Langsung ke konten utama

Ukhuwah yang Membuat Iri

Hari ini, aneka rasa, aneka hal yang ingin dikatakan. tetapi dengan segala rasa itu, justru membuat tak sepatah kata pun bisa keluar dari mulutku. Disini ada rasa bahagia, sedih, marah, kecewa, salut, bangga, dan motivasi. semua bercampur aduk dan mengaduk-aduk perasaanku. Namun, dari keseluruhan perasaan itu, satu hal yang ingin kulukiskan besar-besar bahwa "ukhuwah itu memang indah". dan bahwa benar persaudaraan yang diikat oleh tali Allah akan selalu kokok dan merapuhkan. Seperti saat ini, saya percaya inilah namanya ukhuwah islamiyah yang sesungguhnya. Kekerabatan yang bukan diikat karena hubungan darah. namun, mampu mempolesnya menjadi lebih indah dari hanya sekedar persaudaraan keluarga. 


mereka bukanlah saudara, namun saya bangga dan salut dengan ukhuwah yang mereka tampilkan. kebersamaan yang bukan sejak lahir, mampu membuat kehilangan, mampu menyatukan, mampu saling mlengkapi, mampu saling membantu, mampu saling memberi, mampu saling menguatkan, dan mampu saling mendo'akan. adakah lagi ukhuwah yang lebih indah dari itu?. saya rasa persaudaraan sesama keluarga saja tak selalu sukses membuat lukisan seindah itu. sungguh, saya takjub dengan mereka.  (mungkin) sekaligus saya iri bahwa mereka bisa melakukannya. can i? can you? can we? 

okey.. saya memang iri dengan mereka. apakah karena ukhuwah seperti ini baru kutemukan? entahlah....

SRG, 21 Februari 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap