Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Refleksi dan Resolusi

Pergantian tahun... apa yang istimewa? Pergantian angka tahun seolah menjadi hal yang sakral dan menjadi kewajiban tuk dirayakan. Ada yang santai merayakannya dengan happy-happy, dengan alasan kapan lagi.... Ada juga yang tak mau merayakannya tetapi tetap saja diisi dengan kegiatan. Meski bernuansa lebih positif sih. Jadinya mikir, nggak merayakan karena memang bukan kebiasaan dan keharusan kita, ataukah tidak melakukan karena jenis pelaksanaannya saja?. Entahlah... Saya masih mikir tentang itu. Pergantian ini ingin kuapakan?. Harus ikut mereka?. Kalau diisi dengan pengajian, kajian, apa bedanya dengan malam-malam yang lain. Kenapa harus malam pergantian tahun?. Sebagai refleksi?. Ini kayaknya yang masuk dalam akalku. Meski tiap saat harusnya jadi ajang refleksi. Iya kan?. Tapi paling tidak jadi titik tolak melihat ke belakang tuk melejit ke depan. Mengoreksi masa lalu tuk masa depan yang lebih baik. Hmm... Boleh juga. Lalu apa refleksi dan resolusimu yaya...? Berbicara tenta

Ke Allah, akan Mudah

Pernah merasa gelisah? Pernah merasa tak mampu? Pernah merasa tidak yakin? Saya yakin kamu pernah. Begitupun aku yang berkali-kali. Lari kemana? Kemana lagi kalau bukan ke Maha segalanya. Maha pemberi. Maha kuasa dan Maha Pemilik. Kita manusia sama sekali tak punya daya. Sekuat dan seyakin apapun, insting manusia tetap akan mencari Tuhannya. Sekelam dan sepekat apapun, naluri manusia tuk mengadu ke Rabb-nya.  Ujian skripsi, ujian tesis, ujian cpns, dan beberapa ujian lain. Entah, do'a inilah yang menenangkan hati. Rasanya adem. Dan rasanya punya bodyguard di samping kanan kiri yang membisikkan : yaya... Tenang.. Kamu pasti bisa. Ada Allah yang membersamai. Dan benar saja.. Semua jadi tenang. Inilah yang membuat do'a ini seolah pedang pamungkas kala berada dalam kesusahan.  Benarlah... Allah-lah awal dari segala kebahagiaan. Dan Allah pula akhir segala kebahagiaan. Segala pinta, segala harap, segala kemungkinan, dari-Nya semua berawal dan berakhir.

Celoteh Senja

Celoteh senja kali ini... Pernah bepergian sendiri? Kalau saya sering. Hampir selalu malah. Hahah.. Kedengarannya ngenes ya?. Ah, tak apa. Di kubur juga akan sendiri kan?. Nah, loh malah jd ngeles. Hahaha.. Biar...😜. Sore ini. Habis melaksanakan tugas negara ber-FDS, ngacir jalan ke pinggir laut. Jalan sambil mikir mau duduk dimana ya?. Cari tempat duduk yang agak banyak orang deh, supaya gue nggak kelihatan banget kalau sendirian. Atau dengan kata lain supaya gue nggak terlihat ngenes 😀. Dan... Alhamdulillah, ada yang jual minuman dingin dan ada tempat duduknya, plus belum ada pelanggan. Jadi.. Gue bisa duduk disitu. Seolah-olah gue tak sendiri😜. Setelah mesan seporsi Thai Tea, duduk ngambil posisi, buka laptop, buka hp, connecting wifi, dan buka blog (seolah sibuk gitu hahaha). Baru juga duduk beberapa saat langsung ditanya oleh ibu yang menjual She : fakultas apaki di IAIN dek? Me : (bingung sejenak) ohhh... Sy di Unanda bu She : ohh.. Kukira anak STAIN ki M

Tentang Hidup

Mari sejenak bercerita tentang hidup Boleh kan? Bagaimana hidupmu teman? Apakah selalu dibanjiri dengan kebahagiaan? Ataukah selalu dihiasi dengan kesedihan?. Apakah selalu bahagia dan tak pernah sedih? Ataukah selalu sedih tak pernah bahagia?. Tak ada satupun kita yang tak merasakan bahagia dan sedih. Seperti kita yang tak selalu tertawa atau menangis. Hidup selalu saja bergulir dan berganti. Kehidupan tiap kita pun tak pernah sama. Jalan kita dan takdir kita pun tak satupun yang sama persis. Hingga meski begitu lelah dahulu bersaing mendapatkan dunia, pada akhirnya nasib kita tak ada yang sama dan tak ada yang tertukar. Apa yang didapatkan, itulah takdir yang harus dilalui. Allah ingin kita menjalaninya, karena ada pelajaran yang harus kita dapatkan bukan orang lain yang harus dapatkan. Tak ada kata Allah tak adil. Itulah jalan kita, dan dari situlah segala sumber amal kebaikan bisa kita dapatkan. Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain. Dengan apa yang didap

Wanita Yang Manakah Anda?

Wanita zaman sekarang, begitu pintar, eh, akhlaknya entah ke mana. Giliran agamanya lempeng, bodohnya minta ampun (Novel Diorama Sepasang Albanna | Diorama Dilatasi) Yang pernah baca buku ini, gimana perasaannya pas baca part tersebut?. Klw saya, rasanya nge-jleb banget. Sambil mikir dan ngorek diri, termasuk yg manakah saya?. Apakah masuk kategori pertama atau kedua?. Tetapi tulisan itu mengorek sentimentil kita agar bisa tersinggung. Jangan sampai kita serius ngejar dunia. Sibuk mengejar kepintaran, ketenaran, jabatan, atau apalah, tetapi akhlak dan urusan agama memilukan. Atau jangan-jangan kita rajin ibadah, agama glek, tapi jadi orang yang lalod bukan main. Dunia tak mesti membuat kita tuli tentang agama dan agama tidak lantas membuat kita buta dengan dunia. Itu menurutku. Bagaimana menurutmu? #night #rain #quotes #dioramasepasangalbanna #dilatasimemory #yayanotes

Setahun Tanpamu

Bapak... Bagaimana kabarmu di alam sana?. Semoga Allah selalu merahmati, menyayangi, dan menerangi kuburmu. Hari ini, tepat setahun sudah kepergianmu meninggalkan kami di dunia. Yah, tepat setahun yang lalu. Kuingat rasa yang lalu. Saat untuk pertama kalinya naik ambulance mengantarkan jenazahmu balik ke rumah. Dan hari itulah entah berapa banyak tangisan kukeluarkan. Sedih, sesak, dan menyesal. Kupikir esok masih ada kesempatanku menjadi anak berbakti untukmu. Kupikir masih ada waktu untukku membahagiakan dan memperhatikanmu di dunia. Nyatanya, saya harus bisa menerima bahwa Allah jauh lebih menyayangimu. Mungkin juga sebagai alasan agar sakit tak lagi mengrogotimu. Bapak, 3 hari lalu saya dan ibu mengunjungimu. Seperti biasa yang kami lakukan, langsung membersihkan kuburanmu sambil tenggelam dalam pikiran masing-masing. Tak butuh waktu lama kami berdua larut dalam tangisan masing-masing. Saya tak tahu apa yang dipikirkan ibu. Saya hanya tak bisa melihatnya menangis dengan pilu

Morning with flowers

Shabahul khair... Pagi 212 2018 Piknik sederhana Menikmati bunga sederhana Dengan cara sederhana Dan hati yang sederhana Hanya bersyukur Bahwa nikmat Allah masih mengitari وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبَِكَ فَحَدِّثْ “Dan adapun tentang nikmat Rabbmu maka ceritakanlah.” (Adh-Dhuha: 11)

Senja dan Rindu

Kali ini,... Bolehkah kutitip rindu pada senja? Bukan pada rinai hujan  Rinduku ingin kutumpahkan disini Bersama lukisan merah di atas sana Kutitip rinduku tuk ayahku Sosok lelaki yang hampir setahun tak bisa kusalami Lelaki yang dengan bangga kusebut lelakiku Lelaki yang selalu mencintaiku Menyayangiku Memperhatikanku Bercerita denganku Ayah, aku rindu panggilanmu Rindu permintaan kecilmu Rindu pertanyaanmu Juga rindu senyumanmu Rindu... Aku benar-benar rindu kali ini #father #rindu #senja #merah #siluet #family #titiprinduuntukayah

Semua tentang Kesyukuran

Kedamaian hidup akan hadir ketika kita menjadikan Allah sebagai tempat berserah. Kita syukuri yang ada, sambil berupaya sesuai yang kita bisa. Bahagia hadir bukan karena kita punya segalanya. Bahagia hadir karena kita pandai mensyukuri segalanya. #ARR Ada banyak yang kusyukuri dalam hidup. Teman, momen, tempat, dan segala yang Allah beri. Apa yang membuat tuk lupa bersyukur kepada-Nya?. Fabiayyi alaa irabbikumaa tukatstsibaan Perjalanan hari ini. #losari #makassar #sulsel #meetup #smile #meliburkandiri

Silih Berganti dalam Hidup

Tiap detik adalah nadi kehidupan Silih berganti... Waktu Peristiwa Asa Masalah Cobaan Bahagia Sedih Senang Tempat Harapan Rasa Bahkan teman pun silih berganti Terkadang kita egois Masih ingin semua seperti dulu Ingin segalanya tetap dan tak berubah Padahal semuanya akan berfluktuasi Biarlah semua berlalu.. berganti... Karena memang tak ada yang abadi di dunia ini Jangan biarkan diri terlalu lama menekuri suatu hal Sedang masih banyak yang mesti dilakukan dan digapai Jangan tertegun di depan pintu yang tertutup Sedang ada banyak pintu lain yang bisa tuk dilalui Jangan terkurung pada satu harapan Sedang ada ribuan harapan yang bisa berwujud mungkin Jangan terjerembab pada bahagia yang selalu sama Sedang ada banyak bahagia baru yang dapat dicipta Bukan menekuri yang harus dilakukan Tetapi mensyukuri yang mesti terus dilanjutkan . #yayanotes #loveyourlife

Trip to Lolai, Negeri di atas Awan

Alhamdulillah... Bisa dapat awan pagi ini. Meski awalnya tidak yakin bakal dapat karena terlambat menuju lokasi. Ternyata awan itu juga menguji kesabaran. Kalau tidak sabar menunggu tidak bakalan dapat pemandangan yang memanjakan mata. Masya Allah... إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١) “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa ner

Pelajaran dari Melangkah

Bukan sedang melangkah pergi.  Tapi melangkah tuk menetap.  Memikirkan tiap pilihan dengan segala konsekuensinya.  Tiap jalan dengan segala rintangannya.  Tiap masalah dengan segala solusinya.  Tiap kesedihan dengan segala kebahagiaan setelahnya Serta tiap harapan dengan segala faktanya. Bukankah semua tidak mengajarkan kita tuk pergi?  Tapi mengajarkan kita tuk bertahan.  Apapun itu.  Sesulit apapun itu.  Sesakit apapun.  Bertahanlah.  Ada pelajaran yang menyertai.  Ada bahagia yang kan menghampiri.  Dan ada ganjaran yang kan menanti.  Lebih dari segalanya, ada rahmat Allah yang lebih utama.  Ada sambutan malaikat yang mendahaga.  Bertahanlah Kuatlah Melangkahlah tuk tetap jadi dirimu Karena ada bahagia di ujung sana #yayanotes

Reuni dengan Kampus

Kampus hari ini. Apa yang kupikirkan?. Pengen kembali jadi mahasiswa lagi. Mahasiswa yang disinukkan dengan tugas, laporan, praktikum. Mahasiswa yang disibukkan dengan menunggu dosen, menanti jadwal, dan bercengkrama dengan teman. Saat masih benar2 polos berstatus mahasiswa. Seperti adik-adik yang kutemui siang tadi. Di tempat fotocopy dan rental, pada sibuk ngeprint, fotocopy laporan, dan jyga ngetik laporan. Saat masuk ke dalam kampus, pemandangan mahasiswa duduk melantai dengan santai membaca laporan, menyelesaikan laporan dan tugas, membahas tugas, tak lupa juga tetap bercengkrama. Kala masuk waktu shalat, mereka berbondong2 menuju mesjid. Semua shaff full. Bahkan banyak yang ngantri. Dan entah berapa kali gelombang. Sambil menunggu antrian atau setelah antrian, banyak yang sibuk dengan tilawahnya lalu tenggelam kembali dalam tugas2nya. Inilah pemandangan yang kurindukan. Wajar jika saya rindu tempat ini dan suasananya. Juga orang-orang yang pernah kutemui disini.

Duka dari Labkommat UNM

(Lagi) sosok orang baik yang dipanggil oleh Allah hari ini. Kalau kemarin teman organisasi, kali ini teman di kampus. Lebih tepatnya yunior di jurusan Matematika UNm sekaligus teman asisten Labkommat. tempat yang punya banyak cerita selama kuliah. Yang kuingat, dia ( Ikramuddin ) orangnya ramah, sopan, sabar, dan juga suka senyum kala bertemu. Saya mungkin tidak begitu kenal dengannya kalau dia tidak mendaftar jadi asisten labkommat saat itu. Karena momen itulah saya kenal dia bersama teman-temannya angkatan 07 Math UNM. Selama perekrutan asisten, meski kami kadang datang jahilnya saat tes microteaching apalagi wawancara, dia tetap saja sabar, senyum, dan ramah. Padahal kami yang di depannya sudah sangat jahil. Hari ini, Allah memanggilnya. Dengan asbab sakitnya yang sudah beberapa lama menggelayuti. Yang kutahu, dia belum begitu lama selesai kuliah S2 di UGM, artinya dia termasuk salah satu mahasiswa kebanggaan Math UNM. Dia juga baru 4 bulan yang lalu mengarungi bahtera ru

RIP to Arafah

Pertanyaan hari ini: Sejak kapan bertemu dan akrab dengan St. Arafah Yusuf?. Sosok yang hari ini memenuhi beranda sosmed dan wajah serta senyumnya seolah menari-nari seharian ini. Saya tak tahu persis kapan pertama kali bertemu. satu hal yang kuingat adalah, saya pertama kali akrab dengan sosoknya saat kejadian di gambar ini. Yang kemudian diikuti dengan momen-momen lain. Dan kebanyakan adalah momen karena kira satu ikatan dalam organisasi Muhammadiyah, entah IPM atau di nasyiah. Saya ingin mengenang kembali momen di gambar ini. saat itu saya diundang membawakan materi dalam kegiatan IPM kota Makassar. Tempatnya tak lain adalah di Ta'mirul Masajid Jl. Banda. Tempat yang menyimpan banyak kenangan selama aktif di IPM. Saya lupa itu kegiatan apa. Namun, yang jelas ketika pagi menyapa keesokan harinya kami sempat bercerita di pelataran mesjid, tetapi entah bermula dari ide siapa kami pun menaiki menara mesjid. Sebelumnya, saya pernah naik ke menara ini bahkan pernah manjat ke ba

Untukmu yang Selalu Benar

Apakah kita selalu BENAR dan orang lain selalu SALAH?. Apakah orang lain tak berhak jadi BAIK dan kitalah yang selalu BAIK?. Adakah diantara kita bisa menjamin kita akan selalu BENAR dan BAIK?. Adakah diantara kita bisa memastikan orang lain tak pernah bisa berubah?. Rasanya terlalu naif jika kita hanya mendefenisikan BENAR dan BAIK hanya tuk DIRI SENDIRI dan melekatkan BURUK dan SALAH pada orang lain. Maka jangan terburu-buru menghakimi orang lain. Jangan begitu yakin memandang rendah orang lain. Yakin kita lebih baik? Yakin kita lebih taat? Yakin kita tak ada celahnya?. Terkadang kesalahan adalah jalan menuju KEBAIKAN. dan merasa benar menggiring pada KEBURUKAN. Kita tak bisa menjudge orang lain atas salah yang pernah dilakukan. Juga tak layak tuk ditertawai jika saat ini mereka jadi lebih baik. Bukan tugas kita mengukur NIAT dan KEIKHLASANNYA. Mereka salah lalu jadi benar itu lebih baik. Daripada kita yang merasa benar tetapi tak sadar masuk dalam perangkap kesalahan. Keadaan

Pada Akhirnya...

Duka negeri ini terus saja silih berganti. Belum hilang dari ingatan satu peristiwa, muncul peristiwa lain. Dan mau tidak mau yang mesti dilakukan adalah muhasabah. Ada apa dengan negeri ini?. Tak ada yang menginginkan musibah terjadi. Tak ada yang mendo’akan musibah akan mendatangi. Tetapi tak ada yang bisa mengelak dari musibah. Apakah musibah ini hanya sekedar bencana alam? Atau hanya sekedar kelalaian manusia?. Kalau hanya sekedar berfikir secara teoritis keduniaan, mungkin kita pun akan berargumen seperti itu. Beda halnya jika kita mencoba melihat dari kaca mata iman. Bahwa kejadian itu tidak lepas dari peringatan, ujian, atau bala’. Yang amnakah yang sedang menimpa? Wallahu’alam. Kita hanya diminta tuk mengoreksi diri.  Dengan banyaknya peristiwa yang tak segan-segan menelan banyak korban jiwa. Musibah danau Toba. Gempa di Lombok, Gempa dan tsunami sulteng, dan kini jatuhnya pesawat Lion Air. Manakah yang lebih mengerikan?. Kita yang di luar dari peristiwa ini mungkin bisa m

Dunia dan Harapan

Tiba di dunia fana ini Apa harapanmu sebenarnya? Menikmati kemewahan dengan gemerlapnya Akankah harapanmu terpenuhi? Di bawah hamparan langit biru Aku berdo'a Seperti itulah segala sesuatu yang ada di dunia ini Sebuah mimpi di dalam mimpi musim semi Tiba di dunia fana ini Apa harapanmu sebenarnya? Menikmati kemewahan dengan gemerlapnya Entah kau sedang tertawa atau sedang berbicara dengan angin Entah itu tenggelam dalam kemabukan Jika dapat melupakan semua permasalahan yang ada di dunia Akankah harapanmu terpenuhi? . (Battleship Island)

Angin Malam dan Rindu

Pada angin malam, bolehkah kutitip RINDU? Banyak yang kurindukan; suasana, tempat, kebiasaan, kesukaan, dan juga orang Bapak, saya rindu😢. Sungguh selalu sesak acap kali rindu padamu. Rindu pada yang masih ada di dunia meski sejauh apapun dan setidakmungkin apapun, tetap saja jatuh pada kata "mungkin". Tetapi bagaimana jika rindu pada yang telah tiada di dunia ini? 😢 Mengapa sering merindukanmu? entahlah, di kala hidupmu pun sering kali rindu hadir saat berada diperantauan. Bisa dibilang, saya memang dekat dengan bapak. Dan tiap kali akan balik ke rumah, yang kupikirkan adalah apa yang bisa kuberikan untuknya? Bapak... Semoga engkau baik-baik saja disana. Maafkan jika ada hari yang terlewati tanpa sebait do'a untukmu. Namun, apapun dari sudut rumah semua mengingatkan tentangmu. Bapak... saya butuh teman bercerita😢. Rindu... kenapa begitu sesak? .  #balandai111018   #rindu   #bapak

Dek Afi, yang Nyari Perhatian Siapa Sih?

Nih tulisannya bisa jadi senjata makan tuan sih. Jangan asal nyeplak dek. Ntar jadi boomerang sendiri. Ingat loh.. masyarakat belum lupa apa yg kau lakukan. Dan belum lupa segala kesalahanmu. Jangan ganggu ingatan tuk menghujatmu kembali. 1. Bunuh diri....?  Kamu aja kali dek pengen bunuh diri waktu banyak yang bully kemarin? 😅. Napa teriakin org apa yg dulu pernah pengen kamu lakukan. 2. Itu peraturan?.  Kalau itu peraturan dan MJ sudah tahu ya kali... pelatihnya suda ngasih tahu. Pelatihnya aja minta maaf. Logikanya begitu kan?. Kalau kau bilang itu aturan dan seharusx sudah tahu. Hanya nyari sensasi.. ya kali pelatihnya nggak mnta maaf dan kamu sama aja bilang MJ dan pelatihnya yg cari sensasi?. Bisa pertanggungjawabkan tuduhan itu?. Kamu aja kali yg nyari sensasi. Lagi nggak dianggap jadi nyari sensasi dengan cuitanmu. Sadar dek... orang belum lupa apa kesalahanmu. Apa perbuatanmu. Jangan membangkitkan kekesalan masyarakat dengan kembali membullymu. Ntar pengen bunuh

Slamat Jalan Prof. Jalal

Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun...   Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu... Insya Allah husnul khatimah.. semoga diampuni segala kesalahan dan kekhilafan, diterima segala amal ibadahnya. diberikan ganjaran syurga bersama dengan keluarganya. Slamat jalan prof. Jalaluddin Mulbar ... ilmu dan hikmah yang bapak berikan insya Allah akan kami ingat selalu     ************ Setelah sepekan kejadian gempa dan tsunami di Palu baru dapat kabar pasti tentang beliau. Berarti 7 hari beliau terperangkap di reruntuhan hotel Roa-roa. Ya Rabb... Siapa mahasiswa matematika yang tidak kenal beliau? Di masa saya kuliah, beliau mengampuh matakuliah sejarah matematika. Membosankan? sama sekali tidak. Justru matakuliah beliau yang masuk kategori matakuliah pilihan saat itu digemari oleh banyak mahasiswa. Bukan karena bapak mudah memberi nilai, tetapi karena beliau memang mengesankan memberikan kuliah. Tiap pertemuannya ada saja yang diperoleh pengetahuan tentang m

Bisakah tak Ber-euforia Politik Sementara Waktu?

Di tengah kepiluan masyarakat Sulteng beberapa hari ini, di beberapa sudut negeri ternyata tetap saja disibukkan dengan agenda politik. Wajar sih sebenarx dengan makin dekatnya pesta demokrasi. Tetapi ya mbok tetap peduli kenapa?. Sibuk membanggakan tim masing2. Dan yang lagi marak bahas drama RS. Sederhana saya, RS dengan dramanya silahkan diselesaikan dengan hukum. Lihat, dengar, dan terima kronologinya. Hanya saja dlm suasana fanatik politik sekarang justifikasi seolah tak mampan. Semua tentu tetap salah. Emang apa sih motif dari RS? Klw emang dia mau jd relawan tim "peace" nggak mungkin menciderai lewat kasus menggelikan begitu. Trus dia kenapa? Wallahu'alam. Lagi malas membahas panjang tentang politik. Klw bersalah silahkan diproses sesuai hukum. Kalau salah silahkan diakui. Dan kalau ada yang mengakui kesalahan silahkan diterima. Nggak perlu makin didramatisir sampai menyapuratakan orang dan persepsi pakai majas pars prototo. "Orang lain tidak selalu s

Hoax Tsunami Palopo

Jam 2 dini hari bangun ta'bangka. Pintu rumah digedor disuruh bangun karena air laut naik bede. Dengan kondisi panik yang kucari cuma jilbab dan bersedia lari. Tapi untungnya pintu depan terkunci jadi balik lagi ke kamar ngambil hp sambil berpikir ini apa? Bukanji lagi hoax?. Dan benar se kota palopo sudah heboh semua orang pada bahas tsunami. Grup juga ramai. Tapi dari keseluruhan disimpulkan kalau itu cuma hoax. Untung masih bisa berpikir baru lari juga . Ini berita hoax. Tapi tak ada salahnya tetap waspada. Dan paling penting kalau terjadi apa-apa, tetap pastikan diri dalam kondisi tepat baru lari. Harap teman-teman warga palopo tetap tenang... jangan cepat menelan hoax. Dan juga jangan mudah sebar hoax. Semoga Allah melindungi kita semua Palopo, 2 Oktober 2018, 02.00 a.m #YaAff