Langsung ke konten utama

Ketika Perempuan Menangis


Ketika wanita menangis, bukan berarti dia mengeluarkan senjata terampuhnya. Melainkan dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya. Ketika wanita menangis, Bukan berarti dia tidak berusaha menahannya. Melainkan karena tembok pertahanannya sudah tak mampu lagi membendung air mata. Ketika wanita menangis, bukan berarti dia ingin terlihat lemah. Melainkan karena dia sudah tidak sanggup lagi berpura-pura kuat. Mengapa wanita menangis?. Karena wanita juga seorang manusia yang memiliki hati dan perasaan. Hati dan perasaan yang harus dimengerti dan dijaga. Kami tidak menuntut banyak, kecuali pengertian. Kadang kami terlihat manja, banyak maunya. Atau mungkin di mata laki-laki seperti kalian kami ini hanyalah makhluk yang menyusahkan. Tapi ketahuilah, kami masih berdiri tegar meski kalian telah menghantam hati kami dengan rasa sakit yang mendera. Kami masih tetap menjadi orang yang sama ketika kalian pergi dan menghindar lantas datang kembali membawa asa. Meski kami terlihat tidak peduli, Meski kami terlihat mengacuhkan. Tapi percayalah jauh di lubuk hati kami, kami mempunyai sejuta do’a untuk kalian.

Mengapa Perempuan mudah menangis?. Memangnya kenapa harus menangis? cengengkah?. Atau apakah airmatanya hanya tipuan?. Atau hanya cari perhatian?. Atau hanya menyusahkan? atau hanya mengganggu?. Ketahuilah.. bahwa airmata bagi perempuan bukan hanya sekedar tetesan air keluar dari kelopak matanya, tetapi saat itu dia sedang berjuang. Berjuang menahan segala yang membuncah di hatinya. Menahan agar ia bisa melinierkan perasaannya. Dan berjuang menggunakan senjatanya. Sebab, jika air matanya yang tertumpah telah usai membanjiri, tunggulah dia akan tertawa kembali dan bangkit kembali. Dia akan tetap tersenyum padamu. Wajahnya akan kembali seperti sedia kala. dan tangannya tetap saja terulur, tetapi tahukah di dalam hatinya seperti apa?. perempuan amat pandai menyembunyikan kebenaran. Ia pun pandai membuat orang yakin dia baik-baik saja. Dan dia masih juga baik padamu, bahkan seolah kemarin itu tak pernah ada. 

Perempuan seperti itu, dia mudah memaafkan. Dia mudah memberi senyuman. Dia mudah meyakinkan. Karena setelah airmata selalu ada senyumannya. Hanya saja yang perlu diingat, bahwa "Al Mar'atu Kal Mir'ah". Pikirkanlah... renungilah.. jika hatimu masih bisa merenung. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap