Bagaimanapun kita. siapapun kita. sebagai apapun kita. Percayalah.. tak satu pun dari kita yang akan disukai semua orang dan tak satupun pula dari kita yang akan dibenci semua orang. Siapa pun akan mempunyai likers dan haters. sebaik apapun kita, akan selalu ada yang membenci. Lihatlah Rasulullah, dengan akhlaknya yang mulia, sabar, pemaaf. Tetapi, tetap saja ada yang nyinyir dan membenci. dan seburuk apapun perangai kita, akan ada saja orang berada di samping mengikuti dan mengamini. Lihatlah Fir'aun. Sekejam, sebengis, sesadis apapun dia, tetapi ada saja orang yang mau jadi kaki tangannya, mau jadi pengikutnya dan mau menemaninya. Jadi, Sebaik apapun kita akan ada yang nyinyir dan membenci. dan seburuk apapun kita, akan selalu ada yang mau bersamamu.
Itu berarti, kita tak akan pernah sendiri dalam hidup ini. akan selalu ada yang menemani. Kalau manusia saja tidak pernah meninggalkan seluruhnya, tentu lebih-lebih oleh Allah. DIA akan selalu ada dan bersedia mendengar setiap apa yang diadukan. bahkan setelah futur, kufur bahkan kafir, pintu-Nya selalu terbuka. lalu apa yang harus dikhawatirkan di dunia ini?. Bukankah kita tak pernah sendiri?.
Hanya pahami, jangan memaksakan diri diterima oleh semua orang, dan jangan pula memaksa orang lain menerima kita. Melangkah saja. anggap yang membencimu adalah sandungan yang akan membuatmu memilih ingin bijak dengan melewatinya dengan cerdik, atau memilih berjibaku, menghabiskan energi untuk bersitegang dengannya. Bukankah dengan begitu perjalananmu akan lebih lama karena terhambat?. Dan terpenting adalah, jaga yang memilih bersamamu. Jaga mereka yang mau beriringan denganmu. Jaga mereka yang mau mendengarmu. Pegang erat mereka yang mau tertawa bersamamu.
"Jangan runtuh hanya karena dibenci, dan jangan terbuai hanya karena disukai".
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar