Langsung ke konten utama

Kisah Anandito Dwis dan Anisa Rahma

Ahad, 16 September 2018. Kayaknya akan tercatat kembali sebagai hari patah hati dan baper nasional. Memang tak seperti Raisa atau siapa tuh artis internasional yang melangsungkan pernikahan. Ini lebih ke yang singlelillah dan jomblo fisabilillah yang yang baper. Why?. Yang mengikuti perkembangan hijrah salah satu anggota girlband "Anisa Rahma" mungkin tahu. Atau bukan pengikut info artis tetapi menjadi penyuka karya-karya Kang Abay dalam akun youtube atau instagram "Teladan Cinta" dan "singlelillah" Project, tentu tahu kisah ini. Dan.... ini kan sama aja dengan projeck kang Abay sebelumnya. Hanya yang berubah adalah cerita dan juga pemerannya. Namun siapa sangka kalau kisah dalam film pendek ini berujung pada kenyataan di dunia nyata.

Adalah antara Anandito Dwis dan ANisa Rahma. Siapa yang tak mengenal keduanya?. Anandito Dwis adalah seorang singer dan anggota band lagu-lahu religius zaman milenial. Sejak garapan film pendek pertama dengan tema "Cinta Positif" oleh kang Abay, dia telah dipinang sebagai lead man dalam cerita. Cerotanya tentang dia yang diam-diam menyukai seorang wanita namun tak pernah mengungkapkan rasa, kemudian pergi merantau menuntut ilmu. Di perantauan memiliki teman yang ternyata diam-diam menyukainya. Dengan berbekal keberanian sang akhwat memberanikan diri menawarkan diri, namun sang ikhwan memilih menolak hingga balik ke Tanah air mencari kembali jejak akhwat yang dulu ia sukai. Disini cerita antara "mempertahankan rasa" dan "mengikhlaskan rasa". Dua sisi yang bagaimana pun akan ada di dunia nyata. Jika kita melakukan yang satu, harus merelakan yang lainnya. kira-kira begitulah kisah di project tersebut yang sukses membuat nama Anandito Dwis terkenal.

Lalu Anisa Rahma?. Mungkin jarang yang nggak kenal. Gadis manis nan cantik dan makin anggun ini, sejak bergabung di girlband Cerrybelle, dia menjadi salah satu fikus mata. Mungkin karena pribadinya yang memang murah senyum dan baik. Hingga terkadang grupnya lebih identik dengan dia. Kemudian dunia entertainment dikejutkan dengan penampilan barunya yang mulai hijrah dan berhijab. Pujian pun semakin banyak menyapanya. Wajar sih, dengan mengubah 180 derajat penampilan sebagai seorang artis, tentu akan banyak yang dia korbankan. Tetapi dia pun yakin bahwa apa yang dikorbankan di jalan Allah, kelak akan diberikan kebaikan lain yang jauh leboh baik oleh Allah. Nah bener kan?. Setelah berkhidmat hijrah, bukan malah sepi dari tawaran job sebagai entertain, justru makin banyak. Tentu dengan wujud yang berbeda. Mulai dari endirse pakaian muslimah, endorse jilbab, Travel umrah dan haji, seminar-seminar islami, tampilan musikal islami, dsb. Dan akhirnya dipinang oleh kang Abay untuk project film pendek keduanya yang bertajuk "singlelillah". Diapun dipasangkan dengan Anandito Dwis, lead man di project pertama. 

Menurut berita yang tersebar, Mereka pertama kali bertemu di seminar pranikah "Teladan Rasul" dan "Teladan Cinta" di gedung Sucofindo Jakarta. Dimana keduanya diundang sebagai pembicara. Katanya sih mereka masih bertemu masih pada segan dan malu (bukankah emang begitu kalau ikhwan dan akhwat baru ketemu yak? :D ). Setelahnya mereka berdua diajak bergabung oleh kang Abay dalam project. Mereka pun syuting pertama kali dalam first project bertajuk "singlelillah". Dan ternyata beberapa pekan setelahnya, di bulan April tanggal 15 Anandito Dwis menyampaikan ke Kang Abay bahwa ia berniat ta'aruf dengan Anisa Rahma. Masya Allah.. begini ikhwan yang baik. Nggak memberi banyak janji, langsung berani menawarkan tuk ta'aruf. Berani berkata dan berani memperjuangkan (hei.. yaya, kamu out of the box hahaa...). Lanjut... Esoknya Annisa setelah memperbincangkan dengan ibunya, dia pun menerima niat baik Dito untuk ta'aruf. Ternyata....

Dan part kedua bertajuk "Mencintai Kehilangan" partt ketiga "Ta'aruf", dan part keempat "khitbah" berjalan begitu saja membuat para pemirsanya larut dan baper. Hingga banyak yang iseng bilang kalau saja ini nyata. atau ada yang bilang, semoga ini nyata. Juga ada yang komentar, kok kayak nyata sih, wajahnya kok mirip, kenapa nggak di-nyata-kan aja?. Tahu tidak, komentar-komentar itu meluncur saja, tanpa tahu bahwa di balik smeua itu, ternyata beneran mereka sedang ta'aruf. tetapi siapa yang tahu?. Mungkin hanya segelintir orang, yang emang dekat dengan keduanya. Tetapi pemirsa yang lain, tidak tahu akan hal ini. Bahwa ternayata part-part dalam project ini timingnya hampir sama saja dengan timing di dunia nyata mereka. Karena setelah 3 bulan berta'aruf, Anandito pun meminang Anisa di bulan Juli. Pernah sih ada yang bocor membahas pernikahan Anisa Rahma, tetapi belum ada yang membocorkan kalau dengan Dito, atau dengan sesama pemeran singlelillah project. Bahkan kang Abay selaku "mak comblang" keduanya sama sekali tak pernah komentar, membahas, menyebarkan tentang semua itu. Masya Allah, part-part yang benar-benar terjaga.

Akhirnya, bulan September dirilislah part keempat project Singlelillah bertajuk "khitbah", disitu kalau dilihat-lihat sih emang kayak beneran acara khitbah. Senyum yang merekah, pemaknaan, dan juga nuansanya menunjukkan kalau semua itu nyata, bukan skenario. tetapi siapa yang tahu?. Setelah beberapa hari pasca keluarnya project tersebut, keluar pulalah pengumuman dari kedua belah pihak, Annisa dan Dito bahwa keduanya akan melangsungkan pernikahan tanggal 16 September 2018. Allahu Akbar... Benar-benar membuat kaget, bahkan banyak yang menyangka cuma skenario fil aja. Cuma kelanjutan project singlelillah aja yang emang akan bertajuk "Nikah". tetapi disitu di undangannya bukan lagi nama Alik dan Nisa pemeran singlelillah project, tetapi Dito dan Nisa. Artinya ini nyata, bukan dumay. Ucapan bahagia, kaget, baper, iri, nggak percaya, pun berdatangan. ada yang berkata bahwa "emang feelingnya mereka berdua jangan-jangan jodoh beneran" dengan melihat kechimestrian mereka. Ada yang bersyukur do'a mereka sebagai mengikut karya project diijabah oleh Allah. Ada yang bilang "ah, ini mah cuma film kan?". Ada yang langsung ngasih ucapan "selamat dan turut bahagia". Pokoknya setelah berita itu dikeluarkan, medsos pun mulai ramai. Sosok Anandito Dwis yang bagi kalangan orang bukan penggiat dan penggemar lagu silami, mendadak cari tahu, who is Anandito?. Orang yang beruntung banget mendapatkan sosok Nisa yang udah cantik, lembut, baik, udah berhijrah, pokoknya dnegan segala kelebihannya. 

Dan.... pemirsa pun makin baper dan iri. Apalagi para singlelillah dan jomblo fisabilillah. Ramai ucapan, "mau dong kek gitu juga". Benar.. sungguh indah kisah mereka berdua. Awalnya hanya berupa skenario manusia bernama kang Abay, tetapi siapa yang tahu kalau skenario itu ternyata sama dengan skenario yang dituliskan oleh sang Maha Sutradara, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bukankah memang jalan hidup manusia tak ada yang bisa menebak?. Sebaik apapun kita merencanakan. Sebaik apapun kita menjaga. Manusia hanya bisa merencanakan skenario lalu berdo'a. yang akan mengijabah apakah skenario itu sejalan dengan skenario sang maha Penentu adalah DIA. Maka jangan terlalu berharap pada manusia. Jangan terlalu yakin dengan skenario kita. Jangan begitu bangga dengan harapan dari manusia. Bukan kita penentua akhir perjalanan. Bukan skenario kita yang akan kita perankan. namun yakinlah, tak ada yang tak mungkin bagi Allah. Olehnya, selalu "ada kemungkinan dalam cinta".
Selalu ada kebetulan dalam cinta. Yang disajikan dengan apik oleh semesta. Melalui skenario yang dibuat sang maha sutradara. Semua cerita sesak dan indah itu bermula. Ketika DIA mempertemukan untuk memisahkan. Ketika DIA memisahkan untuk mempertemukan. Maka hati yang selalu berdo'alah yang akan mampu menyalakan harapan. Maka hati yang berharap dalam kepasrahanlah yang layak meminta untuk dipersatukan

Selamat berbahagia Anandito Dwis dan Anisa Rahma. Semoga bahagia dunia dan akhirat menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah. #DitoNisa #AlikNisa #SinglelillahProject #AllahProject #CintaPositif #TeladanCinta #TeladanRasul #PernikahanImpian #Weddingparty

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap