Langsung ke konten utama

Tentang Seorang Adik

Dia seorang yang baru kukenal beberapa tahun. Rasanya dia kurebut dari saudaranya kujadikan adik. Hehehe... knpa bisa?. Karena dia akhirnya jadi adik angkat bagiku. Lebih akrab malah dari adik kandung. Mengapa?. Mungkin karena beberapa sifat yang sama antara kami. Sama2 tidak banyak bicara pada hal yang tidak begitu menyita perhatian. Tidak begitu cerewet pada orang yang baru dikenal. Dan cenderung lebih lebih pendiam pada suasana yang baru.

Yah, kami saudara sesifat. Mungkin karena itu jalinan kedekatan kami sudah seperti saudara. Meski dia jauh lebih muda dariku. Tetapi terkadang dia malah lebih dewasa. Kerap dia melontarkan nasehat. Kerap dia memberikan wejangan ala dia ketika saya terlihat harus dinasehati. 

Apa kabarmu adik sesifat?. Adakah kau baik-baik saja disana?. Sekarang ruang dan waktu tak bisa membuat kita bisa sedekat dulu. Ada harapan yang sama2 mesti kita raih. Dengan sifat keuletan dan istiqomahmu. Saya yakin kesuksesan akan mudah menghampirimu. Teruslah berjuang dek. Kepalkan tanganmu. Lawan kerasnya ibukota. Sebagai kk dekat 3 tahun denganmu, ada rasa bangga disini. Meski kadang kerinduan juga menghampiri. Rindu untuk berdua lagi bercerita. Masih ingatkah karena ingin bercerita, kita main petak umpat nginap di markas kita?. Markas tempat kita banyak bercerita dan berbagi. Ahh.. masa itu begitu bahagia dek.

Dek, bagaimana dirimu disana?. Kuharap istiqomah yang kau kemas bisa tetap kau pertahankan. Hidup ini keras dek. Antara harapan dan juga kenyataan, kita terkadang harus berpikir dewasa melampaui usia kita. Saya yakin kau mampu untuk itu. Tetaplah jadi dirimu seperti dulu yang kukenal. Semoga di waktu lain kita bisa bersua lalu menyambung cerita kita yang terputus. Salam rindu untukmu dek :)☺

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap