Tiap manusia tentu punya masalah masing-masing. Tidak ada satupun yang purna, lolos dari kerumitan hidup. Bentuknya berbeda antara satu dengan yang lain sesuai takaran dari sang maha pencipta. Mendapatkan masalah berarti kita akan tidak baik-baik saja. Wajar.. namanya manusia. Yang berbeda mungkin antara satu dengan yang lainnya adalah penerimaan. Apakah kamu akan mencak-mencak, marah, sedih, menangis, mengeluh, pasrah, atau berbuat.
Kamu mungkin berkata, alahhh... Masalahnya cuma segitu doang. Masalahku lebih besar. Ketahuilah, semua sudah punya takaran masing-masing. Belum tentu masalah orang kalau diberi ke kamu, kamu bisa mengatasinya dan masalah kamu kalau diberi ke orang lain belum tentu juga orang itu bisa mengatasinya. Semua sudah punya takaran. Allah lebih tahu tingkat kesanggupan kamu dan dia. Jangan lihat besar kecilnya menurut versi perasaanmu, tapi lihatlah dari sudut kesanggupan. Kamu diberi masalah itu, itu artinya kamu emang sanggup dan hanya kamu yang sanggup. Kalau masalah itu besar? Bersyukurlah, karena Allah percaya padamu menitip masalah besar dibanding orang lain. Berarti kamu orang yang kuat. Dan bukankah semakin besar ujian seseorang maka semakin besar pula tingkat keimanan. Wallahua'lam.
So guys, jangan mengeluh. Terimalah dengan lapang dada apapun dan bagaimanapun masalah padamu. Ingat kamu bukan didzalimi. Tapi kamu sedang dipercaya. Bahagia bukan mendapatkan kepercayaan?
Lalu bagaimana kalau tidak baik-baik saja. Menjadi tidak baik-baik saja itu bukan dosa. Menjadi tidak baik-baik saja berarti kamu manusia. Tidak baik-baik saja bukan berarti buruk dan kelihatan baik-baik saja bukan berarti tidak buruk.
Saat keadaan tidak baik-baik saja, Manusia diperintahkan untuk ikhtiar dan tawakkal. Dalam ikhtiar, tentu kita harus berkorban. Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan. Berarti juga dalam pengorbanan akan ada yang hilang dan diterima. Hukum selalu bgtu, klw menerima sesuatu bersiap kehilangan yg lain. Saat kehilangan sesuatu, bersiap menerima hal lain.
Hidup memang adalah pilihan. Kita tidak bisa serakah berharap semuanya baik-baik saja tanpa berkoban, tanpa air mata, tanpa kesakitan, tanpa jatuh, atau mungkin direndahkan
Palopo, 18 Ramadhan 1442 H
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar