Kemarin kalimat itu banyak berseliweran dimana-mana. Karena memang saya bukan orang yang tahu tentang berita artis, jadi tidak ngeh semua story dan status orang. Ternyata..... Innalillahi wa inna ilaihi rajiuuun.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ
Sebuah kejadian yang kemudian mengetuk banyak hati bahwa kita sama sekali tidak pernah bisa menjamin hidup kita jam, menit, bahkan detik berikutnya. Bisa jadi kita terlihat bahagia dan tertawa di satu jam, menit, atau detik sebelumnya, namun setelahnya hanya Allah yang tahu. Amat mudah bagi Allah memulangkan kita. Dan kita sebagai manusia tidak pernah tahu kapan tepatnya waktu itu, apa asbabnya dan dimana tempatnya. Seberapa yakinpun kita akan melakukan sesuatu, semua belumlah kepastian. Bahkan saat ngantuk, pastikah kita akan sampai di tempat tidur yang ada di depan mata? belum tentu. karena masa depan itu hal yang ghaib walaupun itu hanya berjarak beberapa meter atau beberapa menit.
Maka, yang paling dekat dengan diri kita bukanlah hal lain tetapi kematian. Ia akan datang di waktu, tempat, dan alasan apapun. Tak pernah menunggu kita sudah siap atau tidak. Apakah telah mapan atau masih menguras keringat. Sudah tua atau masih muda. Telah banyak amal atau sering menunda amal. Sudah baik atau masih lalai. Opsi itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap waktu kematian yang sering mengintai untuk menjemput. Bukankah memang setiap harinya malaikat bertanya kepada Allah apakah hari ini sudah waktunya bagi kita dipanggil pulang atau belum?. tetapi bukan itu yang harus kita risaukan. Yang harus dirisaukan adalah apakah kita telah siap dipanggil kapan pun?. Sudahkah mengumpul banyak amal? sudahkah menjadi lebih baik?
Kematian selalu sukses menjadi nasehat ampuh bahwa seindah apapun hidup yang dijalani di dunia; Kesuksesan, harta, jabatan, pangkat, status sosial, ada waktunya semua itu berakhir.
"Jadi kaya, jadi sukses, jadi terkenal, jadi bahagia, jadi sempurna. Jadi nggak penting rasanya setelah dengar kabar tentang kematian. Jadi orang baik rasanya cukup", kata seseorang.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar