Langsung ke konten utama

Konpiwil Makassar 2008

Sudah sepekan konpiwil telah berlalu, namun bukan berarti waktu untuk memikirkan IRM, telah usai. Banyak hal yang perlu untuk dikaji ulang dan dibahas, apalagi momentum konpiwil kali ini membincang agenda perubahan nama dari Ikatan Remaja Muhammadiyah ke Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Hal ini adalah masalah yang urgen dan prinsipil, menyangkut keberlanjutan ikatan ini.


Seiring dengan Usia-nya dari tahun 1962, maka sepatutnyalah ikatan ini melakukan pembenahan, koreksi apakah semua yang telah kita sajikan selama ini, memang adalah kebutuhan gerakan kita. Dengan momentum perubahan nama, harus diakui bahwa bnayak pertanyaan yang muncul mengapa harus dikembalikan ke IPM setelah dahulu dari IPM diubah menjadi IRM, historitas harus jelas tidak simpang siur, dan bukan lagi sebuah tendensi apalagi romantisme, kita berubah karena kita memang sadar dan yakin bahwa kita harus berubah. Belum lagi pembenahan yang lain dalam sistematika struktur kita, gimana basis dan corak gerakan, serta kalau kita mau kritis apakah SPI yang saat ini kita gunakan masih layak untuk dipertahankan, yang notabene masih banyak diantara kita yang tidak menggunakannya. Dari hasil tiap komisi, sangatlah jelas apa agenda ke depan, Komisi A menyisakan rekomendasi untuk tim materi muktamar untuk mengkaji hal pokok dalam struktur IPM serta perlunya irmawan-irmawati di tiap wilayah melakukan riset, apa kebutuhan kader di tiap wilayah untuk dielaborasi agar apa yang menjadi harapan mereka bisa kita penuhi. Komisi B yang menghasilkan format pemilihan dan kriteria calon ketua, yang bukan saja hanya sekedar kriteria namun benar-benar menjadi pengayom. Komisi C yang membahsa rekomendasi ke beberapa subjek serta manisfesto makassar tentang seruan penghijauan bumi karena saat ini telah begitu banayk bencana karena kerusakan alam di sekitar. Ya, memang berat dan amat namun semua perlu perhatian kita jika kita memang ingin melihat semuanya lebih baik. Kelak kita akan meninggalkan ikatan ini (tidak jadi pengurus lagi), maka wariskanlah rumah ikatan yang nyaman serta kader-kader militan. Mari bersama makin merapatkan barisan. Smoga Ikatan kita berjaya slalu. Amiiiin......................

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap