Langsung ke konten utama

3 Hal Penting

Ramadhan sebagai bulan yang penuh nikmat dan maghfirah a kan segera pergi. Sebulan bersama ramaadhan, merupakan suatu proses belajar bagi manusia. belajar menjadi lbih baik. Ramadhan adalah madrasah bagi ummat islam. Bukan hanya belajar untuk ibadah horisontal tetapi juga berbuat kebaikan secara horisontal. Bukan hanya sibuk dengan urusan ibadah tetapi juga dibelajarkan untuk peka dengan keadaan sosial sekitar. Lihat saja bertaburan zakat, infak dan sedekah.

Ada pesan Rasulullah dalam meninggalkan bulan ramadhan. Pesan ini akan membuat kita menjadi manusia yang mendapatkan kebaikan ramadhan, karena ada efek ramadhan yang ada dalam diri kita.

  1. menjaga wudhu dalam keadaan apapun. apalagi saat ingin tidur. karena wudhu adalah kegatan mensucikan diri. dengan keadaan suci, tentu seseorang akan juga berusaha menjaga diri, sikap dan perbuatan untuk tetap lurus.
  2. Meringankan langkah kaki ke mesjid. Makna tersirat dari hal ini adalah tiap kita sebaiknya setelah pembeajaran di bulan ramadhan, kita senantiasa menjaga shalat berjamaah di masjid setiap waktu. apalagi bagi seorang laki-laki. kita ketahui bahwa shalat tarwih adalah moment bagi ummat islam berbondong-bondong menuju masjid melaksanakan shalat, disitulah terlihat bahwa ummat islam ini banyak dan kuat. bilakah shalat sehari-hari pun bisa seperti itu?. apalagi seperti shalat Ied, Ummat islam benar-benar berbahagia menuju tempat shalat. bisakah?
  3. Menunggu shalat setelah shalat. menurut beberpa ahli tafsir bahwa maksud dari kalimat ini adalah, seorang muslim mestinya mampu mengaplikasikan shalat yang dia lakukan dalam kehidupannya sehari-hari. Tidk hanya rutinitas shalat, tetapi juga mampu mengejawantahkan shalat yang dia lakukan itu dalam kehidupannya sehari-hari. pernah juga saya membaca sebuah tulisan bahwa, hidup ini sebenarnya hanya kumpulan waktu menunggu shalat setelah shalat. Artinya hidup kita sebenarnya adalah kumpulan shalat. aktivitas lain hanyalah rehat bagi kita mengumpulkan amalan lain di dunia ini.
Wallahu 'alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap