Tiap hari pada dasarnya diri selalu diintip oleh maut. kemana pun pergi, sebagai apapun, dan sedang apapun. Dunia bukanlah tempat abadi. disini manusia hanya bermukim sementara mencari bekal menuju kampung abadi bernama akhirat. Dunia bukan tempat tak berkesudahan, tetapi justru bagaimanapun di dunia, semua pasti akan berkesudahan. Baik saat kamu dalam keadaan sangat senang ataupun dalam keadaan sangat sedih. Bekal dunia bukan hanya bisa dikumpulkan oleh mereka yang diliputi materi atau jabatan, pekerjaan atau status yang tinggi. Bekal bisa dikumpulkan oleh siapa saja dengan jalur hidup masing-masing. Termasuk pekerjaan.
Bekerja dimanapun punya konsekuensi. Jika musibah banyak terjadi membuat kita takut, kemana kita akan lari?. Pesawat jatuh membuat takut naik pesawat. Banjir membuat takut tinggal di dekat sungai atau daerah tertentu. Gunung merapi menjadi takut tinggal di daerah yang ada gunung merapinya. Gempa membuat takut tinggal di tempat yang dilalui garis gugusan gunung aktif. Tabrakan mobil atau motor membuat takut berkendara. Pandemi, membuat takut menjadi tim medis. Kapal selam yang hilang membuat takut menjadi anggota TNI AL. Lalu kita akan menjadi apa? mau kemana? dimanakah di dunia ii yang aman dari pandangan Allah. Dimanakah tempat di dunia ini yang aman dari pencarian malaikat maut? sebagai apakah di dunia ini yang akan aman dari kematian? Karena tidak ada, maka bukan menjadi takut solusinya, tetapi mempersiapkan diri adalah jalan terbaik
Sudah siapkah kita menjemput maut yang tiap saat mengintip segala aktivitas kita?. Jika sudah saatnya, sedang apapun, dimanapun, dalam keadaan apapun kita akan dijemput. Tanpa menunggu kesiapan atau komando dari kita. Jiwa yang sehat wal'afiat hari ini, bukan jaminan tak akan mungkin dijemput. Posisi jabatan dan pekerjaan sedang di puncak, tak akan meruntuhkan niat malaikat maut untuk menjemput. Bekerja sebagai apapun, bisa jadi hari ini adalah hari terakhir kita menunikan tugas, melihat sanak keluarga. Selebihnya hanya jasa, kenangan, dan perbuatan kita yang dikenang. Tidak ada yang mustahil, jika Allah telah berkata "Malaikat maut, silahkan cabut nyawa fulan/fulanah sekarang"
Belajar dari peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya beberapa waktu yang lalu, dan kini peristiwa hilangnya kapal selam Nanggala 402, mereka tiap hari berjibaku dengan tugas mereka. Tak ada diantara mereka yang bisa menebak apakah hari terakhir sebelum peristiwa itu adalah limit waktu melihat dunia dan bercengkrama dengan keluarga. Mereka hanya terus saja beraktivitas, karena malaikat sama sekali tidak mengabarkan tuk bersiap-siap. Senyum itulah menjadi senyum terakhir mereka. Sapaan hari itulah menjadi sapaan paling manis mereka. Apakah kita akan berhenti beraktivitas? tentu tidak. Karena tanpa beraktivitas pun maut pasti menjemput. Tetaplah bekerja sebagai apapun. Entah di darat, laut ataupun udara. Semua adalah ruang-Nya. Tetaplah bekerja dengan tawakkal sepenuhnya, bahwa Dia-lah pemegang hidup dan mati kita, kepada-Nya-lah kita berpasrah diri atas apapun yang terjadi pada diri kita. Mari memperbanyak bekal, mari terus menebar manfaat. mari terus berprasangka baik. Mari terus menjadi baik. Agar kelak saat kita dipanggil kapan, bagaimana, dan dimana pun kita telah dalam keadaan siap (punya bekal), dan kita dalam keadaan husnul khatimah.
Terus berdo'a yang terbaik untuk 53 awak kapal KRI Nanggala 402 yang masih dalam tahap pencarian dan penyelamatan. Semoga masih ada keajaiban. Karena apapun sangat mudah bagi Allah untuk membuatnya mungkin. Terus berdo'a dan berharap. Apapun terjadi, semoga kita semua dan terkhusus keluarga bisa bersabar dan tawakkal. #prayfornanggala402
Sedih setiap kali liat story tentang Naggala... Mereka orang2 terbaik ..
BalasHapusBetul, tak terbayangkan jadi mereka atau jadi keluarga mereka. Namun masih ada saja yang demi pansos, tanpa mikir buat komentar yg menyakiti hati. Termasuk itu tuh yang katanya tidak sadar koemntar negatif, karena capek seharian di ladang kerja. hufft, alasan kok tidak masuk akal banget. saya yang rasanya geram. Bahasanya lagi ya Allah... kek tidak punya sosok perempuan saja di sampingnya. Mana sudah punya istri tapi menyebut istri orang lain dgn tidak senonoh. asli kesalll lihat mukanya.......
Hapus