Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Karena Kedudukan

Orang banyak yang membanggakan kedudukan padahal kedudukan itu rendah, Selalu di bawah. Kalau Allah berkehendak mudah bagi-Nya membolak-balik. Firman Allah dalam Al-Qur'an surah Ali-Imran ayat 26: قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):26 - Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ini juga belum kelar. dalam list waiting hehhe...

Mengapa Harus Sabar

SABAR…. itu mudah diucapkan tapi sulit diaplikasikan. Terkadang kita telah berusaha dengan semampu yang kita bisa untuk melakukannya. Tetapi lagi-lagi (katanya) sabar ada batasnya. Iya, memang mudah menyuruh orang bersabar atas apa yang sedang dialami, tetapi tidak bagi dia, acapkali amarah yang meletup-letup selalu ingin ditumpahkan. Dan uneg-uneg yang memenuhi kepala ingin disampaikan. Adalah perjuangan besar untuk sampai pada level sabar. Semua orang bisa berkata sabar, tapi tak semua bisa benar-benar sabar.  Mengapa harus sabar?. Bukankah jika sabar seringkali alam pikiran merasa kita diinjak-injak, tidak dihargai, dan kita merasa bodoh terus saja diam, mendiami, dan tak melakukan apapun?. Bisa jadi perjalanan sebentar lagi sampai pada gerbang kesabaran, kondisi dan provokasi dirilah yang membuyarkan semuanya. Apasih yang bisa diraih dengan sabar? Bukannya malah kita Nampak gampangan? Tidakkah kita terlihat bodoh, mudah diinjak-injak?. Bukankan kita tampak tak berdaya?. Tida

Membedah "Perempuan"

Makhluk unik yang diciptakan oleh Allah dialah perempuan. Saking uniknya, menghadapi makhluk yang satu ini perlu kehati-hatian. Ia ibarat tulang rusuk yang bengkok. Dipaksa untuk lurus akan patah, namun jika dibiarkan akan terus saja bengkok. Wah.. benar-benar perlu mengetahui bagaimana karakteristik makhluk yang satu ini. Meski kita tahu bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan porsi yang adil, tetapi antara keduanya keadilan yang diberikan dengan kelebihan dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Laki-laki dengan kewajibannya menjadi Qawwam bagi perempuan, olehnya dilengkapi dengan kelebihan fisik yang diberikan. Mereka diberika kekuatan fisik yang lebih untuk menunaikan kewajibannya sebagai qawwam. Sedangkan perempuan sebagai makhluk yang di”qawwam” memiliki kelebihan dari sisi sifatnya yang lemah lembut dan penyayang. Begitulah dunia ini diatur sedemikian rupa agar kedua makhluk ini bisa menjalani roda kehidupan. Sebagaimana diatas disebutkan bahwa perempuan a

Mencintai Ketinggian

Mirip judul lagunya Anandito Dwis yang dah diremake sama Anisa Rahma ya?. Hahaha... Tetapi nggak ada kaitannya kok. Ini tentang saya yang ditertawai oleh teman karena kepengen banget pergi rekreasi di ketinggian. Sampai ngajak sana-sini tuk pergi sekedar cari udara segar. Emang lagi butuh piknik, hanya saja nggak ada orang yang bisa diajak. Kakak? mana mungkin dengan segala kesibukannya. Adik? lebih-lebih lagi. Jadinya ngajak orang lain. Ditawarkan tempat yang dekat, tetapi semuanya berkaitan dengan air: laut, sungai, pelabuhan. Ahh.. saya butuh suasana lain. Saya maunya di gunung. Di tempat ketinggian. Pokoknya harus tempat ketinggian. Saya suka. Dan kepengen banget. Sampai dibercandai "kalau mau tempat ketinggian, ke rumahnya saja si A, disana sudah dataran tinggi trus panjat pohon wkwkwkwk :D ". Ngenes juga... tapi sampai mikir juga, iyya yah. Mungkin saya mesti nyari pohon yang tinggi trus manjat tuh pohon, supaya keinginan saya terkabul. Bisa berada di ketinggian. Aneh.

Perihal Rasa

Perihal rasa, kadang aku tak tahu bagaimana cara merubahnya menjadi kata perkata dalam aksara. Tapi langit berbeda, aku hanya perlu memandanginya tanpa berkata. Lalu pulang dengan perasaan lega.  #EEP Rasa adalah sebuah term yang terkadang lebih nyaman untuk tidak didefenisikan dengan kata-kata. Mengapa?. Karena Rasa itu lebih bermakna tanpa melalui lisan. Yang memahaminya lebih adalah hati. wajarlah ketika sebuah rasa didefenisikan lewat kata-kata justru maknanya kurang pas. Ada bagian yang tidak sempurna tersampaikan. Meski begitu, titah langit menanggapi rasa beda. Bagaimana pun rasa membuncah dalam dada, langit tetap saja memandang rasa sebagai sebuah term yang mutlak. Tak memandang rasa telah berteman lama, atau telah merasa tak sanggup, atau mengklaim kepemilikan. Langit tetap saja punya kunci jawaban atas semua judgement yang telah kita labeli. Mau menerima atau tidak, langit tetap saja bertitah. Langit tetap saja punya choice tersendiri. Bisa jadi jawabannya sama denga

mEMBERCANDAI hATI

Membercandai hati itu... Kala engkau tertawa dengan bahagianya, menganggap yang kau ucapkan adalah sebuah lelucon tetapi yang di hadapanmu malah mesti berusaha keras terlihat tersenyum meski sebenarnya mereka juga ingin berteriak. bahwa candamu tidaklah lucu. Bahwa candamu adalah garing. Bahwa candamu sebenarnya menyakitkan. Kau tahu? Tak semua yang kita anggap canda juga adalah canda bagi orang lain. Tak semua keisengan adalah nyaman untuk orang lain. Tak semua senyum benar adalah senyum.  Membercandai hati itu... Kala aku sibuk bercerita padamu. Dengan semangat menumpahkan segala pikiran. segala masalah. Segala kesusahan. segala kesedihan. bahkan segala kesenanganku. Tetapi kau malah asyik bercengkrama dengan layar di hadapanmu. dengan semangat kujadikan dirimu tempat bagiku bercerita berharap engkau bahagia mendapatiku berkisah dengan lancarnya. Tetapi kayaknya dunia maya bagimu lebih asyik ketimbang dunia nyata di hadapanmu. Tahukah bahwa kau telah kupilih menjadi temapt ba

FDS Modul Keuangan Sesi 1

Ketika lebur telah meninabobokkan, tidak hal dengan pdp PKH. Meski libur nasional belum usai, tanggungjawab tetap harus dilaksankan. FDS menanti. Kali ini bukan lagi membahas bagaimana mendidik dan mengasuh anak. Tetapi membahas tentang keuangan. Tepat sekali momentnya selesai lebaran yang katanya masalah timbul adalah “habis lebaran terbitlah kanker”. Ini sudah penyakit tahunan kala lebaran berlalu. Apa penyebabnya?. Karena slama ini kita terlalu asyik mengeluarkan uang pada hal yang bukan sifatnya kebutuhan tetapi sifatnya keinginan. Dan tetaplah FDS modul keuangan sesi 1 membahas ini. Sesi 1 akan membahas 3 hal: bagaimana mengatur pendapatan dan pengeluaran, bagaimana membedakan antara kebutuhan dan keinginan untuk mengatur anggaran, dan bagaimana mengendalikan pengeluaran. Wuih…. Ini materi yang luar biasa. Jika KPM bisa melaksanakan isi materi, bisalah membantu dalam mengatasi masalah keuangan. Pada awalnya khawatir sesi ini KPM akan ngantuk dan bosan. Tetapi kenyataannya b

Ied yang Makin Miris

Jika sebelumnya sudah cuap-cuap tentang kebiasaan orang jaman now kalau lagi tarawihan, kali ini mau mencuit aktivitas hari Ied. Buat tulisan begini sebenarnya bukan berarti saya pribadi telah luput dari kemirisan itu. Atau telah bebas sensor dari segala kelebayan. (Mungkin) saya pernah melakukannya, tetapi semoga nggak selebay yang saya tuliskan. tulisan ini mencoba mengkritisi fenomena yang nampak sebagai bahan nasehat, tetapi utamanya untuk saya pribadi. Lebaran, hari bahagia bagi ummat islam. betapa tidak, inilah hari kemenangan setelah sebulan berlatih menjadi pribadi yang lebih baik dengan menahan diri, menahan nafsu, menahan keinginan melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah bahkan yang dihalalkan oleh Allah seperti makan untuk memberi pelajaran supaya bisa turut merasakan kesusahan orang lain. Seperti biasa yang namanya hari kemenangan tentu euforianya juga luar biasa. Penyambutannya juga akan luar biasa. semua akan berusaha tampil perfect, mulai dari rumah dengan s

Ramadhan Pertama Tanpa Bapak

15 Juni 2018. Lebaran Idul Fitri 1439 H. Saat dimana kata maaf bertebaran, dan foto kebahagiaan berserakan. Namun, Ketika kebanyakan orang memposting kebahagiaan bersama keluarga. Saya satupun ngambil pic hari ini, tidak. Sejak semalam rasanya kelu mengingat satu sosok yang tak hadir hari ini. Sosok yang tiap lebaran akan kucari untuk kusalami. Sosok yang sejak semalam semua kebaikannya berkelebat hebat. Sosok yang semalam sukses mencipta sunyi dan menggelar pentas air mata kala kesibukan melakukan aktivitas tahunan menjelang lebaran. Bukan hanya saya, ibu pun sama. Kutahu, diapun rindu. Bapak... saya rindu . Rindu engkau hadir disini. Rindu melihatmu berpeci, bersarung dan berbaju koko. Bapak... apakah engkau baik-baik saja di alam sana?. Semoga Allah senantiasa merahmatimu. Memberikan rahman dan rahim-Nya padamu. Bapak... saya rindu ingin menjabat tanganmu. Ingin melihatmu. Ingin melaksanakan permintaanmu membuatkan secangkir kopi. atau  bertanya apakah ada air panas?. Ataukah

Tertawa Lepas

Kapan terakhir tertawa lepas?. Iyya... adakalanya kita mesti tertawa dengan lepas tanpa beban. Tawa yang sungguh tidak menghiraukan orang terheran2 melihat kita yang seolah sangat menikmati tawa. Tak mengapa sesekali melupakan "jaim" dengan tertawa. Tak mengapa melupakan sejenak beban yang mungkin menghimpit. Tak mengapa pun melapisi kesedihan dengan derai tawa. Dan tentu sudah seharusnya menyelingi hidup dengan tawa atas sibuk yang begitu setia menjamu tiap harinya. Semalam  adalah saat benar2 tertawa lepas. Bahkan rasanya belum move on klw ingat kejadian semalam. Saat workshop kefasilitatoran PFP1 IPM kota Palopo dengan metode roleplay. Sy masih sering ketawa sendiri mengingat: "full memory", "tidur ala thoriq", dan olah sukma "COCONUT" yang kata peserta makin lama makin bikin tua. Belum lagi si kelinci dan rumah yang kadang bingung mau lari kemana  😂 😅 😃 😆 . Ahh... syukran untuk semua moment itu. Bahkan dengan hal sekecil itu kita

Apa yang Kau Risaukan Shalehah?

Menjadi seorang perempuan, apa sih yang membanggakan?. Ini bukan pertanyaan mengandung kesinisan loh ya. Karena saya pun seorang perempuan. Mungkin kita akan berkata bahwa yang membanggakan adalah fisik yang dianugrahi oleh Allah dalam keadaan sebaik-baik fisik. Perempuanlah yang dianugrahi kecantikan, paras yang menarik, tubuh yang gemulai, suara yang merdu, serta perasaan yang lebih dominan yang dimilikinya. Atau mungkin yang membanggakan adalah ketika hidup dengan layak, dengan kelebihan dunia yang dimiliki, berupa harta, pasangan yang setia, berkecukupan, handsome, dll. Apalagi dilengkapi dengan buah hati yang lucu, cerdas, membanggakan, sehat, dan sholeh/sholehah. Apalagi yang perlu dicari dan dikejar?.  Lalu apa yang membuat seorang  perempuan terjatuh dan terpuruk?. Jawabannya adalah kebalikan dari yang membanggakan di atas. bisa karena merasa fisik kurang dibanding perempuan sekitarnya, merasa jelek sendiri, atau merasa dihina oleh setiap pandangan yang melihatnya. Atau ka

Tarawih, Filosofi dan Penyikapannya

Ramadhan adalah bulan penuh kegembiraan bagi ummat islam. Bagaimana tidak, bulan ini mempunyai banyak keistimewaan, diantaranya adalah amalan dilipatgandakan, dosa-dosa diampuni, dan adanya malam lailatul qadr. Dan ada aktivitas yang adanya cuma di bulan ini adalah shalat tarawih. Sampai sekarang masih ada yang belum bisa membedakan apa sih beda antara shalat tarawih, shalat lail, dan shalat tahajjud. Namun tulisan ini bukan mengulas tentang fiqh shalatbtersebut. Yang jelas shalat tarawih adalah sebutan shalat lail yang khusus dilakukan di bulan ramadhan. Nah loh, memang istimewa kan?. Berbicara shalat tarawih, ada beberapa type orang yang akan kita temui. Inilah yang akan disentil dalam tulisan kali ini. Type pertama:  Yang semangatnya menggebu ke masjid pas ramadhan saja. Tipe ini mendadak menjadi pribadi yang beda. Tarawih menjadi rutinitas yang tak boleh ketinggalan. Semua part dalam shalat tarawih tidak terlewatkan sedikitpun. Salahkah?. Ahh.. jangan terburu-buru mengk