Pernah merasakan cinta? tentulah pernah bukan? selama masih jadi manusia normal. Salahkah?. Ya nggaklah. Cinta adalah anugerah, nggak ada yang bisa menampik ketika rasa itu hadir dan menyentil pelan. Rasa nggak pernah salah dan bohong, penyampai rasalah yang terkadang salah. Salah dalam menjadikannya alasan untuk berbuat jahat atasnya. Dan caranya pulalah yang membuat rasa itu menjadi candu dan racun. Tak lagi indah seindah dugaannya. Tak lagi menentramkan seperti hayalannya. Tetapi itulah cinta. Cinta itu bukan Matematika. Tak butuh logika. Tak butuh aksioma. Dan juga terkadang ada yang tak bisa dibuktikan. (pun) ada yang tak terdefenisi. (Pula) ada yang tak terhingga. Karena ia bukanlah matematika, maka cinta akan ada saja keluar dari koridor logika manusia. Idealnya, cinta akan selalu bisa menerima dan bertahan. Tetapi nyatanya tak selalu begitu. Kali ini akan berucap "menerima apa adanya", kelak akan berkata "apa yang kau punya". Sekarang berkata "ma
Mengukir sejarah dengan pena. Membentuk peradaban dengan ide. Tinggalkanlah jejak dan mimpimu dengan tulisan. Dengan begitu, benar bahwa engkau pernah ada.