulah.. menikah cepat itu beginilah.. begitulah… enaknya ini itu. Dan bahkan seolah mereka yang “terlambat” menikah adalah sosok yang kasihan banget, yang kurang banget, yang nggak untung banget. Hmmm….. memang tiap orang punya hak berpendapat. Dan juga baik kalau seseorang bisa menikah “cepat” di us

Jatuh Cinta Pada Korea

Saya jatuh cinta dengan negeri ini. suka dengan pakaian adatnya. suka dengan dramanya. suka dengan saljunya. dan suka dengan keindahan negerinya. Dan kali ini, ada hal yang makin membuatku jatuh cinta pada negeri ini. Apa itu? Ternyata disana, islam makin berkembang dan terus mengalami kemajuan. bahkan disana telah ada mesjid besar Seoul Islamic Centre. Masya Allah.... Makin jatuh cinta dengan negeri ini. ingin rasanya bisa jalan-jalan kesana. Ah... mungkin sangat muluk2, tetapi tak apa kan bermimpi. Kali aja Allah mengizinkan tuk kesana. Semoga, islam makin berkembang disana, aamiin.  Pokoknya, saya jatuh cinta pada negeri ini....

My New Nephew

Alhamdulillah pemirsa,… saya akhirnya punya ponakan perempuan. Setelah 4 ponakan sebelumnya semua laki2 dari 3 kakak. Mungkin karena memang dari pihak ibu dan bapak memang kebanyakan anak cowok. Paling banter terbanyak 3 orang perempuan dari satu keluarga. Penantian ibuku akan cucu perempuan akhirnya terwujud. Sebenarnya sih, kata ibuku dan ibunya (kakakku), mau cowok atau cewek sama saja. Bukanlah sebuah masalah ketika melahirkan anak jenis kelamin tertentu. Namanya juga pemberian dari Allah, ya disyukuri saja. Yup…. Jangan terperangkap dalam pemikiran jahiliyah lagi. Mengkotak-kotakkan anak dari jenis kelaminnya. Semua anak punya potensi yang sama untuk menjadi anak yang baik, shleh dan sholehah. Tinggal bagaimana orang tua membimbing mereka enjadi baik.

Jangan Ganggu Harimau Yang Tertidur

Harimau, si raja hutan siapa yang tidak kenal?. Dia dikenal dengan kekuasaan, kekejaman, kekasaran, dan kegarangannya. Jika sedang marah, jangan ditanya lagi. Semua akan menjadi panic dan bahkan lari. Di hutan, taka da yang berani mengganggunya. Ketika sedang santai atau dalam keadaan mood yang bagus pun, taka da yang berani bercanda dengannya. Ketika sedang diam. Ketika sedang sendiri. Ketika sedang baik. Ketika sedang bahagia. Ketika sedang sopan. Ketika sedang baik hati. Ketika sedang istirahat. ketika sedang tampak bodoh. Ketika sedang mengalah. Ketika sedang senang. Bukan berarti harimau telah berubah menjadi wujud yang lain. Dia tetaplah si raja hutan. Dia tetaplah harimau. Dan tentu dia tetap dengan sifat dasarnya. Bukan berarti, dia tak bisa marah, tak bisa mengaum dan tak bisa garang. Mungkin dia hanya mencoba bersahabat. Mungkin dia mencoba berteman dan menyapa dunia dengan versi yang berbeda.

Canda Ala Kami

Pernahkah tertawa lepas seakan tiada beban dan merasakan kebahagian yang seolah tak berbatas? Itulah ketika kita bercanda dengan keluarga kita. Ada kebahagiaan yang menjalari. Ada bahagia yang menghiasi. That’s right? Saya rasa semua sepakat. Ya kan..? ya kan..?. iya aja dah… J Malam itu, saya lagi menyelesaikan tontotan running man ku yang belum kelar. Nonton sendiri, tentu membuat tertawa sendiri. Bener dah,,, baru sekarang suka nonton running man. Mungkin baru dapat chemistry-nya. Seolah ketagihan, tiap datang e sekolah ngajar, selalu saja menyempatkan download running man tuk dibawa pulang. Lagi asyiknya nonton, ibuku masuk ke kamar. Lalu terduduk di atas tempat tidur. Kulihat dia seolah memikirkan sesuatu. Tak lama dia pun bergumam.

Peluang Yang Sama

Tak ada yang membedakan, kaya-miskin, Di kota - di desa, Berstrata tinggi - rendah. Semua punya peluang yang sama mendapatkan dan melakukan kebaikan. Yang terpenting bukan dimana dan siapa kita. Tetapi apa yang kita lakukan. Mampukah kita menjadikan apa yang ada pada diri kita sebagai ladang mengumpulkan amalan atau kita hanya menjadikannya tanah kosong yang gersang dan tak terolah?. Karena semua dari kita punya peluang yang sama, tak perlu risau dengan yang dipunyai dan yang dimiliki orang lain yang tidak kita punyai. Tugas kita adalah menjadi orang kreatif mengubah batu jadi permata dan gurun menjadi lembah. Ketika kita slalu melihat ke atas dan lupa melihat ke bawah, yang kita dapatkan adalah ketidakpuasan dan ketidaksyukuran. Dunia tak senaif itu tuk diratapi. ‪#‎YaAff‬

School 2013

Tanpa terguncang, bunga mana yang akan mekar?. Di dunia ini,bahkan bunga yang cantik, mekar karena terguncang. Ketika sedang terguncang, batangnya menjadi tegak. Tanpa terguncang, cinta mana yang akan mungkin ada?. Sebuah bunga yang tanpa mendapatkan hujan? Dimanakah itu?. Di dunia ini, bahkan bunga yang paling cantik sudah kehujanan. Kehujanan dan bermekaran. Basah karena hujan dan angin. Lalu bermekaran dengan hangat. Hidup tanpa kehujanan, dimanakah itu? ‪#‎School2013‬ #tunggu, lanjutan tulisan tentang drama ini. pokoknya Daebak..!!!. all story about education, school, students, and teacher. like it.

Sejarah Keberpunyaan Tanah

Pikiran yang mungkin ngelantur ini muncul ketika perjalanan menuju Pucak, Maros. Saat itu, sambil menikmati perjalanan, melihat kanan kiri banyak lahan kosong, atau lahan yang digarap dengan perbatasan lahan yang jelas, siapa yang punya. Membuat perbincangan di mobil akhirnya membahas itu. Sempat terdengar dari mulut ibuku “betapa enanknya yang punya lahan disini, mereka tentunya kaya dan punya pemasukan yang banyak. Bagaimana tidak, lahan terlihat kebanyakan luas. Tiap orang mempunyai lahan yang luas”. Sambil mendengarkan celotehan ibuku, saya kemudian bertanya-tanya.

Pucak Teaching Farm

Ahad, 8 November 2015. Saatnya refreshing. Bukan refreshing pribadi, tetapi tetaptnya menemani para santri yang tahfidz. Memang seperti itu, terkadang kita perlu memanjakan diri melepaskankan sejenak I hari ini, euphoria santri sangat terasa. Meski santri yang iqro’ tdak ikut serta. Pagi ini, sebelum berangkat mereka diajak untuk berdzikir bersama. Mengingat tempat yang akan dituju adalah tempat yang asing. Terkadang orang lupa untuk berdzikir karena sibuk berdecak kagum dengan kesenangan yang ada di depan matanya. Tak heran jika kita sering menjumpai orang yang kesurupan ketika pergi berekreasi. atau mengunjungi tempat yang asing bagi mereka. Tempat tujuan kami adalah Pucak. Heran juga sih, kenapa namanya pucak, tanpa uruf “n” diantara huruf U dan C. bikankah yang benar adalah puncak?. Ataukah memang bahasa di asalnya (Maros, red), puncak dinamakan pucak? Atau namanya memang Pucak, bukan bberarti Puncak? Entahlah.. saya masih penasaran dengan hal kecil ini. Ok, lokasinya di Maros.

Oktober in Art, Lets Try, Do, and Repeat

Tadaaa........... akhirnya selesai juga. This is for Sri Bulan . Iseng menggambar sambil menunggu jeng Darnawati Bahru yang belum nongol2 juga... :) #‎ corvec‬ ‪#‎ yaaffart‬ ‪#‎ kartunmuslimah‬ ‪#‎ muslimahberkarya‬ Mungkin, ini adalah pic yang menutup tema tulisan pada bulan ini "October in Art. Alhamdulillah bulan ini bisa buat beberapa kartun, dan tentu saja dengan sering narik garis, makin banyak pengetahuan dan inovasi yang didapatkan. Berharap, ini akan tetap menjadi hobi, yah kalau bisa sih jadi profesi. hehehe.... Tetapi setidaknya dengan menggambar begini, bisa menggunakan waktu untuk hal yang lebih baik, terus belajar dan berkarya. Dari sini, saya semakin menyadari bahwa belajar itu perlu keuletan, kesabaran, berani mencoba, dan.... sering mengulang. Tanpa sering mengulang atau melakukan, ilmu akan perlahan dan pelan hilang. Mungkin begitu pulalah dengan basic dasarku "Math", karena sudah tidak bersentuhan lagi dengannya (maklum, lagi selingkuh da

Bercerminlah

Saya yakin, benda yang sering bersahabat dengan kita setiap harinya adalah cermin. Rasanya tidak afdhal kalau akan bepergian takpamit dengan cermin. Tull nggak... mengapa kita mesti bercermin?. Karena dengan bercermin kita bisa melihat diri kita, bisa melihat apakah penampakan diri kita yang terpantul di cermin telah sesuai dengan yang diharapkan. Sudah rapi, sudah baik, Apabila diri dari pantulan cermin masih ada yang kurang sreg, maka kita akan berlama-lama berkutat di depannya. Itu semua agar bisa lebih percaya diri berjalan. Kita percaya bahwa dengan bercermin , kita bisa melihat tampilan diri dengan utuh. Dan mempercayakan kepada cermin agar bisa menjadi wadah untuk untuk melakukan penilaian diri. Bukankah dengan seringnya kita bercermin, berarti kita telah percaya pada cermin. Termasuk percaya bahwa cermin selalu tulus menyampaikan bagaimana kita apa adanya. 

Akhlaq Bunga Diri

Ada yang ingat sebuah nasyid dengan judul akhlaq bunga diri? Akhlaq ialah bunga diri.   indah dilihat oleh setiap mata.  Setiap hati merasa senang,  setiap orang bisa jatuh hati terhadapnya.  Akhlaq bunga diri manusia modal hidup dimana-mana kemana pergi orang suka Banyak kenalan murah rezeki. sebaik-baik manusia yang tinggi akhlaqnya karena disukai Allah dan juga Rasulnya disenangi manusia di dunia Akhlaq Mulia ibarat bunga.  

Celoteh Yaya

Assalamu'alaikum... Masih dengan tema sama "October in Art". Jadi masih akan posting kartun-kartun gitu. Kali ini yang berhasil dibuatkan adalah ketua bidangku dulu di PW IRM Sulsel 04-06 (eitss.. sudah lama bingit ya?). lah, iyalah.... sadar umur gih yaya... hahahahaha..... Namanya adalah Muh. Asratillah. foto yang dijadikan acuan sebenarnya adalah pakai almamater partai tertentu. Berhubung lagi panas kasus partai tersebut, dan orangnya juga sudah tidak berkecimpung di partai tersebut, jadi saya memilih untuk tidak memberikan lambang partainya. So, seolah-olah jas acara resmi lain gitu. Nah, yang kedua adalah Ketum PD IPM Maros sekarang. Namanya adalah Zhulfadli Sanusi. Sudah lama minta dibuatkan. tetapi saya baru berkesempatan membuatkan. Jadinya, hunting dan bongkar sana sini galeri foto fb-nya, cari foto yang posisinya keren dan juga picnya terang, nggak blur. Sekarang kan kebanyakan pada foto kamera hp, sudah gitu di 360-in lagi, atau di-beauti-plus-kan lagi

Sedih? Tak Mengapa

Quotes hari ini: Pernah merasa sedih yang teramat sangat? merasa sesak membuncah dada. Dan merasa terpuruk pada palung terdalam? Mungkin, saat itu yang menjadi teman setia adalah air mata. Bagaimana pun kuatnya seseorang, air mata bisa menghampirinya, tatkala mendapati diri dalam ruang kesedihan. Yang paling sering menjadi alasan kesedihan adalah karena kehilangan. Entah itu kehilangan apa. Yang namanya kehilangan, selalu sukses membuat yang ditinggalkan bersedih bahkan menangis. Lumarah sebagai manusia untuk memanifestasikan rasa. Apakah lebay, salah jika menangis? ohh.. tidak. Itu membuktikan bahwa kita manusia. Cuma, jangan larut dalam kesedihan yang teramat dalam dan lama. Jangan lupa move on, dan jangan lupa apa makna dari sebuah kehilangan yang diperoleh. Bukankah, dengan kesedihan itu, kita akan semakin ingat padaNya? dekat kepadaNya? bersandar padaNya? bertawakkal kepadaNya? dan yakin akan setiap peristiwa, Allah selalu menitipkan ganti yang lebih baik. Mungkin wujudnya tak

Quote 6 (Lebih Taat Pada Siapa?)

Shobahul Khair...... Alhamdulillah 'ala kulli hal.... Syukur atas segala limpahan karunia Allah hingga saat ini. Dan sudah sangat sepatutnyalah kita untuk selalu bersyukur tiada henti. Dengan banyak nikmat yang diberikan oleh Allah tersebut, mestinya seorang hamba semakin sadar bahwa ia tak bisa banyak berbuat jika tak ada nikmat dari-Nya. Ditolong, dibantu, diberi, digratiskan oleh manusia saja, tentu akan ada rasa terima kasih, bersyukur, berutag budi, penuh pamrih, ingin balik berbuat baik, dan merasa perlu untuk balik menolongnya. Lalu bagaimana dengan Allah yang setiap hari melakukan hal yang lebih kepada kita? sudahkah kita bersyukur? sudahkah kita berterima  kasih? sudahkah kita merasa berutang budi, penuh pamrih dan ingin berbuat baik kepadaNya? sudahkah kita menolongNya? Menolong? bukannya Allah maha kuasa? ngapain ditolong? Eitsss.... bukan begitu maksudnya. menolong Allah bukan berarti Allah iu lemah, atau Allah itu butuh manusia, atau Allah itu memiliki kekurangan,

For Kak Erna dan Kak Ulfa

Assalamu'alaikum.... Oktober ini sudah fix bulannya kreasi kan? Bulan seni, pokoknya bulannya apresiasikan seni. Mau mencoba banyak hal, dan mengasah obanyak hal. Meski sampai kesini, makin ngerasa banyak yang belum diketahui. Masih perlu sana sini belajar dan belajar. Bahkan sekarang mau encoba WPAP deh.. katanya juga keren dan lebih mudah. Apa iyya? okelah, waiting.. saya akan coba juga. Selain ngasah kemampuan, juga memperluas hobbi, sekaligus memergunakan waktu sebaik mungkin agar lebih berguna dan nggak ngelantur hehehe......

Quote Kartun

  Hai pemirsa blogger....... Sudah sangat larut malam, tetapi mata lagi2 masih 100 watt. Padahal sore tadi mata ngantuknya minta ampun, ehh sekarang malah full on. Ada-ada saja nih mata hehehehe..... Nah, hari ini saya buat kartun lagi. Alhamdulillah bisa selesai 2 buah. Cuma, ternyata menurutku lebih sulit buat gambar berkarakter kartun daripada kartun dgn vector real. Apalagi kalau menggambar tanpa lihat objek atau foto. Kayaknya saya belum nyampe kesitu. but, okay yaya... step by step. Begitulah belajar. Kalau sekarang masih meniru, semoga nanti malah ditiru. Aamiin... tapi tiru yang baik ya :-)

Pertanyaan Horor

Nestapanya anak2 gadis ‘berumur’ dg beribu pertanyaan tanpa eksekusi. ada orang tanya, “kenapa belom nikah2 juga, pasti suka pilih2” lha, apanya yg dipilih wong yg mau dipilih aja kagak ada.    ada lagi yg bilang, “kamu ini udah tua, gak nikah2… apa yg ditunggu…” ya nunggu yg ngajak nikah lah, masa’ pak penghulu… ada yg sadis, “kamu sudah disorientasi kah? sampe gak pengen nikah.” ini lebih sadis lagi, “aktivis perempuan ya, ya jelas gak nikah2 lha wong takut didominasi laki2.” jreeeng… OMG! horor banget…  Diskusi rumpian jomblo sore ini tanpa mention, untunglah aku sering amnesia umur berapa hahaha… (Sebuah status di fb)

Masih Sama

Rasanya.. saya masih merasa tetap sama bahkan dengan 10 tahun yang lalu. Mulai tubuh, penampakan, kelakukan, sikap, dan juga sifat. Trus, slama ini ngapain yaya? Orang pada berkembang, ehh.. malah masih tetap begitu-begitu saja. Hehehehe... Mulai dari postur tubuh. ketemu sama teman lama, yang diucapkan apa? "ya, kok sejak dulu begitu2 terus. tidak besar-besar juga?. hahaha... yah, mau gimana lagi.. badan so sapaerti ini. mau bemana lagi. Bahkan malah katanya dulu lebih besar dari sekarang. Bahkan ketemu dosen, ditanya : "pernah sakit keras ya? kok kurusan banget?".  waduhh.... katanya badan drastis turun. amat sangat kecil dan kurus. krempeng dong. dan memang sih, dulu waktu jaman S1 timbangan badan itu main 40-an. yah 41-45 lah. sekarang? 36 pemirsa. wkwkwkwkwkwk... itu timbangan anak-anak yaya. Setahun lalu juga nimbang, beratku juga seperti itu? lah, emang selama ini nggak makan ya? :D Nah, kan.. yaya paling kecil dan paling nggak dandan :D Penampakan

Happy Wedding Sahabat

O... + H..... =.....

There is something make me sad. but... okay... never mind. just wanna say... oh.... like that. maybe just me happy. i don't know.. i dont know why? i dont know reason. i wouldn't ask. it's make a something that i wanna think, not for ask.  something wrong? something false? something disturb? something bad? again... i don't know. but, please.. i said "oh...........". okay... keep calm yaya....

Welcome October.. Welcome my Art

Welcome  October.....? I hope this mounth, i have something special. whataever that. God Willing. what is it? i don't know but i believe Allah always give me something special in everytime, everywhere. Kan semua yang dinikmati tiap hari adalah indah kan? Ayo... Oktober banyak bersyukur.. banyak senyum... ok Yaya..? Let's... Kembali awal bulan ini diawali dengan corat-coret lagi. semoga bisa makin mengasah kemampuan. Tahulah, saya masih seorang pembelajar. So, siapa yang jadi objel lagi...? 

Idul Adha 1436 H bagi Anak Rantau

Lebaran Idul Adha 1436 H............................................................................................. Apa yang beda? Yah, kali ini sangat berbeda dari biasanya. setelah belasan tahun hidup di MAkassar, baru kali ini berlebaran bersama para anak rantau. Sengan bedanya lagi hari lebaran pemerintah vs Muhammadiyah, mengakibatkan saya mesti memiliki inisiatif bagaimaa bisa berlebaran kali ini. Jangan sampai kejadian tahun lalu. Tidak berlebaran hehehe... H-1 sudah nanya sana-sini teman mau lebaran dimana. berharap bisa nebeng ma teman esok pagi-pagi pergi berlebaran. namun sampai menjelang sore tak dapat juga teman tuk bisa barengan pergi sholat ied. Alternatif selanjutnya yang di dapat adalah "mengungsi". hmm... mikir sih. Tapi yah mau bagaimana lagi. Akhirnya saya putuskan untuk mengusngsi ke tempat anak-anak rantau muhammadiyah berkumpul. Apalagi kalau bukan di Pusdamwil (Pusat Dakwah Muhammadiyah) Sulsel. Dengan harapan ada ipmawati disana juga yang bisa me

Gagal Paham

Menjelang lebaran Idul Adha. Di sosmed, berseliweran tentang perbedaan waktu sholat antara, muhammadiyah, peerintah, dan juga arab Saudi. Masing-masing menggunakan pendapat dan alasannya. Tetapi, saya tidak akan membahas tentang apa pendepat masing-masing. Saya lebih tertarik, membahas tentang beberapa hal yang terjadi sebagai efek dari masalah ini. Berbeda? Rasanya sudah lama dan sering muhammadiyah berbeda dengan pemerintah dalam penentuan tanggal sholat Ied. Namun, meski pemerintah pernah berbeda dengan di Saudi sana, banyak tetap saja ngikut pemerintah, dengan alas an kita ada di Indonesia, dan wajib nurut Ulil Amri. Tak banyak yang kasak-kusuk. Apa yang terjadi saat pemerintah bersamaan dengan keputusan di Saudi, dan berbeda dengan ketetapan dari Muhammadiyah? Yang lahir adalah hujatan. Apakah ini akibat, sekarang telah zaman super kritik, masyarakat sudah mampu mengkritik banyak hal. Atau zaman ikut-ikutan mengkritik. Mengapa saat ini, barulah banyak yang mempermasalahkan perb

Rinduku untuk keduanya

Kembali lagu itu sukses membuat menangis di siang bolong. Seperti biasa, terkadang mendengarkan sesuatu atau melihta sesuatu membuat beberapa kenangan berdatangan, dan kita tidak bisa menghalangi saat kenangan-kenangan itu berdatangan. Seperti saat ini, mendengarkan lagu “perjalanan”, lagu lawas namun tetap saja menjadi lagu favorit namun kadang tidak mau mendengarnya. Bukan karena tidak suka tetapi karena tidak mau menangis. Kuputar lgu-lagu lawas di siang ini. Menemani di depan laptop merangkai kata perkata. Sejenak ingin melangkahi lagu itu, tetapi tak urung kulakukan. Biarlah, saya ingin mendengarnya, batinku. Apa yang terjadi? Belum lama lagu itu kudengar, air mata sudah mengalir menganak sungai. Ada rindu, sesal, benci, bahagia, sedih dan bangga yang kurasakan. Kenangan yang datang pertama kali adalah saat pertama kali meninggalkan kota kelahiran menuju kota Makassar untuk melanjutkan pendidikan. Saat itu, berangkat pagi menggunakan bus piposs. Di tengah perjalanan, terdengarlah

Kau Pandai Yaya

Kau memang pandai yaya.. Pandai berspekulasi dengan dirimu Kemampuanmu tuk slalu massaleo memang bisa diacungkan jempol. Meski, banyak hal yang ingin kau tampakkan, tak satu pun yang kau tampakkan Meski banyak yang ingin kau pertanyakan, tak satu pun sukses keluar dari bibirmu Meski banyak air mata yang siap mengalir, tak setitik pun merintik di pelupuk matamu Meski banyak yang ingin kau katakan, tak sepatah kata pun kau lisankan.

Mau dibuatkan juga?

ini wathy Judulnya masih tetap sama, yaitu... ber-corel-vector. Ada 3 lagi yang sudah dibuat. ini adalah orang yang memang mesan duluan. yah, masih dalam status promo lah begitu :D. semoga makin bisa menarik garis dengan halus, dan mendapatkan hasil yang lebih baik. hehehehehee....

My Quote 1

Assalamu'alaikum...... Karena belum ada ide dan mood nulis tentang apapun. so, masih tetap nge-update hasil desain aja. yang penting blog harus tetap terisi ya kan? Sekarag apa? Masih mencoba membuat karakter kartun. Ternyata ini lebih sulit bagiku daripada membuat kartun objek real. Kalau menggambar kartun lebih kelihatan kartun banget. Kalau objek real, saya paling kesusahan membuat bbir dan gigi, maka kalau karakter kartun, saya kesusahan menggambar mata hahaha.. ada2 saja. Tetapi dari keduanya saya menarik kesimpulan bahwa, saya belum bisa berimajinasi sendiri. Menggambar dengan mengandalkan imajinasi ternyata butuh keterampilan khayalan tingkat tinggi. Saat ini, saya masih harus menerima bahwa saya masih seorang duplikator. Mesti ada foto atau gambar yang saya lihat baru bisa mendesain. hehehehe...... nggak apa yaya, belajar butuh proses. Makanya kamu juga sekolah panjang prosesnya dari SD. Kalau nggak berproses gimana bisa tangguh? :-)

Faisal's Pic

Eitss... again. mau posting hasil coret-coret di corel lagi nih. Maklum lagi hangat2nya belajar. Ya gpp, supaya bisa makin halus tarikan garisnya. iya kan? Lumayan sih, bisa punya hobi baru selain nulis. hm... makin nggak ngerti nantinya dengan diriku. Tetapi, dengan suka bergelut ma corel, minimal menghilangkan kejenuhan dalam aktivitas. oke, let's yaya......  Kali ini, mencoba buat dari foto kaum adam. hmmm.. lumayan lebih sulit sih. karena mesti ada telinga dan rambutnya. Kalau yang Akhwat2 kan, euenakkk.. pada pake jilbab. jadi kudu lebih mudah :-). Tadaaa.... inilah hasilnya. Meski (maybe) belum sesuai dengan ekspektasi, tetapi bagi saya ini adalah bagian dari tahap pembelajaran. so, nggak apa2 kan? :-) xixixixi.........

For Mitha (iseng lagi)

Kali ini, melihat para kurcaci, akhirnya kepikiran bahwa ada janji yang belum tertunaikan. okelah, daripada puyeng lihat tumpukan buku 5 kelas yang bikin mumet. entar dulu-lah periksaannya. saya mau otak-atik corel lagi. iseng sih, tapi biarlah. mumpung lagi panas-panasnya belajar, dan kelas 6 nggak jadi masuk lab, dan juga saya malas balik cepat ke rumah. hehehehehehe... Dan...... alhamdulillah... selesai... satu lagi telah ditunaikan. Gegara ini, tumpukan periksaanku tdk selesai. Semoga hasilnya masih masuk dalam ekspektasi xixixix.... bantu memangka memeriksa Miftahul Jannah . oke...?. What about this pic?