Langsung ke konten utama

Anda Tak Pernah Sendiri

Bagaimanapun kita. siapapun kita. sebagai apapun kita. Percayalah.. tak satu pun dari kita yang akan disukai semua orang dan tak satupun pula dari kita yang akan dibenci semua orang. Siapa pun akan mempunyai likers dan haters. sebaik apapun kita, akan selalu ada yang membenci. Lihatlah Rasulullah, dengan akhlaknya yang mulia, sabar, pemaaf. Tetapi, tetap saja ada yang nyinyir dan membenci. dan seburuk apapun perangai kita, akan ada saja orang berada di samping mengikuti dan mengamini. Lihatlah Fir'aun. Sekejam, sebengis, sesadis apapun dia, tetapi ada saja orang yang mau jadi kaki tangannya, mau jadi pengikutnya dan mau menemaninya. Jadi, Sebaik apapun kita akan ada yang nyinyir dan membenci. dan seburuk apapun kita, akan selalu ada yang mau bersamamu.

Itu berarti, kita tak akan pernah sendiri dalam hidup ini. akan selalu ada yang menemani. Kalau manusia saja tidak pernah meninggalkan seluruhnya, tentu lebih-lebih oleh Allah. DIA akan selalu ada dan bersedia mendengar setiap apa yang diadukan. bahkan setelah futur, kufur bahkan kafir, pintu-Nya selalu terbuka. lalu apa yang harus dikhawatirkan di dunia ini?. Bukankah kita tak pernah sendiri?.

Hanya pahami, jangan memaksakan diri diterima oleh semua orang, dan jangan pula memaksa orang lain menerima kita. Melangkah saja. anggap yang membencimu adalah sandungan yang akan membuatmu memilih ingin bijak dengan melewatinya dengan cerdik, atau memilih berjibaku, menghabiskan energi untuk bersitegang dengannya. Bukankah dengan begitu perjalananmu akan lebih lama karena terhambat?. Dan terpenting adalah, jaga yang memilih bersamamu. Jaga mereka yang mau beriringan denganmu. Jaga mereka yang mau mendengarmu. Pegang erat mereka yang mau tertawa bersamamu. 
"Jangan runtuh hanya karena dibenci, dan jangan terbuai hanya karena disukai".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap