Lukisan keceriaan yang tersamar
Kini runtuh, retak
Resah tertunduk dalam nestapa
Kesabaran dan ketabahan coba menghibur
Tapi...
Semua tak bisa
Dalam diam
Sesak, sakit menemaniku
Mestikah aku tampakkan??
Mungkin hal itu tragis
Atau ini adalah buah ketidakmampuanku
Air mata yang kemarin sering menemani
Tak lagi mengintip di kelopak mata
Mungkin ia lelah
Atau...
Mungkin ia tahu,
Waktu telah membiasakanku
Ku hanya tersenyum dalah diam dan sedih
teringat sejenak tentang semuanya..... ow.... hidup.... inilah dan itulah..... :-)
BalasHapus