Langsung ke konten utama

Silatnya Lidah


Siang itu, kuliah statistik terapan, dosen yang mengajar bertanya pada kami apakah kami semalam nonton “Republik BBM”. Memang beliau adalah penonton setia acara tersebut, sehingga tiap kuliah walau kamii tidak menontonnya kami bisa mengetahui dari cerita sang dosen.

“indonesia itu bener-bener pintar, saking banyaknya yang pintar, hingga KKN bertaburan di sana-sini, memang banyak professornya tapi dengan kecerdasannya ia bisa berkilah dari masalah apapun.”

“orang indonesia itu paling hebat, hingga biar salah apapun ia, sangat pandai berkilah dan bersilat lidah, dan pasang muka manis kayak tak punya masalah, kayak orang culun. Pokoknya kalau iklan di TV mengatakan : apapun makanannya minumnya teh botol sosro, maka kalau yang ini apapun pertanyaannya pasti ada deh jawabannya, sebenar apapun tuduhan itu sanggahannya buanyak. dan tak pernah kehabisan jurus silat lidah.. Heits........blez...............hiya..........ciaaaaaaaaat.........................................

Benar juga yah, sudah rahasia umum kalau bersalah, eh....masih ada saja jurus penakluknya. Apa itu buah dari kecerdasan kita, membuat sesuatu yang salah menjadi benar, dan memudah-mudahkan sesuatu. Belum lagi saat ini para tokoh, yang katanya tokoh ulama di negara kita, saking cerdasnya sampe berani melawan Al-Quran dan Sunnahnya, katanya inilah itulah, ah... itu hanyalah begini kita punya akal jangan terlalu pasrah pada takdir Tuhan saja nyuruh kita begini, ini kan buah kebebasan ekspresi dari Tuhan, ini HAM. Atas nama kemerdekaan izinkan aku berbuat semau gue dan searah pemikiran, ide dan tafsiran gue, kecerdasan, akal untuk digunakan.....itu kata mereka. Yang lebih parah lagi jelas-jelas menyimpang dari agama, dengan bangganya memutar balikkan kata, bermain logika walau tanpa disadari perkataannya memusingkan mereka sendiri, yang pendek jadi panjang yang salah, aneh,nyeleneh dipermak nampak cantik, segalanya dipaksa diilmiahkan, dengan gaya retorika yang memukau............aha............aaaaaaaaaa. sudah berapa jurus yah..??? ternyata dunia persilatan lagi gempar.


Sadarkah kita akan bahaya lisan yang tak terkendali? Begitu mudahnya kita berpendapat, mengelak dan beropini tanpa makna yang jelas. Diam itu bermanfaat dan banyak bicara itu mendatangkan bahaya, betapa banyak diam itu jadi obat penyembuh, jika engkau membutuhkan perkataan yang menyembuhkan hati maka Al-Quranlah obat yang engkau cari.

Sesungguhnya kemenangan sejati bukan hanya terletak pada dzahirnya, akan tetapi ketika naluri dan kebenaran menjadi saksi dan dimenangkan atas nafsu dan ambisi

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap