Langsung ke konten utama

Dialog Hati

Alhamdulillah…………..Ahlan wa sahlan hari!!
Pagi ini kembali kurasakan damainya kesejukanmu dihiasi kicauan burung dan embun pagi.
tak seperti biasa aku berdialog dengan hati, namun kali ini bukan mengenai masalah yang sebelumnya aku tanyakan.
“Hati, aku kembali ditemui pagi. Allah masih menitipkan umur kepadaku, walau semalam entah aku berdoa pada Allah atau tidak!”
“itu artinya Allah masih sayang padamu”
“Ya, Itu benar “
“tapi hati, kenapa kemarin aku aku tidak merasakan nikmatnya suasana pagi?”
“ karena tiap pagi engkau disibukkan dengan aktifitasmu, sekaan engkau dikejar waktu. Bangun dari tidur, yang engkau ingat hanyalah tugas/ujianmu yang menumpuk, janjimu dengan temanmu, amanahmu yang katamu sebagai aktifis dan seabrek aktifitas yang menodong fikiranmu. Hingga tak ada waktumu untuk duduk dan merenungi, merasakan betapa besar karunia-Nya, betapa agung ciptaan-Nya. Padahal semua kan dapat menambah rasa syukur dan keimananmu!”.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya siang dan malam, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Qs. Ali-Imran :190
“hati, tataplah kehidupanku hingga saat ini!”
“Aku tau semua tentangmu”
“Tidakkah engkau lihat hidupku dipenuhi banyak masalah, aneka peristiwa dan kaya akan ekspresi. Kadang hari ini aku gembira, melompat-lompat karena kegirangan, dan senyum manis menghiasi wajahku, namun esok, tiga hari, sepekan, sebulan kemudian, aku tersedu-sedu, hatiku panas karena amarah, terasa perih tercabik-cabik oleh rasa kecewa, serta dihakimi oleh ribuan sesal. Wahai hati, kenapa hidup ini seperti itu? Apakah hanya hidupku saja yang merasakannya?”
“itu semua adalah persangkaanmu. Bunga di taman akan semakin indah dengan paduan bunga, kembang dan tumbuhan yang lain. Langit akan semakin semarak dengan taburan bintang dan sinar rembulan. Pelangi tidak akan disebut pelangi dan tidak akan mempesona jika tidak beraneka warna. Masakan tidak akan lezat tanpa bumbu penyedap rasa. Begitupun hidup, serasa tudak semjpurna tanpa lika-liku.hidup, pahit getirnya masalah, semua telah diatur oleh-Nya. Tak akan ada yang namanya manis jika tak ada pahit, habis gelap, ada terang, seelah malam ada siang. Itulah maha adil dan sempurnahnya Allah Azza Wa Jalla.
Tidaklah manusia dikatakan beriman, jika mereka tidak diuji
"Hidup itu penuh warna. Namun untuk menjadikannya seideal yang kamu mau, butuh mujahadah darimu. Dalam pendidikan, nilai yang bagus tidak terpajang dengan sendirinya di daftar nilaimu, gelar dan pangkat tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usahamu. Sampai masalah pendamping pun, jangan pernah berharap akan mendapatkan sosok seperti Ali bin abi Thalib, jika kamu tak berusaha menjadi sosok fatimah Az-zahrah .Semua butuh proses, dan dari proses itulah engakau akan berbenturan dengan banyak hal . Ingat! Bukan hanya engkau yang berjuang seperti itu, tapi semua manusia walau tipenya berbeda. Pandanglah di sekelilingmu….”
“ lalu apa yang kurang oleh manusia saat ini?”
“ bersyukur, karena banyak karunia yang ia rasakan tidak ia sadari untuk disyukuri. Tidak merasa cukup dengan apa yang ia milki, tidak mau bersabar atas apa yang menimpanya. Merenung dan memuhasabahi segala apa yang ia lakukan, dan bangkit bergerak untuk berbuat, berdakwah. semua bukan hanya untuk dia, tapi untuk keluarganya, temannya dan juga lingkungannya”Bisakah aku melakukannya?”“Insya Allah, kenapa tidak?, apakahAllah pernah mengatakan kepadamu bahwa engkau tak bisa? tak mampu? Sehingga engkau mengatakan tidak bisa?”
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sampai mereka merubah sendiri keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Wallahu ‘Alam Bisshawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap