Dek, sekali lagi... yang kau lihat tidak selalu sama dengan yang sebenarnya. Seperti sebelumnya kukatakan bahwa : Jangan percaya apa yang tampak di depan matamu, karena yang tampak adalah fakta, sedangkan yang tersembunyi dalam hati adalah kebenaran. Fakta tak selalu adalah kebenaran, dan kebenaran tak selalu jatuh sebagai fakta. Begitulah adanya dek. Jangan percaya apa yang kau lihat. Bisa jadi, yang tersenyum di depan matamu sebenarnya paling ingin menangis tersedu. Dan boleh jadi, yang menangis meraung-raung di depanmu, hatinya tertawa terbahak-bahak.
Inilah hidup dek. Mungkin kau merasakan kesakitan yang teramat perih, namun kau harus menyembunyikannya dalam senyuman. Bukan berarti kau munafik, cuma agar semua merasa baik-baik saja. Bukan berarti kau mengalah, justru kau menang karena bisa melawan egomu untuk menang sendiri. Dek, ada kalanya kita menjadi baper dengan sebuah kejadian, namun percayalah dek, semua mengajakmu menjadi dewasa. Penerimaanmu, kerelaanmu, semuanya dibalas dengan harga yang mahal. apakah itu? "kedewasaan". Tak semua orang dewasa itu dewasa, dan tidak menutup kemungkinan orang sebelia-mu tidak bisa dewasa. Dewasa itu mahal. karena hanya yang dewasa bisa menjalani hidup dengan baik, penuh penerimaan dan penuh kebahagiaan.
Iya, benar bahwa sakit, sedih, marah dan baper itu menguras energimu. sulit memang, tetapi bukan berarti tidak mungkin bagimu bisa melewatinya. seberapapun kadarnya, insya Allah kau bisa melewatinya. itu bukan janjiku. Tetapi janji Allah. Ragukah kau kepada Allah? tidak bukan?.
Dek, Allah menitipkan teman bagi kita untuk lebih dewasa menjalani hidup. Ia tak pernah lelah menunggu kita. Tak lelah menemani kita, dan tak lelah bersama kita. Dialah WAKTU. Seberapapun kau bersedih, seiring waktu kesedihanmu akan tergerus. Seberapapun kau marah, lambat laun kau akan menurunkan volume marahmu, bahkan bisa jadi kau menyesali amarahmu. Betapapun menyakitkan pengalaman hidupmu, waktu selalu saja setia menunggumu melepaskan satu persatu paku yang menyakitkanmu. Waktu begitu setia menunggu kita tuk tersenyum dek. Never mind if you have more problem.
Begitupun diriku dek. Sedikit banyaknya, kau telah tahu diriku seperti apa. Entahlah, kenapa bisa cerita dari sisi kehidupanku bisa kubagi denganmu. Jika kau lihat saya bisa suatu saat tersenyum, bahkan melawan riak, bukan berarti kebenarannya saya benar tak apa-apa. Cuma, saya hanya ingin menampakkan fakta yang berbeda. Saya hanya ingin menjadi lebih dewasa. Apakah saya tidak bersedih? Ohh.. tidak!, saya justru terkadang menangis sendirian. Saya hanya ingin jadi lebih dewasa. Dan saya percaya, waktu tetap saja setia menunggu saya benar-benar tersenyum secara fakta dan kebenaran. itulah hidup dek. Penuh lika-liku. Penuh macam emosi. Penuh perelaan. penuh penerimaan. Tinggal kitalah yang memilih, ingin menjadi dewasa, atau tetap terkungkung dalam emosi diri.
(for u my young sister, "Nur Amaliah Malik")
Speechless.. Ndatauka mau komen apa. Terima kasih juga kak selalu menjadi pendengar dan penasehat yang baiik 😂😂😘😘😘
BalasHapusHahaha... akhirnya terbaca juga di. Kalau ndk kukasi tahuki. Mngkin ndk kita tahu anel toh? 😀😊😁. Tetap jadi adek kurcaci untukku... sukses slalu.. istiqamah selalu 😊😊😊
HapusAamiin ya Allah, saling mendoakan kak.. 😘😘
BalasHapusAmel... kembali kalimat2 diatas ingin kuucapkan lagi. Do'akan kakakmu ini dek. Dan jangan tiru kebodohanku. Tetaplah jd perempuan tangguh.
BalasHapus