Senja terakhir 2019 bersama para kurcaci. Tapi masih kurang banyak. Bukan jalan-jalan ke luar negeri. Bukan pulang kampung (karena emang sudah di kampung), bukan di tempat wisata. Hanya di depan rumah. menyisiri pohon rambutan dengan buah yang belum begitu matang sambil grufie bersama para kurcaci (sebutan tuk ponakan, red). Ah, biarlah orang dengan kehebohannya lepas-sambut tahun. Kami hanya cukup bahagia dengan sederhana, Makan rambutan yang belum begitu matang. Ini senja terakhir di tahun ini. guratan merah disana tetap sama, Tak ada yang mampu melukiskan perih sejelas senja kepada malam. Bahwa ia siap untuk dilupakan
Mengukir sejarah dengan pena. Membentuk peradaban dengan ide. Tinggalkanlah jejak dan mimpimu dengan tulisan. Dengan begitu, benar bahwa engkau pernah ada.