Melihat orang lain ? terkadang kita selalu melihat dari kacamata kita sendiri, hingga kita berani mengambil kesimpulan untuk mengomentari orang lain bahkan mencap orang lain. namun adakah kita menyadari bahwa setiap pandangan manusia itu relatif, dan yang mesti kita perhatikan adalah pepatah yang mengatakan “semut di dasar laut tampak, gajah dipelupuk mata tak tampak” memang mudah rasanya untuk mengomentari orang lain apalagi untuk mencari kekurangannya.
Ada dua orang yang sedang berdiri berjejer, yang di depan memegang cermin, sedang yang satu berada di belakang . sang pemegang cermin diminta untuk memperhatikan orang yang ada di belakangnya dari cermin kemudian mengomentari orang yang ada dibelakangnya dari balik cermin, mulai dari rambut, alis, warna kulit, paras, dll. Nah, ketika diminta untuk mengomentari dirinya sendiri melalui cermin yang dipegangnya, maka kata-kata yang tadinya lancar keluar dari bibirnya ketika mengomentari orang lain tidak ada lagi. Berganti dengan kalimat yang terpatah-patah dan sulit diucapkan.kata-kata kita nyerocos ketika mengomentari orang lain, tapi ketika berbalik pada diri kita ada rasa enggan dan malu melihat dan mengungkap aib kita, sekan begitu sulit mencari kekurangan kita.
Itulah salah satu games yang mungkin sudah sering kita lakukan untuk menguji seberapa jauh kita mengenali diri kita dan mengakui diri kita. So, jangan selalu bangga dengan hasil kacamata kita tanpa mau melihat kaca mata nurani orang lain. Bercerminlah.........sebab dari cermin kita bisa melihat pantulan diri dengan utuh, dan yakinlah cermin tak pernah berbohong, dan katanya tak ada yang lebih tulus dari cermin....
karena kita begitu mudah melihat kesalahan orang, sedang kesalahan sendiri... duh,... susah untuk dicari....
BalasHapus