Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Refleksi Akhir Tahun 2015 M

Malam ini adalah malam terakhir di tahun 2015. Apa yang mesti dilakukan? apa yang mesti dikatakan?. Apakah kita perlu merayakan pergantian tahun? apakah perlu membuat pesta? apakah perlu membakar kembang api?. ketahuilah, pergantian tahun, atau akhir tahun, atau awal tahun, atau apalah namanya bukanlah waktu yang mesti dilalui dengan pesta apalagi hura-hura. Dari segi ideologis, sudah jelas mengapa tak boleh merayakan pergantian tahun. dari segi kemanfaatan, apa yang kita peroleh?. Okelah, kita bahagia karena kita masih bisa melihat dan menikmati pergantian tahun, itu berarti kita masih diberi umur yang panjang. Tetapi, apakah kebahagiaan mesti diwujudkan dengan pesta yang berbau hura-hura?. Tidakkah kita bertanya-tanya, mengapa Allah masih membiarkanku menghirup udara di tahun baru? mengapa Allah masih memanjangkan umurku? Tidakkah kita berpikir bahwa itu karena Allah menginginkan kita bisa memperbaiki kesalahan, lebih mengumpulkan banyak bekal, dan agar kita bisa memuhasabahi di

Pidato Wada' yang Berkaca-kaca

Ada yang istimewa di penutupan musywil muhammadiyah dan aisyiyah tempo hari lalu. selain bahwa kota palopo sukses menjadi tuan rumah. hal ini ditandai dengan fasilitas yang memadai yang diperoleh, mulai dari penginapan dan juga akomodasi transportasi. ini membuat semua pihak, utamanya muhammadiyah palopo merasa berbahagia. hal lain, yang menarik adalah saat pidato wada' ketua umum pimpinan wilayah muhammadiyah, dalam hal ini pak Alwi Uddin . Beliau adalah sosok yang selalu kucitrakan sebagai ayahanda yang menakutkan, karena sejak berada di PW IRM 10 tahun yang lalu, beliau selalu datang menyatroni sekret dan memarahi sekecil apapun kesalahan kami. Dan saya waktu itu, hampir setiap ke pusdam selalu kena marahnya beliau. Kemarahan beliau, karena kami masih ada keluyuran di sekret di atas jam 8 malam. Kalau kedapatan sama beliau tunggu saja akan diceramahi habis-habisan dan langsung disuruh pulang. Tak ke nal siapa, tak kenal irmawan atau irmawati, akan kena marah juga. Jarak kost de

Mars Muhammadiyah Selalu Sukses

Sang surya telah bersinar Syahadat Dua Melingkar  Warna Yang Hijau Berseri Membuatku Rela Hati Ya Allah Tuhan Rabbiku Muhammad Junjunganku Al Islam Agamaku Muhammadiyah Gerakanku Di Timur fajar Cerah Gemerlapan Mengusir Kabut Hitam Menggugah Kaum Muslimin Tinggalkan Peraduan Lihatlah Matahari Telah Tinggi Di Ufuk Timur Sana Seruan Illahi Rabbi Sami'na Wa Atho'na

Let's Playing Pastels

Siang ini, mengisi waktu dengan bermain bersama 2 ponakan. Kali ini, bermain warna, pastel pun jadi media kami. Dia mencoret tak tentu yang katanya mobil, sedangkan saya berimajinasi sendiri. Agak kaku sih, lama tak memegang pastel. Waktu ngajar di SD sih sering pakai pastel, mewarnai bersama siswa. Dannn..... Inilah kami... dan inilah karyaku. Apakah sama dengan karya anak SD? hehehe.. maybe.... but, this day is very happy for us, specially for me. Maybe ini menjadi pengganti sejenak corel vector.Tapi ini lebih enakan di tangan daripada megang mouse menurutku. :)

Musywil Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke 39 Sulsel

Pembukaan Musywil Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke 39 @lapanganPancasila

Cuci darah

Sejarah cuci darah dimulai dari seorang ahli kimia asal Skotlandia bernama Prof Thomas Graham yang pada tahun 1854 menemukan prinsip pemisahan bahan /zat melalui membran semipermeable. Pada tahun 1912 dilakukan hemodialisis pertama kepada hewan dengan menggunakan ginjal buatan (Artificial Kidney) oleh Jhon L Abel, LG Rowntre dan BB Turner dari John Hopkins Medical School. Hemodialisis pertama pada manusia dilakukan oleh George Haas pada tahun 1914 di Jerman. Sedangkan di Indonesia hemodialisis pertama kali dilakukan pada tahun 1972 di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Hemodialisis adalah suatu tindakan membersihkan racun dalam tubuh, karena ginjal tidak mampu lagi membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Hemodialisis dilakukan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dan penyakit ginjal akut dalam kondisi tertentu.

Slamat Jalan Kak Alfan

Di sela kegiatan Dialog Hari ibu, saat kami sibuk menyukseskan kegiatan itu. dan saya pun larut dalam tulisan yang harus dibuat sebagai press realese, ada banyak mata yang sembab kulihat. dan mereka terdiam dan terbungkam. ada pertanyaan yang ingin segera kusampaikan. Ada apa? mengapa? apa yang terjadi? Sejenak, saya sibuk menduga-duga apa yang terjadi. hingga tiba pada pernyataan bahwa: "kak Alfan telah meninggal dunia". Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. Serasa tak percaya, dan serasa ini masih berita yang simpang siur. Namun, di sosmed, benar berita itu telah tersebar. Saya tidak tahu kapan pertama kali akrab dengannya. namun yang kuingat bahwa, saya pertama kali melihatnya di forum IRM. saat itu saya masih SMA kelas 2, setelah 2 bulan mengikuti Training Center Ikatan Remaja Muhammadiyah, saya berkesempatan bersama teman-temanku yang lain mengikuti kegitan IRM tingkat propinsi yang bernama Konpida dan PKR. kegiatan ini merupakan 2 rangkaian kegiatan yang dgabung menj

Dialog Hari Ibu

Satu lagi kegiatan yang dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul 'Aisyiyah Sulsel, yaitu melaksanakan Dialog Hari IBu, dalam bentuk kemasan Dialog Lintas OKP dengan tema "Save Mothers and New Lifeborn". Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 22 Desember 2015 di Ballroom Lantai. 2 Gedung Phinisi UNM dengan menghadirkan narasumber yang mempunyai afiliasi dengan kegiatan ini yaitu BPJS, Dinas Kesehatan, DPRD, dan juga DPD RI yang dalam hal ini adalah bapak A. M. Iqbal Parewangi. Mereka akan mengurai beberapa hal yang ada kaitannya antara profesi mereka dengan bagaimana menyelamatkan dan menjaga kesehatan Ibu dan Anak. Sedangkan sebagai penanggap dari PW Nasyiah, Badko HMI, KNPI, dan Kopel.

Mother's Day

Bulan desember adalah bulan dengan banyak momen yang biasanyanya penting untuk dilakukan. Salah satu yang sering diingat orang adalah Tanggal 22 Desember yaitu "hari Ibu". Apakah benar hari itu hari ibu? apakah boleh merayakan hari ibu? apakah mesti mengucapkan happy mother's day? ada banyak pertanyaan ideologis da filosofis yang sering dilontarkan menenai hari ini. namun, satu hal yang penting bahwa, ibu adalah subjek yang yang tak tergantikan dalam perjuangannya untuk kehidupan kita. ada banyak rasa terima kasih yang ingin kita ucapkan kepadanya, dan ada banyak hal yang mungki ingin kita perbuat untuknya. namun, mungkin kita belum bisa berbuat banyak hal untuknya. inilah yang bisa menjadi salah satu hal yang bisa kita lakukan. "Selalu mengenangnya, berterima kasih padanya, dan selalu menyayanginya". yakinlah, seorang ibu tak membutuhkan materi tuk kita ulurkan setiap hari, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatian dan kasih sayang kita. benarkah kita telah ban

New Desain, after......

Setelah lumayan lama tak melirik Corel Draw lagi. Ini nih, 2 hasil desain dari hasil ke-iseng-an sekilas. Lagi pengen aja buatnya. Gimana hasilnya? apakah lebih baik atau lebih buruk setelah lama tak bermesra dengan Corel? :D. Comment please..... hehhe..... #peace Ketum PP IPM 2010-2012

Tentang Perjuangan

Yaya:  Kepingan hidupmu bukan satu. Ada banyak kepingan. Itu artinya, sepanjang hidupmu adalah perjuangan. Ketika lelah, istirahatlah sejenak. Namun jangan menyerah dan memilih berhenti. Karena berkata menyerah pun, dunia tetap sa ja berputar. Zaman tetap saja berubah. Dan Waktu terus berganti. Mau atau tidak, engkau harus tetap bergerak mengikutinya. Jika tidak engkau akan tergilas. Pak Khaeril: Buat teman-teman yang memperjuang sesuatu yang berarti dalam hidupnya, jangan menyerah..terus berjuang. Semboyan nenek moyang orang sulawesi selatan: Sekali layar terkembang Pantang biduk surut kepantai Sekali niat terucap Pantang menyerah sebelum asa tergapai....

SIHIR BUDAYA MASSA DALAM RELASI SOCIAL REMAJA MASA KINI

a. Sejarah Perkembangan Budaya Massa (POP) Awal perkembangan ide budaya massa muncul sekitar tahun 1920-an – 1930-an yang selanjutnya menjadi perspektif studi budaya pop. Namun bukan berarti budaya pop baru muncul belakangan ini. Dalam sebuah studi yang dikembangkan oleh Lowenthal (1957) yang kemudian diurai oleh serinati, dapat diketahui bahwa trend budaya massa telah muncul di abad 16 dan 17. Merujuk pada karya pascal dan Montaigne serta keterkaitannya dengan kelahiran pasar ekonoi, sehingga bukan hanya menjadi kerja budaya, tetapi juga kerja ekonomi- orientasi pasar: rugi laba. Peter Borke, mengemukakan bahwa pembentukan budaya massa dari konstruksi budaya pop, tidak terlepas dari usaha pendiri bangsa dalam menciptakan selera bangsa melalui lagu-lagu kebangsaan untuk memupuk kesadaran nasionalisme, sehingga terwujud sikap patriotis dan nasionalis. Hal ini berlangsung sekitar abad 18 yang dikomandoi oleh para penyair untuk menciptakan budaya massa melalui absorbs kebudayaan na

Kadang Perlu Tertawa

Kadang perlu tertawa dalam kesedihan. Meski marah Tertawa dan dan marah adalah dua emosi yang sangat berbeda dan bertolak belakang.Tertawa diidentikkan sebagai emosi yang menunjukkan kebahagiaan dan kesenangan.Sedangkan marah mewakili emosi yang menunjukkan perasaan tidak menerima.Dalam hidup ini, tidak ada manusia yang tidak pernah menunjukkan kedua ekspresi ini.Namun, pernahkah menunjukkan keduanya bersamaan? Ahh..itu tidak masuk akal. Mana mungkin?

Pelajaran Cinta dari seorang Ibu

Ini tentang cinta yang kulihat dan kurasakan dari sosok inspiratif dalam hidupku. Dialah ibuku. Bagi setiap orang di dunia ini, ibu adalah madrasah pertama dan penting. Kita banyak mendapatkan pelajaran cinta dimulai dari yang kita dapatkan dari ibu. Cinta yang kupelajari darinya adalah cinta seorang ibu, cinta seorang istri, cinta seorang nenek dan cinta seorang perempuan. Bukan cinta ketika memilah masa. Ketika keadaan baik, ketika kondisi memungkinkah, ketika kebahagiaan memihak maka ia hadir menyapa dan membuncah. Tidak seperti itu. Cinta ada dalam masa apa dan bagaimanapun. Bagaimanapun keadaan dan kondisinya, ia akan tetap menyapa dan bersemayam dalam diri. Tak mengurangi takarannya, tak mengurangi rasanya. Meski dalam kondisi memprihatinkan sekalipun, ia tetap saja bangga bersemayam. Justru dengan segala masalah, kondisi, halangan, rintangan, kesakitan, kesedihan, amarah, petaka, kekecewaan, justru semakin membuat rasanya semakin berasa. Mengapa? karena aneka keadaan itu

Google+ yang terlupakan

Saya penyuka media sosial. salah satu yang kadang kugunakan adalah Google+. yah, asik-asik aja. meski jarang yang komentar seperti nasibnya blogku ini, namun satu hal yang tetap indah menurutku. "Tulisanku adalah aku. dan itu membuatku bahagia". So, meski jarang yang komentari, atau jarang yang baca, atau jarang yang sekedar lihat. eits.. tapi Google+ ku banyak yang sering ngintip loh. Kadang heran juga, kok jumlah tampilannya sebanyak itu (untuk ukuranku loh ya). Whatever... meski tak begitu tersapa, Tak apa, saya tetap mencintainya dan puas akannya. Karena suatu saat, ketika melihatnya kembali selalu ada senyum yang merekah. mengingat betapa terkadang ekspresi kita terbaca lucu hari ini. tetapi bukankah dengan begitu kita akan tahu alur hidup kita sebelumnya? Lucu.. tetapi menyenangkan kan?. Tentu saja, yang suka nulis akan merasakan perasaan ini. Perasaan bahagia, meski hanya dengan menorehkan beberapa kalimat.  

ceria Ala Kami

Iklil dan Yaya