Langsung ke konten utama

Forgiveness


Ada masa kita merasa terpuruk dengan keadaan. Namun sering kali keterpurukan itu datang karena orang lain. Apakah karena kita dikhianati, disakiti, dibully, dicemooh, disiksa, atau bentuk kejahatan yang lain. Akibat dari perlakuan seperti itu tentu akan meninggalkan kesedihan dan mungkin juga dendam. Salahkan jika bersedih? haruskah kita dendam?

Kalau kita merasa sedih atau trauma dengan peristiwa pahit dalam hidup, itu sangat lumrah. tetapi bukan berarti kita harus diam saja. dan tidak berusaha melakukan sesuatu yang bisa membuat kita keluar dari perasaan dan pola pikir itu. Karena kalau kita ingin maju, kita harus belajar untuk bisa mentransformasi rasa sakit yang pernah dialami menjadi suatu determinasi untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat kita menjadi seseorang yang lebih baik, produktif dan lebih maju. Memang tidak mudah. Tetapi bukankah jika kita terpenjara terus-menerus dalam kesedihan dan trauma justru membuat kita tidak bisa melangkah dan stag sampai disitu?. Bukankah di dunia ini masih banyak hal yang bisa membuat bahagia dan membahagiakan. Satu hal membuat sedih, ada 1000 hal yang bisa membuat bahagia. Sesulit apapun jalan, keluarlah dari rasa sakit itu. Temukan jalan untuk keluar. Lawan segala trauma yang masih menyelimuti. Banyak yang bilang pasrah saja terima keadaan, begitulah jalannya. Bagitulah alur yang dilalui terima semua rasa sakit itu. Apakah seperti itu?. Apa yang terjadi memang harus diterima, dan bagaimanapun memang tidak bisa diubah, tetapi bukan malah pasrah menerima dan tidak mau bangkit. Pasrah is that accepting your lose.

Dan apakah harus dendam kepada mereka yang telah menyakiti?. Kalau kita terus dendam dalam hati walaupun kita tidak sadar, atau marah, atau frustasi, kita tidak akan sepenuhnya maju. Mengapa? karena tidak ada yang akan kita lakukan secara sungguh-sungguh. Semua dibayangi dengan amarah. Jadi berusahalah memaafkan. Forgiveness itu sebenarnya bukan untuk orang yang sudah menyakiti, tetapi buat diri kita sendiri. Karena kita deserve, karena kita layak untuk tidak terbebani dengan masa lalu dan terus ditarik ke belakang. Ini adalah pilihan, apakah akan terus marah atau memaafkan. Tetapi ingatlah bahwa kita pun deserve to be happy dan melakukan hal untuk menjadi lebih baik. 

So, apapun hal yang menyakitkan dan menakutkan yang kau alami, Jangan pasrah. Bangkitlah. Tunjukkan bahwa dirimu bisa menjadi lebih baik dan layak. lupakan kesedihan dan dendam. Bukankah dendam terbaik yang harusnya dilakukan adalah menjadikan diri menjadi lebih baik dari sebelumnya?. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap