Akhirnya bisa nonton "Uang Panai" bersama PW IPM Sulsel. Sangat mengapresiasi, sangat menghibur. Pokokx sukses slalu Makkita Production. Tapi, dari sekian pemeran, justru yg membuat film jadi hidup adalah "Tumming" dan "Abu". Kayakx mereka berdua sukses membuat tawa Sering membahana. Kalau saya, yang paling kuingat adalah : Kopi boleh pahit, tapi hidupmu jangan. Karena hari Ini adalah besok dari kemarin". Kalau kalian, apa yang paling diingat? :D.
Berkisah tentang 2 orang yang
saling suka dan ingin menikah. yaitu Risna dan Anca. Tapi Risna dari orang
berada sedangkan yang Ancaok dari kluarga biasa-biasa saja. Saat datang ke
orang tua Risna untuk melamar, sesuai adat bugis-Makassar, ada namanya Uang panai.
Bukan mahar, hanya Uang adat sebagai mbol. Dan Uang panai yang diminta lumayan
banyak 120 juta yang bagi Anca sangat
banyak. Anca akhirx pontang panting cari
Uang untuk Uang panai, sedang kan ada teman dr bapak Risna jg mau mnjdohkn Risna dengan anakx. Akhirx Risna memberukan perhiasanx untuk dijual agar
bs menambah Uang Anca spy segera bs
menikah. Risna tidak mau menikah dengan anak dari teman bpaknya yang juga temannya sendri. Tapi
Anca tidak mau menerima bantuan Risna karena menganggap itu menjatuhkan harga
dirinya sebagai pemuda bugis makassar. Tapi karena Risna tetap mau dinikahkan sama orang lain,
akhirnya Risna mengajak Anca untuk lariang (menikah lari) tetapi akhirnya
dicegat sama orang tua Risna. Sedangkan
bagi orang bugis makasar kalau ada keluarganya lariang itu adalah malu keluarga.
Meski dimarahi sm orang tua Risna, Anca tetap saja berjanji untuk bisa membawa
Uang panai bagaimana pun caranya. Dengan bantuan berbagai pihak, akhirnya Uang
panai sudah terkumpul. Saat ke rumah Risna,
ternyata sudah ada pesta pernikahan. Anca akhirnya pergi. Setlah beberapa waktu Anca yang lagi marah karena di tinggal
menikah bertemu dengan rentenir dan Uang yang rencananya mau dipakai sebagai
Uang panai diberikan oleh Anca kepada rentenir
untuk menebus utang bapaknya. Disitulah baru muncul Risna dan mnjelaskan bahwa yang menikah itu
bukan dia. Tapi adeknya. Yang mnikah dengan anak teman bapaknya itu bukan dia.
Tapi karena sudah terlanjur Uang panai diberikan kepada rentenir, Anca berkata, kalau Uang panai yang hrus menjadi
syarat mereka bisa menikah, maka sudah tidak bisa lagi. Sudah habis, sudah
ujung usahanya. Akhirnya orang Tuanya mengizinkan mereka menikah tanpa
embel-embel Uang panai =-).
Bahwa pernikahan itu jangan
diukur dari Uang panai. Sedangkan Uang panai bukan syarat, justru mahar yag
wajib. Kalau diawal Uang panai dijadikan sebagai adat dan tradisi sekarang
malah dijadikan sebagai ajang gengsi-gengsian. #filmuangpanai #makkitaptoduction #latepost #bugismakassarbisatonji
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar