Langsung ke konten utama

Dear All My friends.....!!!!!

Begitu menyentuh…….dan…… tanyakan pada diri anda sendiri apakah kita sudah menjadi pribadi yang lebih baik atau kita sendiri lah yang membutuhkan cinta dari sesama…
Semoga bemanfaat……
Teman adalah hadiah dari Yang Di Atas buat kita.

Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek.
Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik.
Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau
kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.
Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek.

Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah
sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika
kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam saling
bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa
bersama.. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.
Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka.
Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak
mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan
cinta dalam hidupnya.

Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap
penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.
Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba
menghindar dari mereka.

Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKANlah karena
mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya
memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta
kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian
kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang
memasung jiwanya.

Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang
terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita
mengajak seseorang yang takut air berenang bersama?
Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang
mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena
mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita. Mereka
tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka luka atau
mereka takut air", mereka akan bilang bahwa mereka tidak
suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu
membosankan dll.
It's a defense mechanism. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka tidak akan bilang: Mereka akan bilang:
Aku tidak bisa menari" "Menari itu tidak menarik."
Aku membutuhkan kamu" "Tidak ada yang cocok denganku."
Aku kesepian" "Teman-temanku sudah lulus semua"
Aku butuh diterima" "Aku ini buruk, siapa yang bakal tahan denganku.."
Aku ingin didengarkan" "Kisah hidupku membosankan.."

Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya
bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek.
Dan jangan tertipu oleh kemasan.
Hanya ketika kita bertemu jiwa-dengan-jiwa,
kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

Berikanlah makna di dlm kehidupan Anda bukan hanya
untuk diri Anda sendiri saja melainkan juga untuk
membahagiakan sesama manusia di dlm lingkungan kehidupan Anda.
Berikanlah waktu Anda dgn digabung oleh rasa kasih!

Seorang sahabat sama seperti satu permata yg tak ternilai harganya.
Seorang kawan bisa membuat kita ceria, membuat kita terhibur.
Mereka meminjamkan kupingnya kepada kita pada saat kita membutuhkannya.
Mereka bersedia membuka hati maupun perasaannya untuk
berbagi suka dan duka dgn kita pada saat kita membutuhkannya.

Maka dari itu janganlah buang waktu yg Anda miliki,
janganlah sia2 akan waktu yg sedemikian berharganya.
Bagikanlah sebagian dari waktu yg Anda miliki untuk seorang kawan.
Pasti waktu yg Anda berikan tsb akan berbalik kembali seperti juga
satu lingkaran walaupun terkadang kita tidak tahu dari mana
dan dari siapa datangnya.

Mulailah kita awali dgn membagikan waktu kita
sejenak dgn menforward artikel ini kepada semua kawan atau
sahabat yg membutuhkannya.
Dgn ucapan I care about you!

Kebahagiaan anda tumbuh berkembang manakala anda membantu orang lain. Namun, bilamana anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi. (J.Donald Walters)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap