Langsung ke konten utama

Why we don’t cry

Terkadang menangis merupakan hal yang membuat kita bingung, ketika datang kita seolah merasa bahwa kita adalah orang yang cengeng namun adakalanya kita merasa perlu untuk didatangai apalagi jika menghadap sang khalik. Siapapun ingin bersimpuh penuh khusyuk larut dalam sendu dan syahdu bermunajat. Ada yang aneh, entah kenapa air mata tak jua kunjung hadir melengkapi kerisauan hati dan kegundahan jiwa. Padahal nonton drama sesaat, seakan banjir telah melanda, dengar cerita yang mengharukan pun tanpa diminta air mata telah menemani kita. Begitu mudahnya......
Ingatlah suatu ketika Rasulullah SAW sedang duduk berbincang bersama dengan para sahabat. Rasulullah SAW memberikan pesan-pesan yang amat menyentuh sehingga membuat para sahabta menangis kecuali Ustman Bin Said. Dia pun berkata kepada Rasulullah “Aku mengadukan diriku kepadamu tentang sesaknya kekerasan hatiku, mengapa ini bisa terjadi wahai Rasulullah?”. Lalu Rasulullah meletakkan tangannya pada dada Ustman seraya berkata “ketahuilah hai musuh Allah”, dan seketika keluarlah air mata ustman.

Rasulullah kemudian berpesan:
Bekunya air mata karena kekerasan hati
Kekrasan hati karena banyaknya dosa
Banyaknya dosa karena melupakan mati
Melupakan mati karena panjangnya angan-angan
Panjangnya angan-angan karena cinta dunia
Sedang cinta dunia itu adalah sumber segala maksiat

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap