Langsung ke konten utama

Rasa Kecurian

Hari Rabu 2 pekan lalu, kejadian heboh menimpa rumah sederhanaku. Saat itu, kami serumah telat bangun. Sudah tentu telat shalat subuh. Padahal saya cepat tidur untuk ukuran orang insomnia seperti diriku. Saat itu, terbangun, saya langsung panik, bukan karena apa-apa, tetapi karena telat shalat. Ahh...maafkan saya ya Rabb. Dengan kondisi yang belum begitu fit, setengah berlari mengambil air wudhu, terlihat ibu sudah bercengkrama dengan ayam-ayamnya. Dengan semakin tergesa masuk ke kamar dan segera mencari mukena. eitss.... ada yang aneh. Mengapa tempat tidurku bersih? apa yang tak ada disini yah? pikirku. Oh iya, laptopku. Kemana ya? hm... mungkin dipindahkan. Mungkin ibu yang pindahkan karena khawatir dia menendangnya ketika tidur. karena sejak sakitku semakin menkhawatirkan, dia selalu tidur bersamaku di kamar. ahhh... positif thinking aja. buruan shalat..........

Tentu, saat shalat pikiran mau tidak mau melayang-layang. Dengan segenap kekuatan menepis pertanyaan yang hadir. tentu saja tentang laptopku. hingga usai melaksanakan shalat segera kucari laptopku di setiap sudut kamar tapi tidak ada. apa mungkin adikku yang memindahkan ya? mungkin laptopnya bermasalah jadi mengambil laptopku untuk dipakainya. ehh, tapi tumben dia mau pakai? ibuku juga tumben menyingkirkan laptopku yang begitu setia menemani di sampingku meski saya sakit berkepanjangan? biasanya meski laptopnya berhari-hari, dan kabel awut-awutan sana-sini, tetap saja tak ada yang berani memindahkan. tunggu.. kok rasa-rasanya ada yang aneh?. HP-ku...mana hp? kucari di sekitar tempat tidurku tetap nihil. seingatku hp tergelaakt di sampingku ketika akan tidur semalam. tetapi mana? nggak mungkin dipakai sama adikku atau siapapun, karena hp bagian dari privasi  bagi kami. tak ada istilah ngambil sembarangan. tapi mana? kubongkar selimut pun tak ada. Rasa khawatir makin menjadi, ini membuat takut. 

Saya pun melangkah menyambangi kamar adikku. berharap laptop dan hpku ada disana. namun yang terlihat adalah notebook ponakanku. hm.. apa adikku menyimpan laptopku? mana laptopnya? ah dia mungkin menyimpannya di suatu tempat bukan di meja, karena notebook ponakan masik tergelatak dengan baik. pikiran takut akan mengeja sebuah peristiwa coba kutepis. Lalu melangkah ke depan, ke kompoter PC kakakku. ada kok, utuh. Tetapi latopnya mana? apa dia menyimpannya di suatu tempat? ahh.. bisa jadi. lagi-lagi masih berusaha berpikir positif. lalu kembali ke kamar, mencari laptopku lagi, tetapi tak juga kelihatan. dengan ragu, takut, dan khawatir, saya pun berteriak memanggi ibu bertanya tentang laptopku. 
"ma', mana laptopku disini?"
"apa?"
"laptopku mana? kita simpan?
"apa nda kudengar"
"laptopku yang disini, ada kita lihat? kita yang pindahkan?
"ah,ndak kutahu saya. dimana musimpan"
astaghfirulah..... lalu dimana?
"semalam ada disini, kita lihatji to?"
"iya kuihatji"
"waktu bangunki tadi, adakah kitalihat laptop?"
"ndak ada. kukira saya kau yang pindahkan"
Innalillah..........

Akhirnya suara keras ibuku membangunkan semua orang,dan masing-masing mencari barang-barangnya. 
"mana laptopku juga disini? kata adikku
"mana juga laptopku diatas sini?" kata kakakku
"mana juga hp ku?" kata adikku
"mana juga kamera disini?"kata kakakku
Allahumma..... dengan lunglai kueja: PENCURIAN.... kami kecurian. Tentu semua pada panik, dan semuapada bengong. Baru kali ini kami kecurian, dan langsung kehilangan begini. Laptop 3 + 1 HP + kamera + Tas ransl.  ewat mana masuknya?kapan? kenapa tidak ada yang mendengar? semuapada panik sambil menerka-nerka lewat mana dan kejadiannya bagaimana. Jendela di bagian samping depan, baju kakakku yang tergantung jatuh di lantai. tadi juga sempat kulihat. tetapi tidak terpikir. berarti lewat jendela. 
"ma'kita yang buka pintu tadi?"
"bukan saya"
Berarrti pencurinya yang buka. ahhhhhhh.................. tas ransel kakakku juga raib bersama kertas-kertas penting kampus dan kerjanya. untuk apa abil tas ransel?. kemudian ibuku menemukan tas kamera tergeletak di tempat sampah di samping rumah. kok pencurinya tahu itu tempat sampahk? ahh mencurigakan pencurinya? atau hanya kebetulan buagn sembarang dan kebetulan itu tempat sampah? entahah.. kakakku yang panik pun bergegas menuju kantor polisi, bagaimana tidak dia yang kehilangan laptop, kamera, dan tas ransel. Data di dalamnya yang sangat penting. data tugas pendampingan dan tugas mahasiswa.Teapi kenapa tak ada diantara kami yang merasakan ada pencuri? bahkan kakakku tidur depan TV di samping kamarku dan ibuku yang biasanya mudah terbangun kok tidak merasakan ada pencuri? biasanya cumacicak yang jatuh atau tikus yang ribut dia sudah bangun berdehem, tetapi ini?bahkan laptopku yang tepat di sampingku dan disampingnya diambil tak ia rasakan. dan anehnya lagi kami semua terlambat bangun. tak mendengar adzan subuh. ini kenapa? apakah benar kami "diparamma"?.ahh... entahlah.....

Namun tetap saja ada yang lucu dari pencuri itu. Pertama kenapa notebook ponakanku tidak diambil padahal bersampingan dengan laptop adikku di atas meja. apalagi notebook itu lebih baru dan tentu kalau dijual lebih mahal dari laptop adikku yang sudah lama. kedua, kenapa tidak mengambil hp adikku yang juga tergeletak diatas meja, padahal hp nya lebih baru dan mahal dari hp ku yang diambilnya. ketiga, kenapa tidak mengambil perabot yang lain misal komputer PC kakakku yang lumayan harganya lebih mahal. keempat, kenapa tas kamera tidak dibawa? padahal ada cas didalamnya? kamera itu lumayan mahal dan susah menemukan casnya. malah dibuang. atau kepepet cepat-cepat?, kelima, kenapa laptopku beserta kabel-kabel yang menjuntai diambi semua dari kabel data, headset, diambi, sedangkan speaker baru yang tergelatak disampingnya tidak diambil, padahal baru dan ukurannya juga kecil. mudah dibawa. keenam, kenapa tidak menggeledah yang lain,mengambil uang misalnya. apa memang hanya mengincar laptop dan hp?

Ada satu hal yan kusukuri, pencurinya tidak berbuat kasar. karena, diatas meja di kamarku tergeletak pisau. kalau pencurinya punya niat jahat menyakiti, mungkin saya telah kehilangan nyawa.

Arghhhhhh............ begini rasanya kecurian??? serasa kosong. Tak ada gadget lagi yang dipegagn tak ada laptop lagi menghibur, dan paling penting, data berupa file penting dan kenangan didalamnya selama bertahun-tahun seketika hilang. ahhh... serasa, apa yang kumiliki diambil. fileku..... skripsi, tesis, skripsi dan tesis teman-teman, file peneitian, file kuiah, file mengajar, file sekolah, file tuisanku yang sudah menghampiri 800 halaman, file foto kenangan yang tak mungkin bisa diulang... ya Rabb... 

Innaiahi wa Ina ilaihi rajiuun......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap