Siang itu, kuliah statistik terapan, dosen yang mengajar bertanya pada kami apakah kami semalam nonton “Republik BBM”. Memang beliau adalah penonton setia acara tersebut, sehingga tiap kuliah walau kamii tidak menontonnya kami bisa mengetahui dari cerita sang dosen.
“indonesia itu bener-bener pintar, saking banyaknya yang pintar, hingga KKN bertaburan di sana-sini, memang banyak professornya tapi dengan kecerdasannya ia bisa berkilah dari masalah apapun.”
“orang indonesia itu paling hebat, hingga biar salah apapun ia, sangat pandai berkilah dan bersilat lidah, dan pasang muka manis kayak tak punya masalah, kayak orang culun. Pokoknya kalau iklan di TV mengatakan : apapun makanannya minumnya teh botol sosro, maka kalau yang ini apapun pertanyaannya pasti ada deh jawabannya, sebenar apapun tuduhan itu sanggahannya buanyak. dan tak pernah kehabisan jurus silat lidah.. Heits........blez...............hiya..........ciaaaaaaaaat.........................................
“orang indonesia itu paling hebat, hingga biar salah apapun ia, sangat pandai berkilah dan bersilat lidah, dan pasang muka manis kayak tak punya masalah, kayak orang culun. Pokoknya kalau iklan di TV mengatakan : apapun makanannya minumnya teh botol sosro, maka kalau yang ini apapun pertanyaannya pasti ada deh jawabannya, sebenar apapun tuduhan itu sanggahannya buanyak. dan tak pernah kehabisan jurus silat lidah.. Heits........blez...............hiya..........ciaaaaaaaaat.........................................
Benar juga yah, sudah rahasia umum kalau bersalah, eh....masih ada saja jurus penakluknya. Apa itu buah dari kecerdasan kita, membuat sesuatu yang salah menjadi benar, dan memudah-mudahkan sesuatu. Belum lagi saat ini para tokoh, yang katanya tokoh ulama di negara kita, saking cerdasnya sampe berani melawan Al-Quran dan Sunnahnya, katanya inilah itulah, ah... itu hanyalah begini kita punya akal jangan terlalu pasrah pada takdir Tuhan saja nyuruh kita begini, ini kan buah kebebasan ekspresi dari Tuhan, ini HAM. Atas nama kemerdekaan izinkan aku berbuat semau gue dan searah pemikiran, ide dan tafsiran gue, kecerdasan, akal untuk digunakan.....itu kata mereka. Yang lebih parah lagi jelas-jelas menyimpang dari agama, dengan bangganya memutar balikkan kata, bermain logika walau tanpa disadari perkataannya memusingkan mereka sendiri, yang pendek jadi panjang yang salah, aneh,nyeleneh dipermak nampak cantik, segalanya dipaksa diilmiahkan, dengan gaya retorika yang memukau............aha............aaaaaaaaaa. sudah berapa jurus yah..??? ternyata dunia persilatan lagi gempar.
Sadarkah kita akan bahaya lisan yang tak terkendali? Begitu mudahnya kita berpendapat, mengelak dan beropini tanpa makna yang jelas. Diam itu bermanfaat dan banyak bicara itu mendatangkan bahaya, betapa banyak diam itu jadi obat penyembuh, jika engkau membutuhkan perkataan yang menyembuhkan hati maka Al-Quranlah obat yang engkau cari.
Sesungguhnya kemenangan sejati bukan hanya terletak pada dzahirnya, akan tetapi ketika naluri dan kebenaran menjadi saksi dan dimenangkan atas nafsu dan ambisi
jaga hati dan lisan kami ya Rabb....
BalasHapus