Langsung ke konten utama

Perjalanan Ruhiyah seorang Ali

Namanya adalah Ali. Entah nama aslinya siapa. dia adalah warga jepang yang akhirnya memeluk islam setelah penasaran dan mengkaji agama islam. Pada awalnya dia beragama budha. Pertama kali mendengar Al-Qur'an dibacakan pada saat di Malaysia. mungkin disitulah awal ia mulai penasaran dengan islam. Namun, dengan keinginan yang kuat, dia akhirnya belajar tentang islam. Dengan rasa ingin tahu, kegigihan dan juga perjuangannya, dia pun memeluk islam. Allahu Akbar. Inilah mereka yang memeluk islam dengan berusaha menemukan kebenarannya. dengan pengetahuan, dengan logika, dengan bukti, dengan pencarian melalui perjalanan ruhiyah dan  knowladge. Inilah hidayah dari Allah untuknya.

Dari video yang diunggah di youtube, dapat diketahui bahwa ada banyak pertanyaan yang timbul di benak Ali hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengkaji islam. Bahkan sampai belajar bahasa arab. dan lihatlah, irama arabnya bagus banget. Nilai plus dari Ali juga adalah bisa menguasai beberapa bahasa, antara lain bahasanya sendiri Jepang, Arab, Inggris, Turki, dan Albania. Menurutnya, dalam islam dia menemukan ketenangan, dan juga menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya selama ini. 

Dan yang tak kalah mengagumkan dari sosok ini adalah, ketika berbicara tak luput dari kalimat-kalimat tayyibah seperti subhanallah, alhamdulillah, jazakallah, masya Allah, dsb. Terenyuh rasanya melihatnya setiap kali berbicara. Juga, saat ditanya tentang tekadnya dalam memeluk islam, dia pun dengan bangga, lantang dan lancar mengatakan bahwa dia akan tetap berpegang teguh dengan agama islam yang kini dia anut. Masya Allah... Allahu Akbar... Barakallahu fiik. Semoga hidayah selalu menyertainya. semoga Allah selalu merahmatinya. Dan semoga makin banyak orang-orang di luar sana yang bisa merasakan nikmat dan indahnya berislam. insya Allah. 'aamiin ya Rabb.

More thumbs for he... masya Allah. daebak binggo. Satu lagi hal keren yang kutemukan melalui penjelajagan dunia maya. Video lengkap bisa dilihat disini. Full Arab, english, dan Japan. Kalau saja saya bisa faham ketiga bahasa itu hehehe....

*onedayonenotes*
*ramadhanmubarak*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap