Langsung ke konten utama

Ketika cinta diuji (Halal)

Cinta Yang Diuji (Suby-Ina)

Gemuruh mengguncang tautan cinta
Berdesah hati remuk redamkan rasa
Tatkala cinta diuji yang kuasa
Dapatkah kulalui semua cobaan
Berkecamuk beribu rasa didada
Tuhan Kuatkanku dengan cinta
Tak akan pernah sirna rasa cintaku
Kupertahankan hingga akhir hidupku
Walau halangan ujian yang menerpa
Tlah memberi jarak pada kita
Cinta yang diuji kan semakin indah
Disaat semua terlalui sudah
Kan bertambah dalam rasa cinta
Bersama kita selami karuniaNya

Sebuah makna mendalam yang tersirat dalam lirik lagu "Ketika Cinta Diuji". Bahwasannya cinta adalah suci yang terbingkai dalam sebuah perjuangan kehidupan. Semakin cinta di uji semakin kuat pula cinta tsbt. Cinta ibarat harmoni yang harumnya bisa dirasakan. Ketika ombak menghadang dan kesucian cinta dipertanyakan namun ketika kita paham akan esensi sebuah cinta adalah menjaga dan memperkuat insyaAllah ketika kita telah lolos dalam semua cobaan harumnya cinta akan kita rasakan. 

Cinta harusnya begini. Namun, perlu digarisbawahi bahwa cinta yang dimaksud adalah cinta yang halal. Ingat... CINTA HALAL. Jangan bangga dengan cinta semumu yang manis dan langgeng. Engkau tak tahu apa esok cinta itu benar menjadi milik kalian. Jangan bangga dengan cintamu yang kini membahagiakanmu, bisa jadi cinta itu hanya dipinjamkan sementara padamu dan di masa depan adalah milik orang lain. Jangan terlena dengan cintamu yang kau yakini akan kau bawa hingga ke pelaminan. Karena di setiap persimpangan jalan akan selalu ada kemungkinan dalam setiap ketidakhalalan yang masih melabeli cintamu. Apalagi dengan cintamu yang telah diawali dengan kebohongan dan dusta, jangan mimpi akan bisa kau pertahankan dan kau bawa hingga menjadi halal. Itu namanya mustahil dan bodoh. Juga bagaimanapun kondisi cintamu, jangan percaya!. Jika itu masih cinta semu. Cinta yang belum dihalalkan. Yang ada kamu harus siap kapan saja cintamu menjadi boomerang bagimu. Maka jangan coba-coba percaya pada manis cinta semu.

Cinta hakikatnya suci. Dan kesucian itu diikat dengan tali yang kuat. Yang punya pegangan. Adakah cinta semu yang punya pegangan?. Seberapa bahagiapun kau saat ini. Tak ada yang bisa menjamin. Dan tak ada ikatan yang membuat perasaan bertahan kala cintanya diuji. Ada ujian, ya pergi. Ada masalah ya pergi. Ada yang baru, ya menghampiri. Ada yang melenakan ya terlenakan.

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap