Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Jangan Lakukan Hal ini agar Tidak Baper

Menurutku ada 3 hal yang jangan coba-coba kau lakukan jika tak ingin “baper” datang menyerang. Pertama: Menikmati hujan. Kedua: Mendengarkan lagu lawas. Dan ketiga adalah membuka sosmed. Mengapa?. Coba deh ingat-ingat kondisi ini. Benarkah sellau sukses membuat gulungan kenangan berdatangan?. Bisa jadi tanpa kita sadari potongan-potongan masa lalu akan bersemburan dan menari seiring airmata yang tanpa kita sadari mengintip dibalik pelupuk mata. Lebay yah? Bukankah baper itu sering berkorespondensi dengan lebay? :D Menikmati Hujan. Kita sering mendengar ungkapan bahwa anatara hujan dan kenangan itu selalu beriringan. Karena saat hujan turun, kenangan entah darimana juga bermunculan. Apakah karena pernah ada kenangan pas hujan turun, atau memang hujan adalah objek yang bersambungan dengan kennagan. Saat hujan turun, satu titik-tiknya menghujami bumi, tak akan ada yang bisa mengalangi jatuhnya titik-titik yang lain. Sama dengan kenangan, saat mencoba menghadirkan sekilas sebuah kenang

Terkadang

Terkadang….. Pengen banyak bertanya Pengen banyak tahu Pengen perhatian Pengen diperhatikan Pengen mendapat kabar Pengen mengabari Pengen menghibur Pengen dihibur Pengen dimintai pendapat Pengen diharapkan Pengen berharap Pengen tertawa bersama Pengen berbagi cerita Pengen dianggap Namun, Pada akhirnya kesadaran datang bahwa: Aku bukan siapa-siapa Dan dia tidak menganggap apa-apa #TheEnd #ngenes *************************** #mungkininimasihceritapanda #habiskanjatahgalaudibulanini :D :D #200217

Apa yang Kau kejar di Dunia ini?

Hidup dengan ambisi, dan harapan. Siapa sih yang nggak seperti itu?. Hidup sebagai apapun, yakin saja akan selalu ada harapan dan impian. Hidup ini bukan hanya sekedar makn dan minum. Tiap orang akan punya ambisi masing-masing. “akan menjadi dokter”, “akan menjadi pengacara”, “akan traveling ke eropa”, akan membuat rumah yang besar”, “akan pergi haji”, “akan duduk di pemerintahan”, dan akan-akan yang lain. Setiap kita punya itu. Dan setiap kita beda kompilasi impian. Impianku belum tentu impianmu, impiannya, dan impian mereka. Mauku belum tentu maunya yang lain. Lalu apa impianmu?    Terkadang termenung sendiri. Mengeja impian yang satu-satu kulist pencapaiannya. Dan kubandingkan dengan keberhasilan versi kebanyakan.     Sukses Study. Saya orang yang terbilang beruntung dalam hal ini. Dengan bisa menyelesaikan study hingga jenjang S2 membuatku amat sangat bersyukur. Sejak kecil, sayalah orang yang paling getol belajar. Entah suntikan dari mana, saya senang sekali dalam urusan

Bisakah

Eh, kamu.. Bisakah kau perhatian padaku? Oh iya, aku kan bukan siapa-siapa Bagaimana bisa kau perhatian padaku? Tapi bisakah aku minta kau peduli padaku? Sebentar saja... Sejenak saja.. Aku ingin tertawa Karena diperhatikan. Entah, aku ingin bahagia. Tak Mengapa jika itu hanya kebohongan Bohonglah untuk ku Meski pada akhirnya, kebaikan yang palsu itu masih terasa hambar Karena memang tak ada hatimu disitu. Tak Mengapa...

Ta'aruf with Bang Sandi

Saya termasuk orang yang penasaran dengan sosok Sandiaga Uno. Melihat pertama kali, langsung bertanya itu siapa ya? kelihatan ramah. santun, kharismatik, cakep, dan ehh.. ternyata amat kaya. wuih... siapa sih dia..? ada ya orang kayak begitu malang melintang tapi nggak sana-sini pamer ketenaran. Who is he..? Nih, dapat dari postingan FB teman. Semoga bagi yang masih penasaran dan belum mengenal beliau atau lagi pengen ta'aruf ma beliau seperti saya, yuk simak berikut ini: 1990 . Lulus S1 dari Wichita State University, Amerika Bang Sandi lulus dengan predikat lulusan terbaik (summa cum laude) dari Wichita State University di Amerika. 1992. IPK 4 di Studi Master Bang Sandi menyelesaikan studi master (S2) di George Washington University, dan mendapatkan gelar Master of Business Administration dengan mendapatkan IPK 4,00.   1995. .Direktur Termuda di Perusahaan Kanada Bekerja dan menjabat sebagai Executive Vice President, direktur termuda di NTI Resources,

Hello Yaya

Hai Yaya... Apa kabarmu..? Eh, loe jangan lebay yah... biasa aja. oke..? Cuma mau bilang itu ajah :)

Euforia Pilkada DKI

Euforia pilkada kembali menyelimuti persada nusantara. Meski pilkada ini tidak dilaksanakan di seluruh pelosok, tetapi euforianya terasa. Dengan perkembangan teknologi, makin mudah mengakses informasi tentang pilkada. Juga berarti makin mudah orang mengemukakan setiap pendapat dan kritisnya. Salah satu pilkada yang disoroti oleh seantero negeri adalah pilkada DKI. Ada apa dengan DKI?. Sederhananya, mengapa DKI itu istimewa 1) DKI adalah ibukota negara kita. Siapa sih yang tidak peka dengan kondisi ibukota?. Tempat paling sentral di negara ini. Pusat kenegaraan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat hukum, dan pusat yang lainnya. 2). DKI menjadi istimewa dengan kesadaran religiusitas ummat. Hal ini terjadi setelah kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Sebab ahok menjadi salah satu kandidat DKI 1, maka wajarlah DKI menjadi plus sorotan. Setelah prosesi kampanye tiap paslon dan juga debat, saatnyalah masyarakat Jakarta memilih pemimpin mereka. Bahkan yang bukan warga DKI pun de

Plus-Minus Paslon Pilkada DKI

Mari membedah ketiga Paslon, lalu memberikan pilihan.  Paslon 1 Agus-Slivi: Mengusung calon muda, energik, baru, dan masih bersih. Terlepas dia adalah anak dari mantan 01 di negeri ini. Dipasangka dengan Seorang wanita energik. Mantan penguasa DKI pusat. Tentu sudah banyak paham seluk beluk Jakarta. Saling melengkapi. Kebaruan, dan pengalaman diracik menjadi 1. Tak tanggung-tanggung, pasangan ini diusung oleh partai besar di negeri ini: Demokrat, PDI-P, Golkar, dan Nasdem. Apa kelebihan dan kekurangan mereka.  Paslon 1: AHY-Silvy Kelebihan: Didukung oleh basis partai besar Didukung oleh orang ternama di negeri ini. Minimal pamornya masih ada melekat di masyarakat Sosok baru dan eergik. Belum memiliki catatan merah. Meski Silvi sempat digiring pada kasus korupsi tahun 2010. Tegas dan blak-blakan. Mungkin karena berlatar belakang militer, sosok AHY menjadi blak-blakan dengan berani mengkritisi dan mematahkan ide para seniornya. Program kerja dianggap sebagai program kerj

Debat Final Pilgub DKI

Benar bahwa saya bukanlah warga jakarta. Nggak pernah tinggal di jakarta. Bukan Timses salah satu paslon. Bukan anggota partai. Hanya pernah ke DKI. Dan sekarang mungkin jadi pemerhati DKI. Sekarang kan emang lagi musimnya DKI-sentris. Layaknya pilgub DKI adalah pemilu nasional. Jadi bahan perbincangan seantero nusantara dan juga jadi program unggulan media untuk diliput setiap momennya. Kalau dipikir-pikir wajar sih jakarta mendapat sorotan dari seluruh lapisan masyarakat se-Indonesia. Namanya juga ibukota. Tempat sentral di negara ini. Baik-buruknya, nyaman tidaknya, terpuruk dan berkembangnya sedikit banyak akan dimonitor oleh seluruh rakyat, juga mempengaruhi bangsa. Jadi wajarlah kalau banyak yang pada akhirnya "terlihat" peduli dengan DKI. Sejak Pilkada DKI bergulir, serba-serbi pemberitaan media tidak luput dari DKI. Apalagi pilkada ini akhirnya menetapkan 3 paslon, yang dianggap sama kuatnya. Dan backingnya pun adalah orang-orang ternama di negeri ini. Sebut s

Sertifikasi Pendakwah

Sertifikasi Pendakwah By: Yaya Afifatunnisa (*) Tema yang menghangat akhir-akhir ini adalah keluarnya statement menteri agama akan melaksanakan program sertifikasi penceramah/da'i/khatib, atau sejenisnya. Pernyataan ini pun akhirnya menuai kontroversi, baik di kalangan masyarakat secara bawah, amaupun masyarakat atas. Tak butuh waktu yang lama, media dipenuhi tema tersebut. Baik media cetak, elektronik dan juga media sosial. Herstag bertebaran, status berkeliaran, pro-kontra pun tarik menarik. Karena banyak yang meminta penjelasan alasan mentri agama mengeluarkan pernyataan tersebut, dari kementrian agama mau tidak mau carut-marut menjawab segala pertanyaan yang tak bisa dilepaskan dari prasangka. Betapa tidak, pernyataan ini keluar saat kondisi seperti ini, masih sarat dengan angin politik dan juga ada sensibilitas SARA. Tak ada angin, tak ada hujan, kementrian agama ternyata berhasil mengalihkan issue, membuat kaget masyarakat. Ini semua maksudnya apa sih?. Mungkin masyaraka

Motivasi Politik

Sekarang adalah masa hangatnya panggung politik. Bukan hanya pilkada tetapi juga pemilihan dalam organisasi. Baru saja kembali panggung politik terlewatkan dengan segala euforianya. Sebagaimana panggung politik, hasilnya akan menimbulkan banyak penerimaan, penafsiran dan juga rasa. Menelisik sejenak dari semua panggung poliik yang sudah kulewati dan kusaksikan, ada hal yang menggelitik dan sekaligus membuat miris. Rasanya, panggung politik kita mestinya berbeda dengan panggung politik lain yang ada kaitannya dengan pemerintah atau yang ada kaitannya dengan profit. Karena panggung ini sebenarnya bukan memperjuangkan profit, tetapi lebih memperjuangkan dakwah dan keberlangsungan organisasi. Bukankah seharusnya seperti itu?. Namun pada kenyataanny, panggung itu pun telah bergeser ke ranah politik serba mubah. Apa saja boleh dilakukan, yang penting sesuai dengan kepentingan. Apa bedanya dengan panggung politik lain di negara ini?

Kok Jadi Melo?

Makin gendeng aja nih pemerintah. Makin banyak kasus2 Masa lalu diangkat habis2an. Kasus Silvy 2010, kasus Habib Razieq 2011, kasus terbaru yang diangkat adalah kasus Anis baswedan, katanya kasus gratifikasi. Lah, kasus 2016? Kasus 2016 yang paling baru dan Segar dilupakan gitu? Kok pemerintah jd melo gitu?. Terjebak Masa lalu, dan amnesia dengan Masa sekarang. Sangat ingat Masa lalu, tapi lupa Masa sekarang. Sangat gigih dengan Masa lalu, tapi tumpul dengan Masa kini. Jadi harimau saat ingat Masa lalu, dan jadi tikus saat ingat Masa kini. Kok jadi baper sama Masa lalu ya? Bendera disucikan, dan kitab suci dikibaskan. Pahlawan kesiangan dibela mati2an, sedang ulama dikejar ke jeruji mati2an. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun. #pemerintahbaperakut #masihtentangpolitik #tanganrasagatalsedappengennonjok #nggaktahunonjoksopo

Ketika Lelah

Ketika lelahmu mendekati limit Tak hingga. Biarkan saja semua berubah menjadi himpunan imaginer. Meski kelak terdeferensialkan atau termutlakkan, ragamu tetap saja adalah kombinasi dari semangat, DOA, iman, dan juga harapan. Agar lelahmu jadi lillah, bagilah dengan nol. Akan kau dapatkan nilai yang Tak hingga. Wujudnya bukan bilangan cacah yang mudah dihitung. Atau pecahan yang masih memiliki probabilitas yang mumpuni. Atau bilangan real, yang dengannya memiliki lebih luas daerah domain. Tetapi, kebahagiaan yang kau dapatkan akan berkorelasi dengan setiap path ketenangan. Biarkan lelahmu terpartisi kedalam ruang2 harapan. Kelak, semua akan bertransformasi dalam bentuk kejadian. #gaje #opoiki #opomeneh

Kidung Perpisahan

Deru suara bus menembus jalanan di sore ini, awalnya biasa saja. Namun pada akhirnya terjerat dalam nuansa melo yang membabibuta. Sebenarnya tidak ingin, namun airmata ini tetap saja bercucuran tatkala, kesadaran kenyataan muncul, bahwa kita Tak lagi bersama. Sudah purna kebersamaan dalam kepengurusan ini. Ah... Ada sedih amat sangat. Ada sesal yang amat terasa. Kenapa dulu Tak lebih banyak waktu kuluangkan bersama. Membangun cerita indah dengan ending bahagia. Bukan cerita dongeng apalagi fiksi. Kisah kita adalah kisah yang indah, dibalut dengan ukhuwah, kesederhanaan suka dan duka bahkan kemarahan dan kesalahpahaman. Namun, semua hanyalah bumbu hidup. Memperenak rasa. Menggugah selera, agar cerita tetap bisa menarik Minat untuk mengikuti. 

The End of Solomons Perjury

Apa alasan harus tetap hidup?. Itu tidak ada orang yang tahu. Orang tidak hidup berdasarkan alasan.hidup itu dipenuhi dengan kemungkinan yang tidak kita ketahui. Cobaan silih berganti. Momen bahagia maupun sedih. Semua orang hidup seperti itu. Adakalanya kita akan goyah, tapi adakalanya menangguhkan kita. Terkadang kau berharap bisa menyendiri di pulau terpencil. Kau juga menantikan guyuran ombak. Tapi itu kurang sempurna. Jika kau meninggalkan dunia dengan pergi begitu saja dengan pesimis, kau salah. Kau meninggalkan dunia dengan jawaban yang salah. Kau hanya mematikan potongan musim intro yang paling indah. Kau Tak bisa melihat pepohonan berbunga indah karena hujan. Hidup yang kai bangun hanyalah kegelapan, seperti kamar tanpa lampu. Kau bisa mengubahnya. Kau bisa menjadi lebih baik. Jadi kau salah. Aku ingin memberitahumu ini. Sekarang musim semi datang. Aku kehilangan ayah dan ibuku di musim dingin. Aku juga kehilangan ayahku lagi di musim Dingin. Tapi Dalam hidupku, musim semi

Panggung Politik Negeri, Awas Bikin Tak Waras

Hanya sebuah Analisa sederhana heheheh..... Hari ini, negara kalang kabut. ada iklan yang semakin naik ratingnya. Mau tahu?. apalagi kalua bukan iklam mie "sadap" gurih. Heboh negeri ini. Bapak mantan RI 1 semakin dibawa-bawa ke pusaran perpolitikan DKI yang seolah-olah adalah perpolitikan seluruh negeri. DKI yang politiknya carut marut, imbasnya bahkan sampai ke pelosok negeri. Masyarakat jadi risau, akan seperti apa negara ini.  Semakin dekat pilgub DKI, suhu negeri makin panas. musim hujan padahal. entah ini adalah lempar-lemparan boomerang, atau hanya main petak-umpat. Namun parahnya, karena bermainnya pakai perasaan banget. ujung-ujungnya malah jadi baper. Kasus yang bermula dari penistaan agama yang ditujukan kepada Ahok, tentang surah Al-Maidah, awalnya hanya upaya memurnikan islam dari anggapan penistaan. Sekarang malah kehilangan ujung. Cabangnya semakin banyak. rutenya berkelok-kelok, bagai pusaran angin. 

Carut-Marut Negeri Hoax

Apalagi yang belum tersisa dari negeri ini?. Kondisi yang semakin mengkhawatrkan. Persatuan yang semain retak. Tolransi yang sudah diambang kehancuran. Fitnah semakin merajalela. Kekuasaan semakin menerkam sana-sini. Pemerintah yang tak bisa memberi kepercayaan dan rasa aman untuk rakyatnya. Wakil  rakyat yang semakin rakus kekuasaan. Rakyat yang semakin menderita. Masyarakat yang semakin diprovokasi aneka wacana. Sosmed menjadi ajang unjuk pendapat, saling menghina, menjatuhkan. Bahkan agama yang dianggap bisa meneduhkan, malah dinista, dan pemukanya dihina dan ditenggelamkan. Lalu akan kemana negeri ini? apakah negeri yang damai, indah, asri, dan santun akan menjadi negeri dongeng dahulu kala?.