Kali ini pengen bercerita tentang pesanan foto. Di IG saya berteman dengan beberapa siswa yang dulunya pernah saya ajar. Ceritanya saya dulu pernah jadi cikgu di Makassar di salah satu sekolah elit di Makassar. Entah dianya masih ingat apa kagak, yang jelas saya masih sangat kenal dia. Termasuk salah satu siswa yang terbilang pintar di antara teman-temannya. Tahun lalu, dia terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam agenda pertukaran pelajar ke luar negeri. negara penempatannya adalah Polandia. Jujur secara detail, saya nggak tahu Polandia itu seperti apa. Yang bisa kuterka adalah negara tersebut masuk dalam benua eropa. terlihat dari penampakan orang-orang di postingan instagramnya, juga dari perjalanan yang ia lakukan yang selalu muter-muter negara-negara eropa. Ya kan, negara di eropa itu nggak begitu luas, dan antar negara sering bepergiannya cuma pakai kereta dan sejenisnya.
Pekan lalu, ia memposting perjalanannya menuju kota budaya dunia, Paris. Masya Allah, pemandangan kotanya benar-benar eksotis, khas gaya Eropa. Wajarlah kalau Paris menjadi kota tujuan banyak orang memanjakan mata. Dan salah satu icon kota tersebut adalah menara Eifel. Melihat postingan itu, jadi takjub sendiri dan serasa saya pun berada di sana. Hingga muncul keinginan tuk dm. Cuma masih mikir, kira-kira dibalas nggak ya? atau ragu dibilang alay atau apalah :D. Soalnya saya pengen DM minta difotoin nama disana. Atau paling tidak nulis nama gue disana trus difotoin, gitu nah... Akhirnya modal nekad, saya pun dm juga. Walhasil dibalas pemirsa. meski bukan hari itu tapi keesokan harinya. Tapi... katanya :"yahhhh.... saya sudah nggak di Paris. Sudah balik ke Polandia. Insya ALlah tanggal 30 sudah balik ke Makassar". Saya pun membalas: never mind. Cuma iseng aja, kali aja dengan nama lebih dahulu nyampe disana, kelak bisa traveling kesana beneran". Terus dia balas lagi : "atau tak apakah kalau bukan di Paris?. Gue pun langsung bales :"iya nggak apa-apa. Paling tidak nama bisa ada di negara orang dulu hehehe....
Dua hari berlalu, nggak ada kabar sama sekali. sering bolak-balik cek message di IG tapi belom ada. Yah, sudahlah maybe dia lagi sibuk. Mungkin persiapan balik ke tanah air. Dan hari ketiga, saat pagi buka IG, ada pesan darinya. Nggak langsung cek sih, khawatir kecewa. Nunggu agak siang baru buka dm (siapin hati dulu hehehe). Dan...... alhamdulillah, dia ngirim sebuah foto yang ada namaku tertera disitu. bahagia banget.... namun kemudian mikir, kok tertulis Paris? loh bukannya dia sudah Polandia?. Saya pun balas message-nya: "btw, kok nulisnya di Paris? bukannya sudah ada di Polandia?". Pikirku foto itu ada di Polandia, tetapi dia tetap nulis Paris. Eh pemirsa.... dia balas message bilang gini: "itu memang di Paris, itu Museum De Louvre". Wkwkwkwk... kan jadi tengsin pemirsahhhhh.... kelihatan banget pengetahuan tentangsejarah, dan tempat-tempat luar negeri masih amat sangat kurang. Untung ngomongnya nggak berhadapan langsung, kalau tidak nih muka sudah dilipat kemana? :P
Setelahnya, dia nggak pernah lagi balas chat ku yang mengatakan :"ohhh... iyakah? maapkeun :D". Tapi kayaknya mending jangan dibalas dulu deh, kasihan gue yang masih tengsin ya Allah. Tapi, satu hal yang kusyukuri, hingga saat ini, kayaknya dia belum ingat siapa saya. Bagus juga sih, paling tidak gue nggak tengsin-tengsin amat, dan dia juga nggak enak hati amat :-)
Proud of him. Dengan usia yang masih belia, telah bisa mewakili negeri menceritakan bagaimana budaya Indonesia. Meski telah melanglangbuana ke negeri orang, ia tetap ramah, dan rendah hati dengan orang lain. Dan satu hal lagi, dia tetaplah remaja muslim yang taat dengan agamanya. Dari segi pengetahuan dan juga keilmuannya, setahun berada di negeri orang telah banyak mengasah nalar pikir dan kritisnya. terakhir kubaca postingannya tentang apa yang ia dapatkan selama setahun menjalani program pertukaran pelajar, apa yang ia impikan, dan apa yang ia harapkan bisa dilakukan untuk bangsa ini. Semoga, apa yang ia citakan bisa terwujud. Dan semoga mimpi menjadi bagian penggerak, pendobrak, dan pelanjut kemajuan bangsa bisa ia wujudkan. Satu kalimat filosofi yang kusuka dari tulisannya:
it's not a year in a life, but it's a life in a year.
Ok... syukran dekz sudah menginspirasi. Barakallah, semoga terus menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari sini saya pun berkata pada diriku sendiri "peluklah mimpimu". Mungkin mimpimu terlihat mustahil. Mungkin mimpimu ditertawai. Mungkin mimpimu seolah hanya sebatas mimpi. tetapi siapa yang bisa tahu kehidupan akan datang?. Apa yang tidak mungkin jika Allah berkehendak?. Bukankah salah satu hal yang membuat sesuatu diijabah adalah dengan memimpikannya lalu meminta untuk di-nyata-kan?. Maka peluklah mimpimu, bisa jadi semakin erat kau peluk, jaraknya pun semakin dekat dengan kenyataan. Paling tidak, jikapun tidak terwujud, kita telah pernah berani bermimpi.
Semoga tiba di tanah air dengan selamat dekz... Sukses selalu.....
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar