Langsung ke konten utama

Plus-Minus Paslon Pilkada DKI

Mari membedah ketiga Paslon, lalu memberikan pilihan. 
Paslon 1 Agus-Slivi: Mengusung calon muda, energik, baru, dan masih bersih. Terlepas dia adalah anak dari mantan 01 di negeri ini. Dipasangka dengan Seorang wanita energik. Mantan penguasa DKI pusat. Tentu sudah banyak paham seluk beluk Jakarta. Saling melengkapi. Kebaruan, dan pengalaman diracik menjadi 1. Tak tanggung-tanggung, pasangan ini diusung oleh partai besar di negeri ini: Demokrat, PDI-P, Golkar, dan Nasdem. Apa kelebihan dan kekurangan mereka. 

Paslon 1: AHY-Silvy
Kelebihan:
  1. Didukung oleh basis partai besar
  2. Didukung oleh orang ternama di negeri ini. Minimal pamornya masih ada melekat di masyarakat
  3. Sosok baru dan eergik. Belum memiliki catatan merah. Meski Silvi sempat digiring pada kasus korupsi tahun 2010.
  4. Tegas dan blak-blakan. Mungkin karena berlatar belakang militer, sosok AHY menjadi blak-blakan dengan berani mengkritisi dan mematahkan ide para seniornya.
  5. Program kerja dianggap sebagai program kerja yang Riil, dan sangat mengimingi masyarakat.
Kekurangan:
  1. Karena berasal dari rahim orde penguasa sebelumnya. Maka pasangan ini menanggung dosa dari kekurangan penguasa sebelumnya. Mungkin bisa dikatakan sebagai dosa turunan.
  2. Karena blak-blakan, menimbulkan kontra yang hebat dari pesaingnya. Lebih tepatnya salah satu pesaingnya. Dan ini menjadi boomerang bagi mereka.
  3. Dianggap masih prematur memimpin DKI. Mengingat usia AHY yang masih terbilang muda.
  4. Emosional yang belum bisa dikontrol dengan baik, hingga kadang terkesan sering memojokkan dan langsung menuding. Meski ha itu sebagai bukti bahwa ia tegas dan berani.
Paslon 2: Ahok Djarot.

Kelebihan
  1. Senior dan berpengalaman. Baik calon 01 ataupun 02-nya.
  2. Memiliki visi dan misi yang disusun secara rasional, dan terstruktur, dengan perencanaan yang lumayan matang
  3. Terkesan tegas dan berani
  4. Didukung oleh banyak stakeholder, juga partai besar pemenang pemilu pilpres sebelumnya yaitu PDI-P
  5. Katanya lebih Multikultural
Kekurangan:
  1. Blak-blakan dan cepat respon terhadap sindiran atau tudingan
  2. Program kerja yang disusun adalah program hasil olah mereka yang dianggap sesuai dengan kondisi Jakarta.
  3. Tidak begitu merakyat dengan masyarakat bawah
  4. Emosional dan lisan yang sering tidak terkontrol
  5. Tersangkut kasus penistaan yang menjadi pertimbangan besar masyarakat untuk memilih
Paslon 3: Anies-Sandi

KelebihanMembawa aura kebaruan dengan kombinasi yang juga baru
  1. Datang dari lapisan masyarakat akademisi dan wirausaha.
  2. Program kerja yang mengedepankan kerjasama dengan seluruh stakeholder
  3. Mampu menyatu, berdialog , dan diterima oleh lapisan masyarakat bawah
  4. Paslon yang banyak membuat orang tertegun dengan sikap sabar dan santunnya.
Kekurangan
  1. Belum berpengalaman di Jakarta.
  2. Bukan berasal dari struktural pemerintah
  3. Banyak yang beranggapan sebagai paslon dengan kecerdasan yang memikat, namun dianggap masih sebatas kata dan ide
  4. Program kerja yang dianggap belum real dan masih mengawang-ngawang karena dengan alasan akan diramu bersama stakeholder
  5. Didukung hanya oleh 2 partai Gerindra dan PKS. Meski keduanya terbilang patai besar, tetapi basis massa masih bisa dikalahkan oleh paslon lain.
Nah, Anda akan memilih mana...?. Lanjut baca ke tulisan berikutnya..... keep reading...

#tulisanlatepostbanget

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap