Langsung ke konten utama

Yuk Ber-WPAP

Inilah hasil dari belajar nge-WPAP. Yah beginilah.. awalnya menganggap "ahh.. gampanglah ini. lebih mudah daripada vector". Tetapi pada kenyataannya ternyata sulit juga pemirsa. awal kesulitan adalah bagaimana menarik garis antara mau pakai freehand toll atau pen tool. setelah coba keduanya sama-sama sulit. namun paa akhirnya menemukan dimana kesulitan yang kutemukan dan perbedaan anatar memakai bazier tool di vectro dengan pentool atau freehand tool. setelah penggunaan tools itu terasa sulit lagi adalah bagaimana mempartisi bidang-bidang. kalau asal mempartisi sih mudah cuma bagaimana agar partisinya kelihatan cantik itu yang membutuhkan keterampilan.


Tetapi dari keseluruhan kesulitan yang kutemui yang paling sulit menurutku adalah ketika harus memberikan warna. secara saya orang yang paling sulit mengkombinasikan warna. Memilah warna yang saling menyatu dan membuat warna saling terpadu satu dengan yang lain. Sungguh, menurutku ini yang paling sulit terkadang lebih banyak waktu yang digunakan hanya untuk mengkombinasikan warna daripada membuat partisi-partisi. setelah memberikan warna selalu saja merasa tidak sreg. warna kok menjadi tidak menyatu. walau wpap memang adalah teknik mengkombinasikan warna menabrak warna tetapi harus dipikirkan juga keharmonisannya. antara warna dasar, kombinasi warna dingin warna panas dan lain sebagainya. dan jujur sampai sekarang, saya masih harus banyak belajar tentang hal ini. 

yah, apapun itu... saya harus terus belajar dan belajar. karena dengan belajar begini saya semakin memahami bahwa hasil memang tidak menghianati proses, tetapi hasil butuh proses yang dimaksimalkan. chayoo yaya... kamu pasti bisa. 

Ada yang ingin dibuatkan? silahkan menghubungi saya. via komentar atau email atau yan lainnya. Tentunya dengan kesepakatan loh ya. Kali aja bisa dipakai beli kuota tuk nge-net :D




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap