Menyibukkan diri, bukan berarti harus melupa bahwa diri pun perlu sesekali dihadiahi. Tetapi hadiah terbaik saat ini memang adalah sibuk. Dengannya fikiran akan beresonansi menyeimbangkan setiap nada yang ada. Kadang fluktuasi itu menyentil ego tuk menaikkan volume suara, atau mungkin mengalirkan derai. Wajarlah, semua adalah ritme hidup Ada mantra yang selalu ampuh tuk diucapkan: ﻻ تغضب ولك الجنة Sibuk adalah variabel nyaman bagi mereka yang lelah berdebat dengan alur pikiran diri. Bukankah memang kita diperintahkan untuk berlomba berlelah-lelah di dunia ini?. Kala satu urusan selesai, maka segeralah menuju urusan lainnya. Pemburu dunia? Iya, kalau materi atau jabatan, atau penghargaan yang dikejar. Tetapi lelah bukan hanya pada dimensi itu. Apapun sibukmu. Seberapa besar lelahmu. Semoga semua karena Lillah. Dan semoga tidaklah sia-sia. Karena yang lebih merugi dari tak punya lelah adalah mereka yang capek berlelah-lelah tetapi tak mendapatkan apapun selain dahaga
Mengukir sejarah dengan pena. Membentuk peradaban dengan ide. Tinggalkanlah jejak dan mimpimu dengan tulisan. Dengan begitu, benar bahwa engkau pernah ada.