Tak ada satupun diantara kita bisa memilih dan memilah takdir hidup. Adakah yang bisa memilih akan lahir dari keluarga yang bagaimana? Adakah yang bjsa memilih lahir di tempat mana? Negara mana? Adapulakah mereka yang cacat secara fisik dan mental pernah meminta tuk dilahirkan seperti itu? Atau adakah yang bisa memilih lahir dengan fisik yang bagaimana?. Pengen mancung, pengen putih, pengen semampai, pengen keturunan bangsa apa, bahkan memilih jenis rambut yang bagaimana. Bisakah?
Sebagaimana semua ketetapan itu tak bisa dipilih dan dipilah, otomatis tiap kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Adakah yang sempurna?. Rasanya tak ada. Ingatlah, Ada ketetapan yang memang given, tak bisa dipilih. Namun ada ketetapan yang masih bisa diusahakan.
Jika kita mengaminkan bahwa tiap kita adalah bagian yang punya kekurangan, sama halnya dengan orang lain yang tidak bisa memilih dan memilah ketetapan dari hidupnya. Lalu kenapa?. Pahami bahwa kita adalah individu yang disempurnakan oleh kesyukuran dari ketidaksempurnaan yang dimiliki. Berhentilah mengolok apa yang jadi ketetapan hidup seseorang. Karena kita paham, tak ada yang pernah memilih dan memilah semua itu.
Jangan menjudge diri lebih sempurna. Karena bisa jadi ada kekurangan kita yang luput dari penglihatan kasat mata kita sendiri. Terkadang ketidaksempurnaan orang lain adalah bahan senyuman bagi kita tetapi sebenarnya jadi bahan derai bagi orang lain. Bahkan jika semua kita punya opsi pilihan dan pilahan, tentu ia akan memilih yang terbaik menurut standar dia, tetapi apakah sudah tentu menyenangkan semua penglihatan orang lain?. Belum tentu juga kan?. So what...?
"Be careful with your words, they can only forgiven not forgotten"#notestoday #remember #refleksi #ilustrasi #words #smile
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar