“Yaa Ayyuhalladzina ‘aamanusbiru washobiru warabitu, wattaqullaha la’allakum tuflihuun”
“Hai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu), dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung”
“Hai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu), dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung”
Sampai pada ayat ini, Ali-Imran: 200. Sejenak terhenti dan pelan membaca ulang. Ada desir disini. Ya Rabb, sungguh masih banyak kesabaran yang mesti kulalui. Masih banyak sabar yang mesti kuperjuangkan. Masih banyak sabar yang munkin masih terlupakan dariku. Atau mungkin takaran sabar asih kurang kutuangkan dalam setiap helaian nafasku. Ya Rabb, tuntunlah hamba untuk bisa membawa serta sabar dalam melangkah. Karena, kusadari acapkali bermunculan pertanyaan yang menguji kesabaranku. Kadangkala aku tergoda lalai dari kesabaranku, dan mencoba dengan beraninya berkata kesabaranku telah habis, lelah, dan tak mampu. Ya Rabb, kuatkan kakiku menapaki bukit kesabaranku yang seolah berubah jadi padang pasir nan luas yang memimpikan mata air. Cukuplah, aku yakin, Engkau selalu bersama hamba-Mu, hingga tak lelah kugenggang sabar erat-erat bersama keyakinanku bahwa Engkau tak pernah menguji hambaMu di luar batas kemampuannya.
*merasa telah bersabar?, artinya anda belum sabar*
#onedayonenote#
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar