Again masih tentang #dilan. Tapi tenang, saya bukan pengamin kisah dilan. Baca story atau nonton filmx aja kagak. Minat juga kagak. Trus ngapain bahas dilan terus?. Nah ini yang perlu diluruskan dengan beberapa komentar orang yang nangkring bertanya dan mungkin memvonis ini itu.
"Kenapa sih ikutan bahas dilan?"
"Ikutan penggemar Dilan ya?"
"Kok ikutan meramaikan Dilan?. Kan kisah Dilan itu nggak bagus"
Perlu diingat bahwa salah satu kaidah dalam melawan sebuah arus adalah dengan ikut arusnya bukan melawan. Ikut gimana? Ya ikut dengan trendnya, bukan karena suka, atau meng-iya-kan sebagai sebuah kebaikan. Justru malah dengan trend itu, membolak pola pikir masyarakat yang "jangan sampai" terlena mengaminkan banyak pesan dari kisahnya.
Caranya gimana?. Ya cobalah ikut arus dengan juga menggunakan "subjek" itu tetapi dengan meluruskan. Atau memperbaiki stigma. Kalau aslinya dilan full kata gombal yang banyak bikin baper, maka jawablah itu. Luruskanlah itu. Pelintirlah.. otak-atiklah. Semoga dengan begitu akan ada pikiran dan hati yang bisa menerima dan terklik sadar. Karena kalau tidak, akan banyak yang terbawa arus gombalisme ala #dilan. Dan itu yang tidak diinginkan. Sangat merusak generasi muda. .
Kalau dengan mengikuti trend kita bisa menyampaikan nasehat dan merubah persepsi. Kenapa tidak?. Karena kalau dalam masa trend sekarang membahasnya, akan banyak yang akan membaca. Kalau seperti itu, juga bisa jadi ladang dakwah bagi kita. Isn't it?.
#janganantitrend #ikutiarustapiperbaiki
#dilantelahhijrah #dilan2018
#janganantitrend #ikutiarustapiperbaiki
#dilantelahhijrah #dilan2018
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar