Langsung ke konten utama

Ukhuwah

manis wajahmu kulihat di sana
ada rahasia yang tersirat
Tapi satu yang dapat kulihat
Mesra wajahmu dengan senyuman

Alangkah indahnya sebuah persahabatan, pertemanan, persaudaraaan, apalagi jika semua dilandaskan karena Allah semata. Dikala kita bahagia ada yang ikut berbahagia dengan kita, memberi selamat, Saat kita sedih, ada yang menjadi tempat kita bercerita, meminta saran. Ketika kita salah ada yang menasehati dan mengkritik kita. Ketika kita jauh ada yang merindukan kita. Itulah ukhuwah,

Sungguh indah..!!!.
Namun, kata orang amat sulit mencari sosok sahabat. Emang iya, jika yang kita cari adalah sosok yang ideal dan bisa mengerti dan memahami kita sepenuhnya, tapi kita tak pernah mau memahaminya.
Persahabatan itu lahir dengan sendirinya, secara alamiah sosok yang sama akan bersama dengan orang yang cocok dengan dirinya.

Malik bin Dinar berkata” jika ada dua orang sepakat bersahabat, maka itu karena salah seorang dari keduanya mempunyai sifat yang sama dengan orang tua satunya”
Dan Hadist rasulullah SAW, “seluruh jia ibarat pasukan yang beragam, jika jiwa tersebut saling kenal. Maka harmonis. Jika jiwa-jiwa tersebut tidak saling kenal, maka akan terpisah”

Yang unik lagi, dari sebuah syair :
Betapa seringnya teman yang engkau kenal melalui teman
Kemudian teman yang baru tersebut lebih dekat kepada anda dari teman lama
Dan betapa seringnya teman yang engkau kenal diperjalanan,
Tiba-tiba ia menjadi teman paling baik setelah perjalanan

Yah, seperti apapun, bagaimanapun, siapapun orang yang berteman, bersahabat dengan kita maka hargailah. Jangan sampai kita mengangap bahwa “my friends is my rival”. Ingatlah kebersamaan yang selama ini kita rajuk, kita selalu bersama, saling mengingatkan, saling membantu, telah banyak hari yang telah kita lalui bersama. Walau kelak kita semua sadar tak ada yang abadi di dunia ini, termasuk persahabatan! Namun, selagi ia masih ada di dekat kita, maka sayangilah, hargailah, karena mungkin esok tak ada lagi ia di samping kita....(^_^).

Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan, bukan pula pada manisnya ucapan di bibir, tetapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya dalam Do’anya (Al-Ghazali)

Nah, sudahkah kita sampaikan rasa sayang kita pada sahabat kita hari ini? 

selama mentari masih bersinar dan bulan masih bercahaya, biar ku tetap akan mengucap
keselamatan untukmu wahai sahabat, Allah akan selalu menjagamu di tiap tiupan nafasmu, bersyukurlah pada-Nya.
Ya Allah, jagalah sahabat dakwahku, kuatkan pancang kakinya di jalan-Mu, kuatkan ruhnya dengan Ruh-Mu, kuatkan jazadnya dengan rahma-Mu, buat ia tersenyum, hingga akhir nanti kami bertemu dengan-Mu.
dunia ini indah karena persahabatan, yang memberi tanpa batas. Ada sapa dalam sedih, do’a dalam tangis, makna dalam setiap kata dan cermin dalan khilaf, tulus kuucapkan...
g’ semua bunga bisa menjadi lambang cinta, tapi mawar bisa. G’ semua pohon bisa tumbuh kalo kehabisan air, tapi kaktus bisa. G’ semua orang bisa menjadi sahabat yang paling baik tapi kamu bisa...
persahabatan itu seperti tangan dan mata. Saat tangan terluka, mata menangis, saat mata menangis, tangan menghapusnya.
Pagi telah datang, tinggalkan pekatnya malam, berharap kedamaian hingga maghrib menyapa, kabarkan hati akan keteguhan seorang hamba. Apa kabar saudaraku? Apakah kamu merindukanku seperti ilalang merindukan embun di kedamaian subuh? Uhubbukifillah.
Di keheningan malam ada kesunyian hati. Dalam kesendirian ada keheningan hati. Dalam persahabatan ada keterpautan hati, di kedalaman hati ada kerinduan yang mendalam. Hadallahi walaki....]
Ya allah, seandainya rindu ini suci maka titipkanlah, seandainya ukhuwah ini kudus maka panjangkanlah, seandainya luka ini berhikmah maka biarlah, seandainya ingatan ini berfaedah maka teruskanlah. Kudambakan keredhaanMu. Ya Allah ya Tuhanku, sampaikan salam rinduku buat sahabatku...
Sahabat beriman, ibarat mentari yang bersinar. Sahabat yang setia, bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.
Ingati bila sunyi, rindui bila jauh, fahami bila keliru, nasehati bila lalai, dan maafkan bila terluka. Alangkah indahnya ukhuwah jika semua karena Allah.

For all my friends in everywhere, syukran atas kebersamaan dan nasehat yang selama ini kalian berikan kepadaku. Ana ukhubbukifillah..!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap