Sebelumnya, maafkan saya ya Rabb jika hal ini adalah negatif thinking. Saya hanya mencoba menyampaikan kesah yang mungkin sejak lama kusimpan. Kupikir, semua akan berlalu dan tak adalagi permainan “busuk” seperti dahulu. Tetapi, makin kesini kok makin sporadis. Apaka mungkin karna posisinya kini sangat tepat untuk menjamah semua ladang sekitarnya?. Mungkin jika ladang tetua bisa dipermainkan, dia pun akan mempermainkannya. Ahh… begitukah otak politikus? Semuanya mau dipolitisi. Semua mau dikendalikan. Ini untuk apa? Pragmatis atau idealis?
Saya mungkin termasuk orang yang keras kepala dalam hal ini. Bagiku, organisasi adalah ladang yang harus bersih dari segala bentuk kepentingan pribadi. Ini bukan ajang unjuk diri, tetapi ini ajang mempekerjakan diri. Segigih apapun orang di sekitarku berkoar-koar bilang ini-itu atau melakukan black campain, saya punya pendirian sendiri. Dan maaf, bagi anda yang telah punya garis merah di diaryku, aku akan lebih berhati-hati selanjutnya. Tak mudah bagiku membangun kembali kepercayaan bagi mereka yang telah melemparkan tanah di depanku, apalagi yang pernah mengguyurkan airmata menganak sungai di mataku. Bukannya dendam, hanya tak mudah kembali bagiku untuk menjadikannnya bias saja.
Jika kau telah selesai menggarap sebuah ladang, lalu memberikan estafet selanjutnya kepada orang lain, apa yang harusnya kau lakukan?. Akan terus menerus mengitari ladang itu? Berjaga-jaga jangan sampai ladang itu makin subur, makin kurus, atau dikendalikan lagi oleh orang yang lebih baik darimu?. Atau kau akan selalu datang menyampaikan khutbah keberhasilanmu hingga harus memperjelas jalan mana yang harus orang lain tempuh. Harus jalanmu. Harus seide denganmu. Dan harus dibawah kendalimu. Bukankah ketika kau telah memberi estafet kepada orang lain, berarti kau telah memberinya kepercayaan untuk meneruskan langkah?. Bisajadi mereka lebih mumpuni darimu. Bisajadi mereka lebih inovatif darimu. Bisajadi, mereka lebih berhasil darimu. Tanpa kau setir, tanpa kau buai, tanpa kau “paksa” dengan idemu. Kau tak harus mematok jalan. Mereka tak harus orang-orangmu. Dan wajar ketika mereka berbeda dengan idemu. Apa yang salah?
Tak perlulah selalu risau acapkali pergantian estafet akan terjadi. Duduklah diam, mengamati, menasehati dan mengarahkan jika memang itu perlu. Tak perlu kau dikte mereka. Apalagi kau marah ketika bukan mereka yang dibawah telunjukmu yang menahkodai. Bukankah kita ini sudah vveteran?. Bukan lagi zaman kita. Ini zaman mereka. Mereka cerdas mengambil keputusan. Please.. come on… move on… kita ini bukan penggiat dinasti. Kita hanyalah manusia-manusia yang diharapkan berbudi. Tampil menggugah zaman dan menoreh prestasi. Bukan meninggikan ambisi. Apalagi memupuk gengsi. Ayolah teman, perjuangan ini suci, bukan untuk dinodai. #untukseorangteman #rasayangsama9tahunlalu #tolongberhentimemupukdinasti #270217
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar