Langsung ke konten utama

Belajarlah Dari Senja


Karena senja mengajarkan dalam hidup akan selalu ada pergantian. Pergantianlah yang membuat sadar bahwa mau tidak mau masa akan selalu bergulir. Waktu akan terus berganti. Roda akan terus berputar. Seberapa pun dinikmati sebuah keadaan, akan selalu ada saatnya berpisah dengannya.

Dan juga, dari senja kita akan disadarkan bahwa apapun bisa pergi. Bahkan yang indah sekalipun dapat terganti. Dapat pergi. Dapat menghilang. Seperti senja yang disepakati sebagai sesuatu yang cantik, pun dapat tenggelam. Tergantikan dengan gelap. 

Lalu apa yang abadi di dunia ini?. Apa yang mesti dibanggakan?. Apakah harta?. Apakah jabatan? Apakah kecerdasan? Apakah kecantikan? Apakah ketampanan? Apakah status sosial? Apakah usia muda? Apakah impian? Apakah kesenangan? Apakah style? Apakah pekerjaan? Apakah keuletan?. Ataukah kesholehanmu?. Bukankah semua akan hilang pada saatnya?.

Hartamu akan kau tinggalkan. Jabatanmu akan berstatus pensiun. Kecerdasanmu ada fase menurunnya bersama pikun yang menggelayuti. Kecantikan dan ketampananmu akan dimakan usia. Statusmu akan berakhir dengan almarhum. Usia mudamu akan bertahan seberapa lama? Kelak akan dimakan tua. Impianmu seberapa bisa kau wujudkan?. Kesenanganmu akan seberapa lama bertahan dan berganti dengan ekspresi yang lain. Stylemu akan menjadi jadul di masa berikutnya, disaat usiamu tak pantas lagi untuknya. Pekerjaanmu seberapa lama akan terhenti dengan statusmu yang pensiun dan usiamu yang menahun. Keuletanmu akan seberapa lama bertahan seiring digerus oleh kesibukan lain dan usiamu. Bahkan kesholehanmu pun tidak bisa kau jamin akan terus melekat padamu. Bukankah keimanan naik turun?. Bukankah dunia ini begitu kejam merayu ketakwaan?. Berarti bahkan kesholehan yang dimiliki hari ini pun masih bisa hilang dan pergi. Masih adakah yang tak akan mungkin tenggelam?. 

Lalu mengapa kau masih begitu bangga dengan hidupmu. Mengapa masih begitu bangga dengan dirimu yang saat ini. Juga begitu bangga membuat orang lain tersakiti. Ingatlah, kau menyakiti orang lain maka kesakitannya akan segera tenggelam bersama terbitnya kebahagian lain dalam hidupnya. Tapi dirimu yang saat ini merasa senang, maka kesenanganmu itu akan tenggelam dan terganti. 

#inspirasidariseorangadik 
#syukrandek 
#colekkhaeraninnasyito 

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap