Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Senja di Enzym

(Mungkin) Ada banyak hal di dunia ini yang sering kita tolak hadir dalam hidup kita. (Mungkin) Ada banyak hal yang kadang ingin dijauhi. (Mungkin) Ada banyak hal yang disesali.Tetapi bukankah dari semua hal yang ingin kita hindari tetap saja ada hal membahagiakan terselip hadir?. Jika jalan kali ini kau benci, artinya semua hal yang telah terlalui pun engkau sesali?. Tiap hal ada jalannya. Tiap sesuatu ada pelajarannya. Dan mungkin tiap orang kita temui pun ada kisah melaluinya. Apakah semua hal perlu ditepis jauh-jauh?. Apakah tiap kenangan perlu dikubur dalam-dalam?. Jika alur hidup kali ini kita tak sukai, berarti (kau) pun menyesali semua orang yang telah (kau) temui selama ini. Take pic by: sarmila #senja #enzympalopo #teknikunanda #syukranforthisday

Tetaplah jadi Orang Baik

Salah satu tulisan yang sangat mengesankan ditulis oleh Syekh Thanthawi (Grand Syeikh Al Azhar Asy Syarif): كُلُّنَا اَشْخَاصٌ عَادِيٌّ فِى نَظْرِ مَنْ لاَ يَعْرِفُنَا Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yg tidak mengenal kita. وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا  Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita. ، وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita. وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا Kita adalah pribadi yg menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian. ، وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri. ، لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ، فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah lelah agar tampak baik di ma

Begini Ber-PKH

Nah.. kek gini yang jadi aktivitas tak terduga. Diminta kroscek ke rumah warga PKH. Hanya bermodalkan foto pintu rumahnya yang ada sticker rastra menelusuri lorong. Bayangkan sambil jalan sambil ngelirik pintu rumah orang Dengan siapa? Alone-lah. Mau sama siapa lagi  . Capek? Iyyalah. Secara menelusurinya jalan kaki . Kapok?. Keknya nggak deh. Soalx sampai nyasar ke pinggir empang dan pinggir laut gini. Masya Allah.. indah pemandangannya. Meski fotonya sendiri. Mungkin dah disangka nggak waras kalau ada yang melihat . Atau maybe disangka pengen bunuh diri karena berjalan seorang diri mnuju pinggir laut yang airnya pasang tanpa tedeng aling2 . Tak apalah.. kunikmati jalan ini. Namanya juga yaya. Kadang aneh dan kadang nekad . Dan pulangnya harus ber-FDS lagi . SEMANGAT.....    Kata pak korkot...   "Yaya, sayangi dulu dirimu terlebih dahulu baru sayangi orang lain. Baru sayangi KPM. Jangan malas makan" .  Nasehat tersering yang kudapatkan Lihatpemandangan cantik y

Konde, Kidung, dan Kebaya

Awalnya nggak ngeh, orang kenapa pada bahas konde?. Tapi karena penasaran jd nyari sana-sini. Hm... ternyata begitu ya?. Penggiringan opini lagi. Rasanya logika kita semua pada jalan deh. Kok nasionalisme masih harus diukur dengan konde, kidung, dan kebaya?. Sehebat apapun sebuah budaya, kalau nggak sesuai sama syariat, apakah mesti diikuti?. "Pengen membudayakan syari'at atau mensyari'atkan budaya?". Secinta bagaimanapun kau maksud dirimu, nggak mungkin kan berkonde biar di rumah?. Senasionalis apapun dirimu, nggak pake kebaya tiap hari kan kemana2?. Seindonesia apapundirimu menurutmu, telinganya nggak dengar kidung melulu kan? Jika nasionalisme dan toleransi disematkan hanya bagi mereka yang berkonde, berkebaya, dan berkidung. Trus mau di depak dari indonesia ya?.  Tapi kalau seorang hamba yang ngakunya muslim dan sejak dalamrahim telah mengikrarkan diri menjadikan Allah sebagai Rabb-nya, rela dengan segala syari'at agamanya, tetapi ketika d