Ada kesenangan tersendiri saat melihat sekumpulan anak beruang itu. Seakan tak memusingkan apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka terus, tetap dan asyik saja bermain dengan sesamanya. Candanya, tawanya, semua membahagiakan. Bukakah baiknya begitulah dunia si anak beruang? Dunia mereka emamang layaknya menjadi dunia penuh keceriaan. Penuh persahabatan, penuh cerita, mungkin juga penuh kelucuan. Adalah mereka bersama dengan segala tingkah lucu mereka. Mereka akan peduli, jika satu diantara mereka ada yang termenung tak bermain bersama. Seakan permainan ada yang kurang rasanya.
Mereka terlalu suci untuk dikotori dengan bumbu persaingan. Mereka pun begitu polos dicekoki dengan aneka keserakahan yang dipusingkan oleh mereka yang telah dewasa. Seperti namanya, maka dunia mereka adalah dunia bermain bersama. Saling ceria bersama, dan saling menertawai keluguan bersama. Mengapa mereka harus diracuni dengan segala kepusingan-kepusingan yang merenggut kebahagiaan mereka? Permaianan untuk mereka adalah untuk membuat mereka selalu ceria, bukan untuk menanamkan bahwa mereka harus punya saingan. Mereka punya musuh. Mereka harus menjatuhkan. Mereka harus memenangkan satu dengan yang lain. Tanggungjawab yang mulai dibebankan pada mereka, adalah untuk mengajarkan kepada mereka bahwa hidup ini adalah mempertanggungjawabkan diri dan orang lain. Belajar meraih tangan yang lain, menggenggamnya dan berlari bersama menggapai impian. Bukan untuk saling berebut kekuasaan. Bukan untuk saling menuding. Bukan untuk saling menyingkirkan. Bukan untuk saling menunjukkan kehebatan. Bukan untuk saling melempar tanggungjawab.
Mereka terlalu suci untuk dikotori dengan bumbu persaingan. Mereka pun begitu polos dicekoki dengan aneka keserakahan yang dipusingkan oleh mereka yang telah dewasa. Seperti namanya, maka dunia mereka adalah dunia bermain bersama. Saling ceria bersama, dan saling menertawai keluguan bersama. Mengapa mereka harus diracuni dengan segala kepusingan-kepusingan yang merenggut kebahagiaan mereka? Permaianan untuk mereka adalah untuk membuat mereka selalu ceria, bukan untuk menanamkan bahwa mereka harus punya saingan. Mereka punya musuh. Mereka harus menjatuhkan. Mereka harus memenangkan satu dengan yang lain. Tanggungjawab yang mulai dibebankan pada mereka, adalah untuk mengajarkan kepada mereka bahwa hidup ini adalah mempertanggungjawabkan diri dan orang lain. Belajar meraih tangan yang lain, menggenggamnya dan berlari bersama menggapai impian. Bukan untuk saling berebut kekuasaan. Bukan untuk saling menuding. Bukan untuk saling menyingkirkan. Bukan untuk saling menunjukkan kehebatan. Bukan untuk saling melempar tanggungjawab.
Ketika dunia anak beruang telah dicekoki dengan aneka kepusingan mereka yang telah dewasa, maka lihatlah.. wahana tempat mereka bermain akan sepi. Wajah-wajah yang dulunya ceria, berganti dengan wajah dengan aneka rupa. Kebersamaan yang dulu bahagia tercipta, berubah menjadi suasana yang mencekam dan menakutkan. Keluguan juga telah sirna berganti dengan arogansi dan keegoisan. Apakah seperti itu, alamiahnya dunia anak beruang?. Aduhai… tidakkah engkau miris melihat dunia mereka? Kemana mereka semua? Kita tak pernah melihat mereka lagi bermain di taman. Sudahlah.. sudahi mencekoki pikiran mereka dengan politik buta yang meracuni. Akan lebih indah jika mereka seperti biasanya. Bahagia dengan dunia mereka, dunia anak beruang.
Makassar, 1 Februari 2016.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar