Langsung ke konten utama

Kritis dengan Valentine day


Bulan februari kini hadir lagi, nuansa pun seakan berubah. Semua media, tempat apapun ingin disulap jadi pink. Yupz, nuansa yang slalu tampak apalagi pada tanggal 14 februari. Ada apa? It’s valentine day..........(katanya!!!!).

Istilah ini bukan lagi hal yang baru ditelinga kita, mulai dari anak-anak hampir semuanya sudah tahu dan bahkan banyak yang menikmati or merayakannya. Why? Kata mereka itulah hari kasih sayang...!!!

Sejarah Valentine day (VD).
Ada beberapa versi tentang lahirnya valentine day, yang paling sering kita dengar adalah hari untuk menghormati kematian seorang santo valentino yang dihukum mati pada tanggal 14 februari oleh raja cladius II karena ia telah berani menikahkan/ melegalkan hubungan kisah kasih 2 orang remaja saat itu, padahal dari pihak kerajaan melarang prajuritnya untuk menikah dahulu supaya semangat perangnya tidak kendur. Karena pengorbanannya itu, pihak gereja memberi gelar santo (orang suci) kepadanya. Dan hari kematiannya dijadikan hari kasih sayang, hari pengagungan terhadap cinta dan kasih sayang. Sedangkan dari buku “The world book encyclopedia 1998” menukilkan ada bebrapa versi tentang hal ini. Versi pertama mengatakan bahwa valentine day pada awalnya dilakukan pada masa romawi kuno untuk acara pensucian (13-28 februari), dua hari pertama untuk dewi cinta (queen of ferish love) juno februata, dimana para pemuda mengambil secara acak nama seorang gadis, kemudian dijadikan pasangan selama 1 tahun untuk bersenang-senang. Hari selanjutnya, digunakan untuk menghormati dewa lupercalia dari serangan serigala, tetapi pelakasanaannya pun tidak jauh beda dengan sebelumnya. Selanjutnya versi kedua mengatakan bahwa saat agama kristen katholik masuk ke roma maka dibuat ritual yang mirip dengan ritual romawi kuno, hanya nama-nama wanitanya diganti menjadi nama paus, apalagi dengan matinya seorang bernama valentino yang kemudian dijadikan hari kasih sayang oleh ummat kristiani. Tetapi dalam The catholic encyclopedia vol. XV sub judul St. Valentine, menyebutkan bahwa ada 3 orang yang meninggal pada tanggal 14 februari itu. Nah.........lho......?????

Bagaimana kita menanggapi hari ini? Tentunya sebagai seorang muslim, kita selalu memakai kacamata islam untuk menyimpulkan sesuatu. Dari sejarah adanya VD, sangat jelas bahwa dia bukanlah hari raya kita yang pantas untuk dimeriahkan, apalagi sejarahnya saja simpang siur. Dan kitapun tidak boleh menjadi ummat yang ikut-ikutan merayakan perayaan agama lain.
Dalam surah Al-Isra: 36 “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya akan diminta pertanggungjawabkan”

Hadist rasulullah SAW “ Barang siapa yang meniru/mengikuti suatu kaum /agama maka, ia merupakan golongan dari kaum tersebut”
Dari sisi tujuan, hari ini disinyalir sebagai wahana untuk mengungkap rasa kasih sayang. Padahal kasih sayang tidak dibuktikan dengan semenit, sehari itu saja, sehingga kita akan marah atau bahkan benci jika orang yang kita sayangi, tidak mengungkapkan sayang pada saat itu. Padahal sepanjang desahan nafas, bukankah kita dianjurkan untuk selalu menebar kasih sayang untuk semua, tapi bukan kasih sayang picisan seperti itu.

Hadist Rasulullah SAW “Tidak beriman seseorang sampai ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri”

Terus, gimana dengan pelaksanaan VD itu sendiri? Dari awal adanya sampai sekarang, telah aneka gaya digunakan untuk ekspresi hari ini, namaun semuanya berbau hura-hura dan tidak sedikit yang terjebak dalam lembah sex bebas. Sedangkan Allah telah berfirman dalam surah Al-Isra ayat 27 “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”

Bentuk ungkapan kasih sayang pun bermaam-macam, mulai dari saling kirim kartu dengan ucapan “be my valentine”. Padahal kata valentine itu sendiri berasal dari bahasa latin yang berarti “yang maha kuasa, yang maha kuat, dan yang maha perkasa” ditujukan untuk Nimrod dan lupercus, tuhan orang romawi, sudah tentu jika kita ikut mengatakan itu, kita secara tidak langsung memintanya menjadi “sang maha kuasa” kan itu bisa jadi syirik!!. Belum lagi lambang bayi bersayap(Cupid) yang biasa dijadikan simbol VD, adalah putra Nimrod dewa matahari. Ia dijadikan dewa cinta, saking rupawannya sehingga ia diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri. Nauzubillah min dzalik.......!!!!

ekspresi selanjutnya yang banyak dilakukan adalah dengan pesta hura-hura . Di inggris, pada tanggal 14 februari dinyatakan sebagai “the national impotence day” dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya impotensi 2 juta pria inggris, sedangkan di AS, hari itu dijadikan sebagai hari “the national condom week(kampanye penggunaan kondom)”, karena pada saat-saat itu, kasus HIV dan AIDS akan meningkat(weleh...weleh.....makin aneh aja...). kalau di negeri kita gimana? Coba kita lirik di sekitar kita, mulai adakan pesta romantis, mengundang muda-mudi dengan pasangannya masing-masing, dan bagi yang g’ punya pasangan akan segera menemukan pasangannya, karena mereka dipasang-pasangkan (masih ingat mainan anak TK???). atas nama cinta, semua ekspresi dimaklumi dari berduaan sampai check in seharian bersama pasangannya. Pokoknya harus ada kejutan di hari itu, entah di bungain, dicokelatin (he..he...diberi cokelat maksudnya). Tidak heran jika menurut pakar seksolog, dr. Andik Wijaya, bahwa nuansa VD saat ini makin romantis dan erotis, salah satu yang mendukungnya adalah cokelat. kok bisa?? Karena dalam cokelat mengandung phenyletilamine yaitu zat yang membangkitkan gairah seksual. Belum lagi ungkapan cinta seperti “only you the one that i love the most in the whole world” yang banyak diobral. katanya itulah ekspresi kasih sayang. Apa iya?.Yah, wajarlah jika kita berucap “Innalillahi wa Innalillahi Rajiun” seudah matikah rasa malu kita, kehormatan dan kesucian kita? sehingga dengan mudahnya ikut dengan pesta bebas yang penuh cinta sesaat itu?.

Sadar atau tidak sadar, kita telah dihalau jadi manusia-manusia yang hedonis, permissif, dan berbagai tawaran having fun lainnya, apalagi remaja dengan kecenderungannya akan dengan mudah untuk diperalat, maka makin makmurlah kaum kapitalis di sana. Sudah tentu insan yang akan merayakan valentine day, akan matia-matian belanja apapaun demi ungkap kasih sayang untuk si dia.

Dari semua seluk beluk valentine day, semua kita bisa berfikir jernih untuk menarik kesimpulan. Apakah kita masih ingin tetap ikut untuk mengekspresikan cinta dan kasih sayang like it? Ekspresi sayang adalah sepanjang masa, setiap saat, namun yang lebih penting adalah adakah ekspresi itu sesuai dengan dien kita?

Islam itu indah, mengkaji semua sisi kehidupan termasuk cinta, kasih sayang dengan segala perniknya dan sudah tentu juga about how to expretion it!!!!
Bumi Allah, 12 februari 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap